Warna-Warni Kehidupan Anak Farmasi: Mahasiswa, Praktikan, Juga Penulis Handal

Menjadi seorang mahasiswa jurusan Farmasi dengan jadwal perkuliahan yang padat, tentu bukan alasan untuk tidak menikmati masa-masa kamu sebagai seorang mahasiswa.

Masa menjadi mahasiswa merupakan masa di mana kamu dapat mengaktualisasikan diri dan mengembangkan diri sesuai dengan minat kamu. Masa ini adalah masa yang memungkinkan kamu untuk belajar sekaligus juga memulai kontribusimu pada lingkungan terdekat kamu.

Jadwal Kuliah di Farmasi yang Padat

Jadwal kuliah di farmasi yang padat
@smkfarmasibarabai

Ritme perkuliahan mahasiswa Farmasi begitu padat. Setiap harinya, kamu akan dihadapkan dengan jadwal perkuliahan di kelas dari pagi hingga siang hari, dan dilanjutkan dengan praktikum hingga sore hari.

Ada beberapa mata kuliah yang terdiri dari pertemuan tatap muka di kelas dengan dosen dan praktikum di laboratorium. Pada umumnya, nilai SKS praktikum di farmasi adalah 1 SKS. Satu SKS ini berdurasi 3-4 jam praktikum di laboratorium.

Inilah yang membuat hari-hari mahasiswa farmasi begitu padat. Dalam setiap semester, terdapat beberapa mata kuliah yang memiliki SKS praktikum di dalamnya. Ini sebabnya setiap semester, kamu akan dihadapkan dengan praktikum selama tiga atau empat kali sepekan.

Saat kamu diterima menjadi mahasiswa di jurusan Farmasi, maka kamu harus sudah siap memiliki jadwal kuliah yang padat. Kamu harus mampu mengatur waktunya agar dapat menjalani perkuliahan dengan baik, namun juga masih dapat bersosialisasi dan berorganisasi untuk menunjang kehidupan pasca kampus kelak.

Memang bukanlah hal yang mudah untuk menjalani semuanya dengan baik dan hasil memuaskan, namun semua hal tersebut bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan. Kamu perlu berikhtiar dan berusaha dengan lebih keras.

Ada banyak pengorbanan yang harus kamu berikan untuk meraih cita-cita sesuai dengan harapan. Yakinlah, bahwa ikhtiar kamu, kerja kerasmu akan berbuah manis saatnya kelak.

Baca juga:  Masih Anggap Remeh Profesi Apoteker? 18 Buku Saku Asuhan Kefarmasian Penyakit Umum Ini Sudah Pasti Mereka Kuasai

Jadwal kuliah yang padat, jika kamu lihat dari sisi positifnya, maka sebenarnya ini akan menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan kualitas manajemen waktu kamu. Waktu kamu akan lebih banyak terisi dengan kegiatan, saat kamu memiliki jadwal yang padat.

Kamu bisa merasakan saat waktu kamu luang, seringkali kamu justru terlena dan menghabiskan waktu dengan hal yang tidak produktif. Saat kamu memiliki banyak hal yang harus kamu lakukan, di sanalah kamu ditantang untuk memperbaiki kualitas manajemen waktumu.

Bagaimana kamu mampu menyelesaikan tugas dalam waktu yang mungkin sedikit, bagaimana kamu mempersiapkan ujian meskipun kuliah dari pagi hingga sore setiap harinya, dan masih banyak lagi tantangan manajemen waktu yang akan kamu hadapi.

Semua ini adalah latihan untuk menghadapi kehidupan pasca kampus yang lebih menuntut kedewasaanmu, dalam hal ini manajemen waktu.

Mahasiswa vs Praktikan

Mahasiswa farmasi vs praktikan
@smkfarmasibarabai

Seperti telah dibahas sebelumnya, bahwa mahasiswa Farmasi akan disibukkan dengan jadwal praktikum di laboratorium yang cukup padat. Dimulai dari semester pertama, bahkan hingga saat mengerjakan tugas akhir pun, kita masih harus mengambil mata kuliah yang terdapat SKS praktikumnya.

Kondisi ini seringkali dijadikan gurauan di antara mahasiswa farmasi, bahwa sesungguhnya, saat kamu kuIiah di farmasi, kamu bukanlah mahasiswa, namun praktikan. Kamu bukanlah mahasiswa yang lebih sering duduk di kelas, namun kamu sudah menjadikan laboratorium sebagai rumah keduamu.

Menjadi mahasiswa atau praktikan adalah dua hal yang memang harus dijalani oleh seorang mahasiswa farmasi. Kuliah tatap muka di kelas dan mengikuti praktikum di laboratorium adalah hal yang tidak terpisahkan dan merupakan kewajiban dalam perkuliahan.

Baik kuliah di kelas maupun praktikum memiliki tujuan untuk membentuk lulusan yang memiliki kemampuan menyeluruh, yaitu kemampuan secara teori dan kemampuan dalam mengaplikasikan teori yang sudah diperoleh. Kemampuan ini akan terasa manfaatnya saat kamu sudah terjun ke lapangan pekerjaan.

Baca juga:  Daftar Lengkap Obat yang Tidak Boleh Dikonsumsi Wanita Hamil

Saat kamu bekerja nanti, kamu tidak bisa hanya mengandalkan permahaman teoritis, namun juga kemampuan aplikasi dari teori tersebut.

Belajar Menulis ala Mahasiswa Farmasi: Menulis Laporan Praktikum

Menulis ala mahasiswa farmasi
@smkfarmasibarabai

Berapa kali dalam sepekan kamu akan menghadapi praktikum, sebanyak itulah kamu harus membuat laporan praktikum setiap pekannya. Laporan praktikum adalah sebuah konsekuensi saat kita mengikuti sebuah praktikum, mata kuliah apapun. Laporan praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu memahami secara menyeluruh mengenai apa yang telah mereka lakukan saat praktikum.

Biasanya, kamu akan lebih mudah memahami dan mudah mengingat, saat kamu menceritakan sesuatu pada orang lain. Ini adalah analogi dari pentingnya sebuah laporan praktikum.

Beruntunglah mahasiswa farmasi yang setiap pekannya harus membuat laporan praktikum yang cukup banyak, karena di sanalah mereka bisa belajar menulis.

Meskipun yang ditulis adalah berupa tugas akademis, namun hal ini sedikit banyak akan mengasah kemampuan dalam membuat tulisan berupa narasi atau deskripsi, yang bila dikembangkan, akan menjadi dasar dalam membuat tulisan yang baik.

Di bawah ini akan dijelaskan secara umum mengenai isi dari laporan praktikum yang biasa disusun oleh mahasiswa farmasi.

Sistematika Laporan Resmi Mahasiswa Farmasi

SISTEMATIKA LAPORAN RESMI

1. Sampul

Terdiri dari judul praktikum dan identitas penulis laporan. Format sampul umumnya disesuaikan dengan masing-masing ketentuan di universitas tempat kita kuliah.

2. Isi Laporan

  • a. Tujuan
    Berisi tujuan dari praktikum yang dilaksanakan.
  • b. Dasar Teori
    Dasar Teori menguraikan teori,temuan,dan bahan referensi lain yang diperoleh dari acuan,yang dijadikan landasan untuk melakukan suatu praktikum. Dasar Teori dibawa untuk menyusun kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam praktikum yang mengacu pada Daftar Pustaka.
  • c. Alat
    Berisi mengenai alat yang digunakan dalam praktikum, termasuk spesifikasinya, seperti ukurannya, dan lain-lain.
  • d. Bahan
    Menuliskan bahan yang digunakan dalam praktikum, beserta spesiflkasinya. Misalnya larutan dengan konsentrasi sekian molar, dan lain-lain.
  • e. Prosedur Kerja/Cara Kerja
    Buat dalam bentuk diagram alir (flowchart) sedemikian hingga prosedur kerja tidak berupa kalimat. Jika menggunakan kata kerja, gunakan bentuk kata kerja pasif. Penggunaan flowchart ini untuk mempermudah kita mengerti langkah-langkah dalam praktikum yang akan kita laksanakan.
  • f. Data Pengamatan
    Tuliskan semua data setiap langkah yang dilakukan sesuai dengan hasil percobaan. Data pengamatan dapat dibuat dalam bentuk tabel atau kalimat yang sederhana. Data pengamatan dituliskan sesuai dengan urutan prosedur kerja yang telah dilakukan yang merupakan jawaban sementara dari tujuan percobaan. Penulisan data pengamatan yang baik akan memudahkan dalam penyusunan analisis data, pembahasan dan kesimpulan. Data pengamatan ini harus sesuai dengan hasil yang kita peroleh pada praktikum.
  • g. Analisis data
    Data yang diperoleh dari pengamatan hasil praktikum diolah sesuai dengan uji statistika, atau dengan perhitungan lain yang diperlukan. Sesuai dengan tujuan praktikum itu sendiri.
  • h. Pembahasan
    Menguraikan semua langkah yang telah dilakukan (bukan berisi cara kerja), hasil dan data yang telah dicapai, dan kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan. Pembahasan ditulis sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah. Kalimat ditulis mengikuti kaidah penulisan kalimat yang baik. Pembahasan harus sesuai dengan dasar teori dan menggunakan beberapa referensi sebagai pembanding.
  • i. Kesimpulan Kesimpulan berisi jawaban sesuai dengan tujuan percobaan yang ditulis dalam kalimat yang sederhana.
  • j. Daftar Pustaka Berisi semua referensi yang digunakan pada saat kita membuat laporan praktikum. Ditulis sesuai dengan ketentuan penulisan pustaka.
Baca juga:  Perbedaan Kalibrasi, Validasi dan Kualifikasi

3. Lampiran

Lampiran bisa berupa tabel, foto, atau form isian yang digunakan saat praktikum.

Tinggalkan komentar