Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Indonesia adalah negara tropis dengan kelembapan udara tinggi sehingga memungkinkan tumbuhnya berbagai jenis tanaman obat keluarga. Bahkan Indonesia dinyatakan sebagai negara dengan keanekaragaman hayati nomor dua paling lengkap di dunia setelah Brazil.
Dari sekian juta tanaman hias yang tumbuh di Indonesia, banyak di antaranya yang bermanfaat sebagai tanaman TOGA (tanaman obat keluarga) di halaman rumah, halaman perkantoran, taman-taman rekreasi, bahkan sebagai penghias jalan raya.
Tanaman toga tersebut awalnya hanya dianggap sebagai tanaman hias karena memiliki keindahan pada bunga, daun, maupun keseluruhan bagian tanaman.
Tanaman hias yang selama ini difungsikan sebagai elemen penghias taman ternyata dapat pula dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit. Oleh karena itu tidaklah aneh jika beberapa jenis tanaman hias melengkapi koleksi tanaman TOGA (tanaman obat keluarga).
Tanaman hias tersebut tidak terlalu sulit didapatkan karena banyak terdapat di sekitar tempat tinggal kita. Penggunaannya pun sangat mudah, hanya dengan meramu satu atau beberapa jenis tanaman tersebut sudah bisa diperoleh manfaat obat tanpa efek samping yang merugikan.
Berikut di bawah ini kami menyajikan jenis-jenis tanaman toga dan manfaatnya untuk berbagai penyakit ringan hingga berat, dimana tanaman toga tersebut juga sangat cantik dijadikan hiasan taman atau dalam teras rumah.
Tanaman TOGA dan Manfaatnya
1. KUMIS KUCING (Orthosipon stamineus Benth.)
Kumis kucing merupakan tanaman herbal yang berasal dari daerah Asia tropis. Tinggi tanaman hanya mencapai 1 meter. Disebut kumis kucing karena kumpulan benang sari bunganya panjang dan menjulur dari dua sisi yang berbeda sehingga mirip dengan kumis kucing.
Bunga bunganya tergabung dalam tandan bunga yang berbentuk plomuse atau pagoda. Warna kumpulan bunga ada yang putih dan keunguan. Bunga bunga tersebut muncul dari ujung cabang. Daunnya bergerigi halus dengan warna hijau mengkilap.
Tanaman kumis kucing mengandung glukosid ortosifonim, zat samak, minyak asiri, minyak lemak, saponin, dan garam kalium. Tanaman ini berkhasiat mengobati sakit ginjal dan sakit kandungan kencing.
2. SIRIH (Piper betle)
Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat pada batang kayu atau tembok. Dari setiap ruas muncul akar pengisap yang merekat pada batang pohon atau tembok. Berdasarkan dari ukuran, warna, dan bentuk daunnya, ada banyak jenis, di antaranya sirih hijau, kuning, merah, dan sirih mini.
Sirih merah memiliki daun berwarna keunguan dan permukaannya memiliki bercak keperakan. Sirih merah tidak dijadikan obat, hanya sebagai tanaman hias.
Sirih hijau memiliki bentuk daun seperti hati berukuran besar dan permukaannya mengkilap. Aroma daun sirih hijau sangat tajam. Sirih kuning warna daunnya kuning cerah dan berubah menjadi agak kehijauan setelah tua. Daun sirih kuning banyak dipakai untuk nginang.
Sirih mini memiliki bentuk dan ukuran daun yang mini. Ukuran daunnya mungil, yaitu hanya 1/5 ukuran daun sirih biasa. Batangnya berwarna merah jambu kecokelatan. Warna daun hijau kekuningan dengan permukaan licin. Sirih mini tidak merambat, tetapi menjalar di atas tanah.
Sirih mudah diperbanyak dengan setek pucuk yang masih aktif, yaitu setek yang memiliki ruas panjang dan subur.
Tanaman sirih mengandung minyak asiri, seperti kadinen, kavikol, sineol, eugenol, kariofolen, karvakrol, terpinen dan seskuiterpen.
Tanaman obat keluarga ini memiliki banyak khasiat, di antaranya untuk mengurangi produksi ASI yang berlebihan, mengobati keputihan, sakit jantung, sipilis, alergi/biduren, diare, pendarahan gusi, sakit gigi berlubang, bronkitis, batuk, sakit mata, eksim, gatal gatal sehabis melahirkan, menghilangkan bau mulut, menghindarkan sakit kulit dan gatal gatal, menghindarkan dan menghilangkan jerawat, koreng, luka baru, bisu, serta sariawan.
3. COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata)
Cocor bebek berasal dari daerah tropika kering, seperti India dan sekitarnya. Dikenal sebagai tanaman berdaun ajaib atau miracle leaf karena tunasnya muncul dari lekukan tepi daun. Apabila daunnya sobek dan jatuh ke tanah, akan tumbuh tunas dan selanjutnya menjadi tanaman baru.
Daunnya hijau keabu abuan dan bagian tepinya berwarna merah muda. Pada saat muda, daun berbentuk oval dan berdaging tebal dengan panjang 5-20 cm. Menjelang tua, daun menjadi bergelombang dengan lekukan pinggir yang kasar sekitar 3-5 bagian.
Bunga berwarna hijau cerah yang tersusun pada tandan. Cocor bebek menyukai tempat yang banyak sinar matahari dan dapat hidup di tempat berbatu.
Tanaman cocor bebek mengandung appelzuur, damar, zat lendir, magnesium malat, kalsium oksalat, asam formiat, dan tanin. Berkhasiat menyembuhkan sakit kepala, batuk, sakit dada, borok, dan penyakit kulit lainya. Selain itu, dapat menyembuhkan demam, memperlancar haid yang tidak teratur, obat luka, dan sebagai obat bisul.
4. TAPAK DARA (Catharanthus roseus)
Tapak dara memiliki banyak warna bunga, seperti warna putih, ungu, jingga, atau paduan warna warna tersebut. Kuncup bunga biasanya muncul dari ketiak daun paling atas atau satu tingkat di bawah ujung tangkainya.
Bunga akan mekar bila daun terulung sudah terbentuk sempurna, Namun, tidak semua kuncup yang muncul akan mekar bersamaan. Kuntum bunganya mirip terompet bertangkai pendek, tetapi berliang lebar dan datar.
Mahkota bunga berjumlah lima lebar dengan warna yang beragam, seperti putih, ungu muda agak pink, dan warna putih dengan lingkaran kecil merah di tengahnya.
Tapak dara mengandung zat alkaloid, di antaranya vinkristin, vinrosidin, vinblastin (vin ca/eopob/astin), dan vinleurosin.
Vindolin, sejenis alkaloid lain yang berbentuk metil ester dari asam karboksilat aspidos permidin yang dikandung oleh tanaman ini mampu menurunkan kadar gula dalam darah.
Oleh karena itu, tanaman toga ini berkhasiat untuk menyembuhkan kencing manis (diabetes mellitus), tekanan darah tinggi (hipertensn, leukemia, asma bronkitis, demam, radang perut, disentri, kurang darah, tangan gemetar, gondong, bengkak, bisul. borok, luka bakar. dan luka baru.
5. LIDAH BUAYA (Aloe vera)
Daunnya berdaging tebal mirip lidah dengan bagian tepi bergerigi tajam sehingga tanaman toga ini dikenal dengan sebutan lidah buaya. Sosok tanaman pendek dan mudah menghasilkan anak, terutama bila udara di sekitarnya banyak mengandung air. Warna daun hijau muda dengan total totol putih.
Daging daun berwarna bening dan licin. Terkadang dari pucuk tanaman keluar bunga berwarna kuning yang ditopang oleh tangkai panjang yang menjulang. Lidah buaya dapat tumbuh di daerah panas maupun di daerah beriklim sedang.
Daun lidah buaya mengandung zat barbaloin, isobarbaloin, betabarbaloin, dan damar. Tanaman ini berkhasiat untuk mengobati batuk, trachum, penyubur rambut, ambeien, kencing manis, raja singa (sipilis), trahoma, dan nyeri sendi (rematik).
6. KENIKIR (Tagetes erecta)
Tanaman herba ini dapat mencapai ketinggian 40 cm. Daunnya berbagi. Bunga majemuk cawan. Tangkai bunganya panjang. Bunga berwarna kuning atau oranye. Biji berwarna hitam. Perbanyakan tanaman melalui biji.
Daun tanaman toga ini mengandung kaemferol dan kaemferitrin. Bunga mengandung alfa tertienil, ester xantofil, flavonoid, glikosid, kuersitagetin, dan tagetin. Sementara itu, akar mengandung alfa tertienil.
7. KAMBOJA (Plumeria acuminata)
Tanaman toga kamboja dikenal juga dengan nama Plumeria rubra karena bunganya berwarna putih dengan semburat merah jambu dan di bagian tengahnya kuning. Tangkai bunganya berwarna merah jambu. Tanaman ini berupa pohon dengan ketinggian mencapai 5 meter.
Daunnya mengkilap dengan warna hijau gelap. Batangnya mudah patah dan gampang mengeluarkan getah bila terluka. Getahnya lengket mirip getah karet. Pada musim hujan, tanaman biasanya tumbuh rimbun.
Tanaman kamboja mengandung zat-zat fuvoplumierin yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri. Juga mengandung minyak menguap, seperti geraniol, farsenol, sitronellol, fenetilalkohol, dan linallol, serta terdapat saponin, zat pahit, dan damar. Zat-zat yang ada pada tanaman toga tersebut berkhasiat mengobati patek (frambusia), pecah pecah pada telapak kaki, dan kaki bengkak.
8. BUNGA MATAHARI (Helianthus annus)
Bunga matahari merupakan tanaman perdu satu musim yang tumbuh tegak dengan ketinggian mencapai 2,5 meter. Berbatang basah dengan bentuk bulat dan ditumbuhi bulu kasar. Berdaun tunggal dengan bentuk bulat telur dan permukaan kasar.
Bunga berbentuk cawan, tumbuh di ujung batang dengan mahkota seperti pita. Warna bunganya kuning dan dibagian tengahnya terdapat bunga bunga kecil yang menyerupai tabung dengan warna kecokelatan.
Buah berbentuk tabung dengan garis tengah sekitar 3 mm dan berwarna putih kotor. Tanaman obat keluarga (TOGA) ini banyak terdapat di daerah yang cukup mendapat sinar matahari. Bunga matahari dapat diperbanyak melalui biji.
Biji bunga matahari mengandung senyawa kelompok flavonoida, polifenol, β-sitosterol, dan protaglandin. Berkhasiat untuk menurunkan panas tubuh (demam).
9. BUGENVIL (Bougainvillea glabra Choisy)
Tanaman perdu ini memiliki batang yang berkayu, dengan duri pendek. Daun berbentuk bulat telur dengan ujung runcing, panjang sekitar 4-10 cm. Bunga kecil, berbentuk tabung, dikelilingi oleh satu braktea yang berwarna-warni seperti merah tua, putih, oranye, merah muda, ungu, dan berukuran 2,5-4,5 cm.
Tiap tiga bunga saling berhadapan sehingga tampak seperti satu bunga dengan tiga braktea. Tanaman toga ini termasuk mudah tumbuh di tanah yang agak keras hingga tanah gembur, dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Tanaman ini menyukai sinar matahari penuh. Perbanyakan tanaman melalui cangkok.
Jika ekstrak akarnya diminum pada dosis yang terlalu tinggi dapat menyebabkan diare. Penggunaan ekstrak daunnya pada dosis yang tinggi dapat memberi kesan keracunan.
Tanaman obat keluarga ini mengandung karbohidrat, serabut, dan mineral. Bugenvil berkhasiat untuk mengobati sembelit, demam, batuk, dan luka.
10. CEMPAKA (Michelia champaca L.)
Tanaman toga ini berupa pohon yang dapat mencapai tinggi hingga 50 meter. Daun berbentuk bujur telur atau bulat memanjang dengan panjang 10-30 cm dan lebar 4-1 0 cm.
Bunga sangat harum, berwarna kuning dan menjadi oranye setelah tua, wangi, lebat, satu bunga ada 12-20 kelopak bunga yang bulat dengan panjang 3-5,5 cm, dan 3-20 karpel bebas yang berkembang menjadi buah. Biji hampir bulat, berwarna cokelat kemerahan. Perbanyakan tanaman melalui biji.
Cempaka kuning mengandung alkaloid, alkohol benzil, asid benzoik, benzaldehid, cineol, p-kresol metir eter, isoeugenol, dan minyak meruap.
Minyak dalam bunganya mengandungi alfa iononalkohol benzil, asid benzoik, benzaldehid, benzil asetat, betaionon, cineol, eter metil kresol, 2-feninletanol, 2-feniletil asetat, geraniol, indol, ionon, iso eugenol, Iinalol, metil antranilat, metil linoleat, metil palmitat, dan oksimes. Kulit kayu mengandung lakton seskuiterpen jenis guiane.
11. KEMBANG BUGANG (Clerodendrum calamitosum)
Kembang bugang adalah tanaman semak dengan ketinggian sekitar 1 meter. Batangnya berwarna hijau, berkayu, dan bercabang. Berdaun tunggal berwarna hijau dan berbentuk bulat telur dengan tepi bergerigi. Ujung dan pangkal daun meruncing serta bertulang menyirip.
Bunganya majemuk berbentuk malai dan terletak di ketiak daun. Bunga putih keunguan dengan kelopak runcing, panjang, dan bertajuk lima. Buah berbentuk pipih berwarna hitam mengkilap. Kembang bugang banyak di dataran rendah hingga ketinggian 750 mdpl, terutama di daerah dengan musim kering yang panjang dan di tempat terbuka. Dapat diperbanyak melalui biji dan tunas akar.
Daun dan akar kembang bugang mengandung saponin dan flavonoida. Pada daun tua ditemukan polifenol dan pada akar terdapat alkaloida. Tanaman toga ini berkhasiat mengobati demam dan wasir.
12. KEMBANG MERAK (Caesalpinia pulcherrima (L.) SW.)
Kembang merak termasuk tanaman perdu, tingginya dapat mencapai 5 meter. Batang berkayu dengan sedikit duri. Daun majemuk berpasangan dengan panjang sampai 30 cm. Anak daun berbentuk memanjang dengan panjang 1-2 cm dan lebar sekitar 1 cm.
Bunga majemuk, sebelum mekar, bunga berbentuk bulat. Kelopak bunga ada lima dengan warna ada yang merah atau kuning. Tangkai sari sangat panjang dan dibagian tengah bunga terdapat putik yang juga mempunyai tangkai yang panjang.
Buah tanaman toga ini berbentuk polong, saat muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna cokelat kehitaman. Dalam satu buah terdapat 7-8 biji yang berwarna cokelat kehitaman bila telah tua. Tanaman ini mudah tumbuh di dataran rendah hingga tinggi dengan matahari yang cukup. Perbanyakannya dengan biji.
Daun mengandung tanin. Daun yang dilukai akan mengeluarkan gas hidrogen sianid. Kulit buah juga mengandung tanin dan pewarna kuning atau hitam. Akar mengandung zat pewarna merah.
Ekstrak biji (gam) mengandung galaktomanos polisakarida yang digunakan untuk melekatkan atau menstabilkan makanan tertentu. Bunganya mengandung madu yang berkualitas tinggi.
13. MAWAR (Rosa damascena Mill.)
Bunga mawar yang banyak diambil sarinya untuk pengobatan adalah jenis mawar semak, bukan mawar merambat. Bunganya berwarna merah keunguan dan harum dengan ukuran antara 8-10 cm dan umumnya tumpuk. Tanaman obat ini mempunyai duri yang tajam dan kuat.
Daunnya berbentuk bulat telur dengan bagian tepi bergerigi rapat berukuran 5-7 cm. Permukaan daun ditutupi oleh rambut pendek.
Harumnya bunga mawar karena adanya minyak asiri di dalamnya. Minyak tersebut mengandung zat sitrat, sitronelol, geraniol, linalol, nerol, eugenol, feniletilalkohol, farnasol dan nonilal dehida. Tanaman toga ini berkhasiat untuk mengobati gabag (morbilli), gigitan serangga berbisa, dan jerawat.
14. MELATI (Jasminum sambac)
Melati merupakan tanaman hias perdu menjalar dengan panjang batang bisa mencapai 5 meter. Tanaman toga yang disebut juga yasmin arab ini tumbuh subur di daerah panas.
Bunganya berwarna putih bersih dengan 4-5 mahkota. Aroma bunganya harum sehingga sering disuling untuk minyak wangi. Bunga melati berbentuk terompet. Muncul dari ujung cabang dan tersusun dalam tandan. Bunga mekar tidak bersamaan sehingga melati dapat berbunga sepanjang tahun.
Jenis bunga melati ada yang tunggal dan ada juga yang tumpuk atau ganda. Bunga melati yang tumpuk hanya dipakai sebagai hiasan dan jarang diambil minyaknya karena harumnya tidak bertahan lama. Daun melati berbentuk oval dengan tepi agak bergelombang, terutama bila tua. Daun yang masih muda berwarna hijau kekuningan. Setelah tua, berubah menjadi hijau tua mengkilap.
Tanaman melati mengandung zat zat bensil, livalilasetat, dan indol. Tanaman toga ini bermanfaat untuk mengurangi produksi ASI, mengobati sakit mata, bengkak akibat sengatan lebah, demam, sakit kepala, sesak nafas, dan jerawat.
15. PACAR AIR (Impatiens balsamina L.)
Tanaman toga ini merupakan herba dengan tinggi 30-60 cm. Batangnya mengembung pada bagian bukunya dan mengandung banyak air. Daun tersusun berselang seling, panjangnya 4-15 cm, ujungnya runcing, tepi bergerigi halus, bertangkai pendek.
Bunga muncul di ketiak daun, berwarna putih, kuning, pucat, merah, merah muda, atau ungu. Buah berbentuk kapsul memanjang; serta saat matang akan merekah dan biji pun akan keluar. Biji berukuran kecil dan berwarna hitam. Tanaman ini mudah tumbuh di tanah yang gembur. Perbanyakan melalui biji.
Bunga tanaman toga pacar air mengandung lawson (2-hidroksi-1,4 napta kuinon), lawson metileter (2-metoksi-1,4 naptakuinon, dan musilaj. Bahan pewarna pada bunga ialah antosianin, flavonol, dan Ieukoantosianin.
Biji mengandung alkaloid, asid linolenik, asid parinarik, dan protein. Seluruh bagian mengendung antosianin, apigenin xilofuranosil glukopiranosid, asid oleik asid palmitik, asid stearik, beta-itosterol, fenilalanin amonia Iias, 2-metoksi 1,4-naptokuinon, dan monogliserid gliserol oktadesenoat.
16. TEMBELEKAN (Lantana camara)
Lantana yang biasa dijadikan obat adalah lantana hutan. Lantana hutan sebenarnya memiliki batang yang kuat dengan diameter sekitar 15 cm. Warna daunnya hijau mengilap, ukurannya lebih besar dari ukuran daun lantana impor dan permukaanya kasar.
Bunga lantana hutan berwarna merah dengan hiasan kuning di tengahnya. Bunga lantana hutan yang mengalami penyerbukan akan menghasilkan buah. Buah tersusun pada tandan seperti untaian buah anggur. Buah berwarna hijau mengkilap dan menjadi kehitaman bila tua.
Baik batang, daun, bunga, dan buah lantana mempunyai aroma khas yang menyengat. Itulah sebabnya tanaman ini dikenal dengan tembelekan, artinya tahi ayam. Bau tanaman ini memang mirip kotoran ayam.
Lantana mengandung suatu senyawa alkaloid yang disebut lantanin dan minyak asiri. Lantanin merupakan senyawa yang beracun. Oleh sebab itu, bila digunakan sebagai obat, hendaknya hanya sebagai obat luar. Tanaman toga ini bermanfaat mengobati penyakit bengkak.
17. ADAM-HAWA (Rhoeo spathacea (Swartz) Steam)
Tanaman tumbuh secara roset. Daun tersusun seperti daun nanas, panjang, runcing, bagian atas berwarna hijau dan bagian bawah berwarna ungu, serta memiliki panjang 20-35 cm dan lebar 3-6 cm.
Bunga berbentuk majemuk dan tumbuh di ketiak daun, berukuran kecil, serta dilindungi oleh dua braktea yang berbentuk seperti perahu. Perbanyakan tanaman dengan memisahkan anakan. Tumbuh baik di tanah yang gembur dan mendapat sinar matahari tak langsung.
Tanaman ini mengandung zat 2-AAF, 2-acetylaminofluorene; ACE, aqueous crude extract; AHF, altered hepatocytes foci; CMC, carboxymethylcellulose; DEN, N-diethylnitrosamine; DMSO, dimethylsulfoxide; GGT, y-glutamyl transpeptidase.
Tanaman ini bermanfaat untuk mengobati penyakit bronkitis, batuk darah, disentri, kekurangan darah, bengkak, luka, pendarahan, rematik, dan susah buang air besar.
18. ANGSANA (Piereocapus indica)
Angsana merupakan tanaman hias yang banyak dimanfaatkan sebagai peneduh. Bunganya berwarna kuning dengan aroma semerbak. Getah yang dikeluarkan dari batang akibat luka berwarna merah.
Tanaman ini mudah tumbuh dan menyebar di dataran rendah hingga ketinggian 800 meter di atas permukaan laut (dpl). Potongan batang yang ditanam di tanah dapat tumbuh dengan baik sebagai tanaman baru.
Tanaman angsana mengandung zat tannin. Getahnya merupakan obat terkenal untuk murus dan sariawan.
19. ANYELIR (Dianthus chinensis L.)
Tanaman herbal ini memiliki daun majemuk, memanjang, dan tajam. Bunga ada yang berkelopak tunggal dan ada yang ganda. Tepi mahkota bergerigi, warna bunga putih atau merah muda. Perbanyakan tanaman dengan memisahkan anakan atau biji. Tanaman tumbuh baik di dataran tinggi dan tanah yang subur.
Seluruh bagian mengandung bahan kimia saponin jenis diancinenosid A,B,C,D,E,F,G, dan H; arabinopiranosil hederagenin glukopiranosil glukopiranosid; krisoeriol glukosid; isoorientin glukosid, isovitexin glukosid; dan sitosterol glukopiranosid.
20. BAKUNG PUTIH (Crinum asiaticum Linn.)
Bakung putih tumbuh baik pada ketinggian 700 mdpl. Tanaman asli dari Asia Tenggara ini memiliki umbi lapis yang tumbuh di atas tanah. Umbi tersebut dikenal dengan poison bulb karena mengandung racun.
Daunnya berwarna hijau cerah, berdaging tebal, dan berbentuk pita. Lebar daun sekitar 8-12 cm dengan pelepah besar membalut umbi lapisnya. Panjang daun 1-1,5 m dengan tulang daun cekung di bagian tengah.
Bunga putih berlilin dan tangkainya muncul dari sela sela daun. Mahkota bunga lancip dan bagian dalamnya berwarna merah keunguan.
Tanaman hias berbunga putih ini mengandung zat alkaloida (likorin) yang berkhasiat menyembuhkan penyakit frambusia.
21. BUNGA KUPU-KUPU (Bauhinia acuminata L.)
Tanaman tumbuh hingga ketinggian 3 meter. Daun bercuping dua, berpisah di ujung daun sehingga seperti dua helai daun. Bunga tumbuh di ujung ranting, berwarna putih, berbentuk seperti kupu-kupu sehingga disebut bunga kupu-kupu. Buahnya berbentuk polong. Perkembangbiakan tanaman melalui biji.
Tanaman ini mengandung tanin, karbohidrat, serabut, dan mineral.
22. BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.)
Tanaman ini tergolong jenis memanjat atau menjalar, panjangnya dapat mencapai 6 meter. Daun majemuk, tersusun berselang seling, tiap daun dengan 5-9 anak daun, bentuk ujur telur, panjang 3-5 cm dan lebar 2-3 cm.
Bunga mempunyai bagian yang lebar seperti bibir dengan lebar 3,5 cm; berwarna biru tua; bagian tengah berwarna putih atau kuning.
Buah polong dengan panjang 5-12 cm, di dalamnya mengandung 5-10 biji. Saat muda berwarna hijau, setelah tua berwarna cokelat kehitaman. Biji sangat keras. Perbanyakan melalui biji. Tumbuh di tempat yang lembap dan banyak sinar matahari.
Daunnya mengandung alkaloid dan triterpinoid. Kulit batang dan biji mengandung sedikit alkaloid jenis toksik. Minyak di dalam bijinya mengandungi asam aralidik, linoleat, asam miristik, asam oleat, asam palmitat, asam stearik, dan sitosterol.
Biji mengandung alkaloid yang toksik. Seluruh bagian mengandung antosianin, aparajitim, arabinos, asam amino, asam linoleat, asam stearik, beta sitosterol, flavonol, kaempfirol, klitorin, lakton, Iisin, oligosakarida, protein, ramnos, ternatin, dan xilos.
23. CEGUK (Quisqualis indica L.)
Tanaman ceguk tergolong jenis merambat dan berkayu. Berdaun tunggal, berbentuk bujur, ujung daun meruncing dengan panjang 8-12 cm dan lebar 4-6 cm. Bunga muncul di ujung cabang, majemuk dan berbau harum.
Setiap bunga mempunyai lima mahkota berwarna putih hingga merah muda atau merah darah. Tanaman liar yang mulai banyak ditanam di halaman ini dapat diperbanyak dengan biji dan setek batang.
Bijinya mengandung alkaloid jenis trigonelin, bahan afrogenik, tanin jenis galik dan katecuik, saponin, dan sterol. Biji yang telah tua dapat menyebabkan rasa kantuk bila dikonsumsi. Seluruh bagian mengandung alkaloid, gam, dan kalium sulfat.
24. EKOR KUCING (Acalypha hispida Burm. F.)
Tanaman obat keluarga berbentuk semak ini mempunyai ketinggian hingga 2 meter. Daunnya tunggal, berbentuk bulat telur dengan ujung runcing, panjang 10-20 cm dan lebar 5-10 cm; berwarna hijau, hijau muda; bagian tepi bergerigi.
Bunga sangat halus, majemuk, dan tumbuh seperti ekor kucing dengan panjang 20-50 cm, serta berwarna merah. Perbanyakan dapat menggunakan setek batang. Tanaman tumbuh baik di tanah yang gembur dan mendapatkan sinar matahari langsung.
Ekor kucing mengandung beberapa bahan kimia di antaranya acalyphin, flavonoid, saponin, dan tanin. Efek farmakologis ekor kucing di antaranya mengobati batuk darah, melancarkan buang air kecil dan air besar, sariawan, bisul, kudis, kusta, asma, serta batuk berdahak.
25. GANYONG (Canna edulis)
Ganyong merupakan tanaman hias berumbi dan berbatang semu. Tumbuh tegak dengan ketinggian antara 0,5-2 meter.
Daunnya bertangkai panjang yang tersusun sedemikian rupa sehingga membentuk batang semu. Daun berbentuk bulat telur, ujung dan pangkalnya meruncing, serta tulang daunnya menyirip. Bunganya majemuk berbentuk tandan. Mahkota menyerupai tabung berwarna kuning merah dengan bintik cokelat.
Buah berbentuk kotak berwarna hijau dengan biji bulat putih. Setelah tua, biji menjadi hitam. Tanaman ini banyak tumbuh di daerah dataran rendah maupun tinggi. Ganyong dapat diperbanyak melalui biji maupun anak umbinya.
Umbi dan bunga ganyong mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol. Berkhasiat untuk mengobati lambung yang luka.
26. HANJUANG (Cordyline terminalis (L.) Kunth.)
Tanaman semak, berkayu, ketinggiannya dapat mencapai 6 meter, tidak bercabang atau bercabang bila dipangkas. Daun tunggal, bentuk memanjang, panjangnya hingga 45 cm dan lebar 7,5-1 5 cm, berwarna hijau, ada pula yang merah, merah muda atau ungu bergaris putih, tangkai daun lebar yang panjang sehingga tampak daun seperti memeluk batang.
Bunga majemuk, berukuran kecil, berwarna kuning atau ungu muda, tersusun dalam tangkai yang panjangnya dapat mencapai 70 cm. Buah berbentuk bulat, berwarna merah, dan berukuran kecil. Perbanyakannya sangat mudah, melalui setek batang.
Kandungan kimia dari tumbuhan obat ini belum banyak diketahui, tetapi kegunaan dari tumbuhan ini telah banyak diketahui, diantaranya mengobati batuk, batuk darah, diare, disentri, kencing berdarah, gangguan haid, radang dalam usus, dan sakit kepala.
27. HIDRANGEA (Hydrangea macrophylla (Thunb) Ser. ssp. macrophylla)
Tanaman toga ini termasuk dalam tanaman herba, tingginya dapat mencapai 50-80 cm. Tepi daun bergerigi dengan panjang 8-20 cm dan lebar 5-12 cm.
Bunga tumbuh di ujung cabang, merupakan bunga majemuk yang tersusun rapat, berwarna biru bila tumbuh di tanah asam dan berwarna merah muda bila tumbuh di tanah basa. Perbanyakan tanaman dapat melalui setek batang.
Hidrangea memiliki rasa pahit dan sedikit pedas, sifatnya dingin, sedikit toksik. Berkhasiat mengatasi sakit tenggorok dan malaria.
28. JAWER KOTOK (Coleus atropurrireus)
Jawer kotok adalah tanaman hias semak dan memiliki banyak varietas. Tersebar mulai dari daerah dataran rendah sampai ketinggian 1.300 mdpl. Umumnya bunga berwarna ungu dengan tangkai panjang.
Tanaman ini mudah sekali ditanam, yaitu hanya dengan setek, tanaman dapat tumbuh dan tidak memerlukan pemeliharaan yang sulit. Namun, umurnya tidak panjang. Sosok tanaman dapat mencapai tinggi 2 meter dengan cabang yang banyak. Tanpa pemangkasan yang baik dan setelah daunnya gugur, tanaman ini menjadi kurang menarik.
Jawer kotok yang berkhasiat obat adalah jenis jawer kotok dengan daun berwarna cokelat merah tua polos. Bentuk daunnya seperti hati dengan tepi bergerigi. Banyak jenis jawer kotok yang lebih indah serta warna semarak dengan bentuk daun unik. Namun, jenis jawer kotok tersebut tidak memiliki khasiat obat.
Daun jawer kotok mengandung zat alkaloida, mineral, minyak terbang, dan zat pati. Khasiat tanaman toga ini dapat mengobati radang anak telinga, keputihan, dan wasir.
29. JENGGER AYAM (Celosia cristata)
Seperti namanya, bunga tanaman ini memiliki bentuk yang mirip jengger atau pial ayam jantan. Bagian atas bunga terdiri atas lapisan lapisan padat yang berlekuk secara horisontal dan umumnya berwarna merah keunguan. Bagian bawahnya berbentuk segitiga dengan warna lebih muda karena merupakan kumpulan bunga kecil yang lebih tua.
Bijinya berwarna kecokelatan saat masih muda dan hitam bila sudah tua. Umumnya tanaman berbentuk rumpun dengan tinggi sekitar 0,5-1 meter. Dalam satu rumpun terdapat beberapa batang utama yang menghasilkan bunga. Daun berbentuk hati memanjang dan bagian tepinya bergerigi. Bagian tengah daun berwarna merah dengan semburat hijau.
Tanaman toga jengger ayam mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol yang berkhasiat untuk mengobati penyakit kencing nanah.
30. KACA PIRING (Gardenia augusta)
Kaca piring dikenal dengan sebutan jasmine rose alias mawar melati dan verblooming gardenia atau gardenia yang selalu berbunga.
Tanaman hias ini berdaun lebat dan rindang seperti semak yang rimbun. Daunnya berukuran kecil berwarna hijau mengilap. Bunga tersusun ganda berwarna putih dengan diameter sekitar 8 cm. Biasanya berbunga lebat pada bulan Januari-Mei.
Tanaman toga kaca piring mengandung minyak menguap, seperti sryrolyl asetat dan linalol, gardenosid, geniposid, genipin-I-β-gentibiosid (glukosid), krosin (zat samak), dekstrosa, dan manit. Tanaman obat keluarga ini berkhasiat untuk menyembuhkan demam, susah buang air seni, muntah, dan sariawan.
31. KANA / TASBIH (Canna indica)
Kana termasuk tanaman herbal dengan tinggi 1-2 meter, mempunyai rhizom yang bercabang cabang. Daun tunggal, tersusun berseling, bentuk memanjang, dengan panjang 30-35 cm dan lebar 20-25 cm, serta ujung runcing. Pelepah daun memeluk batang.
Bunganya majemuk, tangkainya panjang, berwarna merah atau merah tua. Buah berbentuk kapsul, berkulit kasar, serta di dalamnya terdapat tiga biji yang keras, berbentuk bulat, dan berwarna hitam. Perbanyakan dengan anakan atau biji. Tanaman yang telah berbunga sebaiknya dipotong agar pertumbuhan tunas baru dapat lebih cepat dan lebih baik.
Umbinya mengandung banyak air, sedikit kanji, protein, besi, fosfor, kalsium, vitamin B, dan vitamin C. Adanya kandungan kanji, umbi ini dapat diekstrak untuk diambil tepungnya sebagai bahan makanan. Daunnya mengandung 90% air, 7% karbohidrat, 1% protein, dan 0,2% lemak.
32. KASIA MERAH (Cassia grandis L.F.)
Tanaman berkayu ini mempunyai tinggi hingga 30 meter. Daunnya termasuk daun majemuk genap, dengan 16-40 anak daun. Daun berbentuk memanjang, panjang 3-5 cm, dengan ujung membulat, permukaan atas daun berkilau, permukaan bawah tidak berkilau, serta berbulu halus.
Bunga umumnya berwarna merah muda, tetapi ada jenis yang berwarna putih, bagian tengah bunga berwarna kuning. Bunganya majemuk malai, dengan panjang 10-20 cm. Buahnya berupa polong dengan panjang 30-80 cm. Biji berwarna hitam, bau kurang sedap, dan memiliki rasa manis. Perbanyakan tanaman melalui biji.
Biji tanaman toga ini mengandung gula. Kulit buahnya mengandungi tanin.
33. KASTUBA (Euphorbia pulcherima)
Pada bulan Desember atau pada saat matahari sedang berkurang di negara empat musim, warna daun muda kastuba tampil mencolok, seperti merah, kuning, atau putih kehijauan. Tinggi tanaman bisa mencapai 3 meter. Batangnya berkayu dan mengeluarkan getah putih bila terluka.
Daun berbentuk oval dengan beberapa lekukan lancup di tepinya. Ujung tepi daun merah menyala atau keunguan. Dari ujung pucuk, muncul kelompok bunga berwarna kuning.
Kastuba mengandung germanikol, B-amirin dan psedotaraksasterin. Tanaman toga ini berkhasiat untuk menyembuhkan luka baru.
34. KECUBUNG (Datura metel)
Kecubung merupakan tanaman hias berbatang keras dengan cabang besar menyerupai kayu. Tanaman ini dibiakkan dengan setek dan biji. Ada tiga jenis kecubung, yaitu kecubung dengan bunga putih; bunga kecil yang terdiri dari satu lapis (cubung kasihan); dan bunga besar, ganda, dan berwarna ungu tua yang dinamakan kecubung merah atau kecubung hitam,
Bunga bunga kecubung tersebut beracun, terutama bunga berwarna putih. Namun, penelitian ilmiah menunjukkan bahwa kadar racunnya tidak terlalu tinggi.
Tanaman kecubung mengandung alkaloid atau disebut hiosiamin (atropin) dan skopolamin. Alkaloid ini bersifat racun sehingga pemakaiannya terbatas pada bagian luar. Selain itu, biji kecubung mengandung hiosin dan lemak, sedangkan daunnya mengandung kalsium oksalat.
Tanaman obat keluarga ini berkhasiat mengobati rematik, sembelit, asma, sakit pinggang, bengkak, encok, eksim, dan radang anak telinga.
35. KEMBANG PUKUL EMPAT (Mirabilis jalapa Linn.)
Kembang pukul empat merupakan tanaman hias semak bercabang banyak. Tinggi tanaman hanya sekitar 1 meter dan cabangnya mudah patah. Daunnya berbentuk lancip memanjang dengan tulang daun berwarna putih menonjol.
Bunga muncul dari ujung pucuk berbentuk terompet dengan ujung mahkota melebar. Warna bunganya beragam, yaitu putih, kuning, merah, oranye, dan ungu muda. Tanaman ini dikenal sebagai tanaman bunga pukul empat karena bunganya mekar pada sore hari hingga malam.
Pagi hari menjelang siang, bunga tersebut menguncup karena kepanasan. Di tempat teduh, bunga bisa mekar sepanjang hari. Bunga yang berhasil mengalami penyerbukan akan menghasilkan biji agak bulat berwarna cokelat muda dan menjadi cokelat tua bila matang.
Tanaman hias sekaligus herbal ini dapat dikembangbiakkan melalui biji maupun umbi yang terdapat pada pangkal batangnya. Kembang pukul empat mengandung betaksantin, pati, lemak. dan asam lemak. Tanaman toga ini berkhasiat mengobati bisul.
36. KEMBANG SEPATU (Hibiscus rosa sinesis Linn.)
Tanaman hias yang berbentuk semak dengan tinggi mencapai 3 meter ini banyak menghasilkan bunga. Daunnya hijau mengkilap berbentuk hati dengan bagian tepi bergerigi.
Bunganya kecil dengan petal seperti kuncup, tetapi ada juga yang petalnya terbuka mirip terompet berukuran besar. Warna bunga bervariasi, mulai dari putih, merah, kuning, magenta, dan lain lain. Bunga yang masih segar sering dikunyah untuk memperbaiki pencernaan.
Bunga ini mekar pada pagi hari setelah matahari terbit, lalu menguncup sebelum petang saat matahari terbenam. Bila matahari bersinar, bunganya tetap mekar. Demikian juga bila air cukup dan tanahnya subur. Kembang sepatu dikembangbiakkan dengan setek. Varietas tanaman ini sangat banyak, yaitu diperkirakan lebih dari 5.000 jenis.
Bunganya mengandung hibiscetin, sedangkan batang dan daunnya mengandung kalsium oksalat, peroksidase, lemak, dan protein. Berkhasiat mengobati bronkitis, kencing nanah, haid tidak teratur, obat sakit panas, demam pada anak anak, sariawan, batuk, gondok, dan sakit kepala.
37. KEMUNING (Murayya paniculata (L.) Jack)
Tanaman obat keluarga ini berupa semak, berkayu dengan tinggi yang dapat mencapai 20 meter, dan diameter batang hingga 60 cm. Daunnya majemuk, berwarna hijau muda, berbau harum jika diremas. Bunganya merupakan bunga majemuk, tumbuh di ketiak atau ujung cabang, berwarna putih, berukuran kecil. Bunga berbau sangat harum.
Buahnya merupakan buah beri, berwarna hijau dan menjadi merah bila telah tua. Dalam satu buah terdapat 1-2 biji. Kulit buah mengandung minyak. Perbanyakan dapat melalui biji atau setek batang.
Daun mengandung glikosid yang dinamakan murayin, daun minyak menguap. Bahan yang paling banyak dalam minyak menguap ini ialah kadinen. Bunga mengandung murayin. Kulit buah mengandung minyak. Isi buah mengandung gula. Tanaman toga ini berkhasiat untuk mengobati rematik, panas, disentri, sakit gusi, dan lain lain.
38. KENANGA (Canangium odomtum Baill. atau Cananga odorata)
Tanaman ini dikenal juga dengan sebutan ylang-ylang atau perfume tree. Warna bunga hijau kekuningan dengan 5-6 mahkota yang panjang dan berbentuk spiral tidak beraturan. Tanaman ini tingginya hanya sampai 3 meter dan berbatang keras.
Daun berbentuk oval, berujung lancip, dan tepi bergelombang berwarna hijau kekuningan. Panjang daun antara 12-20 cm. Tanaman ini diperbanyak dengan cara cangkok.
Kenanga mengandung minyak terbang yang berkhasiat mengobati penyakit kudis.
39. KESUMBA (Bixa orellana L.)
Tanaman semak dengan tinggi mencapai 3-6 meter, mempunyai banyak cabang. Daun berbentuk jantung, bertangkai panjang, dengan panjang 15 cm dan lebar 10 cm.
Bunga berwarna putih atau merah jambu. Buah berbulu seperti rambutan, berwarna merah, berbentuk telur memanjang. Bila masak, buah akan berbelah dua. Biji berwarna merah. Perbanyakan melalui biji, cangkok, atau setek batang.
Akar mengandung pewarna merah (bixin). Akar biasanya digunakan sebagai pewarna makanan dan minuman.
40. KOLBANDA (Pisonia sylvestrys var. alba)
Tanaman hias obat kolbanda berbentuk pohon dengan penampilan semarak karena cabangnya rimbun dan daun lebat berwarna kuning cerah. Daun akan berubah menjadi hijau muda bila sudah tua. Daun berbentuk oval, berujung lancip, dan lebar dengan panjang bisa mencapai 30 cm.
Sosok tanaman tidak tinggi, tetapi tumbuh melebar. Tanaman mudah tumbuh dan tidak menuntut perawatan rumit. Tanaman dapat tumbuh mulai dari dataran rendah sampai tinggi. Cara mengembangbiakkannya dengan setel atau cangkok.
Daun dan akarnya mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol. Tanaman toga ini bermanfaat untuk menaobati asma.
41. KROKOT (Portulaca oleracea Linn.)
Tanaman obat keluarga (TOGA) ini tumbuh di dekat tempat lembap dengan cara menjalar di tanah dan memiliki cabang yang banyak. Warna batang cokelat kemerahan. Daunnya bulat telur, kecil, dan berdaging tebal. Dari ketiak batang atau daun muncul bunga kecil berwarna kuning atau putih.
Tanaman toga krokot mengandung zat zat gizi seperti protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C. Krokot berkhasiat untuk mengobati penyakit jantung.
42. LIDAH MERTUA (Sansevieria trifasciata Prain)
Lidah mertua merupakan tanaman herba yang tidak bertangkai. Disebut lidah mertua karena sosok tanamannya berbentuk pedang panjang yang tegak dengan ujung lancip dan bergelombang.
Daunnya berdaging tebal, tetapi mudah patah karena liat. Warna daun bermacam macam, yaitu hijau abu abu dengan bagian tengah berwarna kekuningan memanjang dan hijau abu abu dengan pita melintang berwarna hijau gelap. Tanaman toga ini mudah dikembang biakkan, yaitu cukup dengan memisahkan anakan, batang, dan setek daunnya.
Lidah mertua mengandung senyawa abamageum yang berkhasiat menyuburkan rambut.
43. MANGKOKAN (Nothopanax scutellarium Merr.)
Tanaman mangkokan (Polycias balfouriana) merupakan tanaman hias perdu. Daunnya unik, berbentuk hati sampai oval dengan bagian tepi melengkung ke atas seperti mangkok. Daunnya berwarna hijau mengkilap dengan tulang daun menonjol. Diameter daun sekitar 5-6 cm.
Tanaman ini menyukai tempat yang teduh. Perkembangbiakannya sangat mudah, yaitu dengan setek pucuk. Tanaman mangkokan dapat tumbuh mulai dataran rendah sampai ketinggian 700 mdpl.
Daun mangkokan mengandung zat gizi seperti protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B, dan C. Daun mangkokan berkhasiat mengobati rambut yang rontok.
Penutup
Kebutuhan tanaman hias di rumah maupun di tempat lain sangat tergantung pada kondisi masyarakat suatu daerah. Semakin tinggi tingkat pengetahuan suatu masyarakat, semakin tinggi pula pemahaman tentang manfaat tanaman hias bagi kehidupan masyarakat.
Tanaman hias memiliki peran dalam meningkatkan kenyamanan hidup serta menciptakan lingkungan yang bersih dan segar. Kondisi tersebut merupakan kebutuhan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan yang sangat padat dengan berbagai polusi.
Tanaman hias dapat memberikan pengaruh positif terhadap upaya mengurangi kepenatan, memberikan rasa segar pada indera, dan memberikan nilai tambah perekonomian keluarga.
Dari berbagai jenis tanaman yang ditemukan di masyarakat, beberapa di antaranya dikenal memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti anggrek, melati, dan mawar. Namun, masih banyak jenis tanaman hias yang belum dimanfaatkan secara optimal dari sisi nilai ekonomisnya. Di antara tanaman hias tersebut ternyata memiliki khasiat obat.
Beberapa jenis tanaman hias memiliki fungsi ganda, yaitu selain sebagai tanaman hias, juga sebagai tanaman toga untuk beberapa penyakit yang lazim ditemukan di masyarakat. Manfaat dari masing-masing tanaman hias tersebut tidak sama karena kandungan di dalamnya juga berbeda. Dengan kandungan yang berbeda tersebut, dibuat ramuan obat yang berasal dari satu tanaman atau dari beberapa tanaman.
Ramuan obat dari tanaman toga hias dibuat dengan cara yang sederhana. Jika digunakan dengan baik dan sesuai dengan aturan, ramuan tersebut tidak menimbulkan efek yang merugikan pemakainya karena umumnya ramuan bersifat alami dan tradisional. Untuk membuat ramuan obat dari tanaman toga di atas tidaklah sulit karena selain bahannya mudah didapat, cara dan biaya meramunya pun relatif murah.
Bagus 👍👍👍👍👍⭐⭐⭐⭐⭐