Mimisan pada Anak: Gejala, Pencegahan dan Penanganannya

MIMISAN PADA ANAK – sering kali membuat orangtua khawatir, terlebih apabila mimisan ini terjadi secara mendadak tanpa ada tanda-tanda yang mendahului sebelumnya. Sebagai orangtua, secara naluri Anda pastinya akan merasa khawatir dan cemas.

Oleh karena itu, sangat penting bagi orangtua untuk memahami apa sebenarnya yang terjadi pada anaknya, sehingga orangtua akan dengan baik melakukan penanganan dan pemberian solusi. Mimisan pun akan lebih mudah untuk diatasi dengan tenang dan dengan cepat mudah untuk dihentikan. Di bawah ini akan kami jelaskan sebenarnya apa itu mimisan, dan bagaimana cara mengatasinya.

Mimisan adalah pendarahan yang terjadi pada lubang hidung bagian dalam. Pendarahan yang terjadi pada lubang hidung ini mempunyai durasi yang berbeda-beda. Bahkan dalam beberapa kasus, pendarahan ini dapat terjadi lebih dari 10 menit.

Orang yang memiliki resiko mimisan tertinggi adalah anak-anak yang berusia antara 2 hingga 10 tahun, ibu hamil, lansia, orang yang sering mengkonsumsi obat untuk mengencerkan darah (seperti aspirin) dan obat antikoagulan, dan rawan juga terjadi pada pengidap kelainan darah, seperti hemofilia.

Gejala Mimisan yang perlu Diwaspadai

Gejala Mimisan yang perlu Diwaspadai
©zaleyza.com

Berikut ini gejala mimisan yang perlu diwaspadai:

  1. Mimisan yang terjadi lama, yaitu lebih dari 30 menit. Apabila hal ini terjadi kepada Anda, maka segeralah pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
  2. Mimisan yang terjadi pada anak-anak dengan usia di bawah 2 tahun.
  3. Mimisan yang terjadi dengan keluarnya darah dengan volum besar
  4. Mimisan yang terjadi pasca dilakukan operasi di sekitar sinus atau hidung.
  5. Terjadi mimisan secara berulang-ulang dalam rentang waktu yang berdekatan.
  6. Detak jantung tak beraturan.
  7. Sulit untuk bernafas
  8. Muntah darah
  9. Menelan banyak darah.
  10. Demam atau ruam.
  11. Mimisan yang terjadi pasca mengalami cedera.
  12. Kulit terlihat berubah pucat.
  13. Mimisan yang ikuti dengan pendarahan di bagian tubuh lain, seperti pada urine.
Baca juga:  Perkembangan Anak Usia 3 Tahun dan Cara Bunda Menyikapinya

Apabila Anda atau si buah hati mengalami gejala-gejala tersebut, maka segeralah untuk menghubungi dokter atau di bawa ke rumah sakit secepatnya.

Jenis Mimisan

Jenis Mimisan
©grid.id

Lebih dari 90% kasus mimisan adalah jenis anterior yang mudah untuk ditangani. Pendarahan jenis ini terjadi pada hidung bagian depan, di mana sering kali terjadi pada anak-anak. Jenis lainnya adalah mimisan jenis posterior. Jemis mimisan ini adalah pendarahan yang berasal dari pembuluh darah yang terdapat di bagian belakang hidung atau antara langit-langit mulut dan rongga hidung.

Mimisan yang jarang terjadi ini biasanya disertai dengan volume pendarahan yang lebih banyak. Mimisan ini bisanya menimpa orang dewasa dan lansia.

Faktor Penyebab Mimisan pada Anak

Faktor Penyebab Mimisan pada Anak
©hallosehat.com

Mimisan dipicu oleh berbagai macam hal. Faktor penyebabnya dapat karena faktor keturunan, obat-obatan, dan penyakit-penyakit tertentu. Di antaranya yaitu:

  • Membuang ingus terlalu kencang.
  • Dinding hidung bagian dalam terluka ketika ngupil
  • Udara yang dingin dan kering.
  • Bentuk hidung bengkok karena faktor keturunan atau cedera.
  • Sinusitis yang sudah kronis.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti antikoagulan, aspirin, hingga obat pelega pernapasan yang berlebihan.
  • Iritasi dikarenakan efek senyawa kimia, seperti amonia.
  • Menghirup obat-obatan terlarang.
  • Operasi yang dilakukan pada hidung.
  • Tumor yang terjadi pada rongga hidung.
  • Kelainan yang terjadi pada kemampuan pembekuan darah, seperti hemofilia.
  • Mengkonsumsi alkohol

Cara Menangai Mimisan pada Anak

Cara Menanagani Mimisan pada Anak
©kliknutrisi.org

Mimisan adalah suatu hal yang bisa ditangani sendiri di rumah. Berikut ini adalah beberapa hal sederhana yang dapat Anda lakukan apabila Anda atau anak Anda tengah mimisan:

  1. Jangan berbaring dan duduk tegak. Dengan duduk, maka tekanan pada pembuluh darah akan berkurang.
  2. Condongkanlah tubuh ke arah depan, sehingga darah yang keluar akan melalui hidung dan tidak masuk ke dalam tenggorokan.
  3. Keluarkan dan buanglah darah yang mengalir ke dalam mulut. Karena biasanya darah yang tertelan akan menyebabkan muntah.
  4. Pencetlah hidung selama sekitar 10 menit dengan jari telunjuk dan ibu jari. Sehingga pembuluh darah akan tertekan, aliran darah akan cepat berhenti
  5. Bernapaslah dengan mulut.
  6. Melakukan kompres dingin di pangkal hidung, sehingga pendarahan dapat diperlambat.
  7. Setelah mimisan berhenti, maka berusahalah Anda tidak membungkuk, membuang ingus, atau melakukan aktivitas berat selama kurang lebih 24 jam.
  8. Pergilah ke rumah sakit, apabila mimisan tidak kunjung berhenti dalam durasi
Baca juga:  Penyebab Bayi Terlambat Lahir dan Cara Mencegahnya

Cara Mencegah Mimisan pada Anak

Cara Mencegah Mimisan pada Anak
©makasihdok.com

Berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya mimisan:

  • Berhati-hatilah ketika mengorek hidung, atau bahasa gaulnya ngupil
  • Berusahalah untuk tidak membuang ingus dengan berlebihan secara kencang.
  • Berhentilah merokok. Hal ini perlu diperhatikan karena rokok dapat mengurangi kelembapan pada hidung dan sehingga meningkatkan risiko terjadinya iritasi hidung.
  • Gunakanlah obat pelega hidung yang sesuai dengan anjuran dokter, atau petunjuk pemakaian pada kemasan.
  • Berkonsultasilah dengan dokter apabila pernah mengalami mimisan dan terpaksa menggunakan obat antikoagulan.

Demikianlah penjelasan kami mengenai mimisan pada anak. Mulai dari gejala mimisan, jenis mimisan, faktor penyebab mimisan, cara menangai mimisan, hingga cara mencegah mimisan. Semoga dapat bermanfaat dan menjadikan kita lebih berhati-hati.

Tinggalkan komentar