Keputihan Saat Hamil? Begini Cara Terbaik Mengatasinya

KEPUTIHAN SAAT HAMIL – Keputihan atau fluor albus merupakan sebuah proses keluar berupa cairan dari daerah kewanitaan wanita yang terbilang tak normal, keputihan ini biasa terjadi pada wanita yang hamil sebab terjadinya perubahan hormon serta aliran darah pada zona rahim dan juga zona kewanitaan, yang bisa mengakibatkan meningkatnya cara kerja sekresi pada daerah kewanitaan.

Perubahan hormonal tersebut juga dapat merubah keseimbangan atas keasaman area kewanitaan wanita, sehingga akan menyebabkan tumbuhnya jamur yang berubah menjadi iritasi. Pada lazimnya sekresi pada area kewanitaan yang normal tak menimbulkan rasa gatal. Sementara itu keputihan saat hamil, yang sudah terinfeksi umumnya disertai dengan rasa gatal, nyeri, panas dan juga kemerahan, malahan hingga dibarengi dengan rasa sakit di kala membuang air kecil.

Selain dari itu jika keputihan saat hamil tersebut tidak teratasi maka dapat dengan mudah menular lantas pada bayi Anda di kala progres persalinan kemudian akan menular kembali pada ibu yang sedang menyusui kemudian muncul peradangan di payudara dan juga puting susu yang biasa disebut mastitis.

Keputihan Saat Hamil, Kenali Lebih Dekat

Keputihan Saat Hamil, Kenali Lebih Dekat
©ledisia.com

Hakekatnya yang menjadi penyebab atas masalah di zona kewanitaan ini, lazimnya terjadi saat umur kehamilan masih benar-benar muda dan hampir mirip dengan sebagian penyebab keputihan yang lainnya. Penyebab yang paling biasa yaitu permasalahan pada kebersihan area kewanitaan.

Keputihan saat hamil itu sendiri ada yang bersifat fisiologis (normal) dan ada juga yang patologis (tak normal). Seandainya keputihan ada dalam situasi yang normal maka cairan yang dikeluarkan cenderung bening juga tak beraroma dan tidak menimbulkan rasa gatal.

Berbeda dengan keputihan patologis sendiri, cairan yang dikeluarkan oleh zona kewanitaan Anda akan mengeluarkan bau, menimbulkan rasa gatal pada zona kewanitaan, juga akan teras nyeri saat buang air kecil. Selain itu warna dari cairan itu sendiri lebih pada warna hijau.

Kebanyakan wanita yang hamil tak terlalu mengeluhkan gejala-gejala keputihan yang di deritanya. Hal ini dapat terjadi karena dia merasa tak terganggu. Melainkan jika hal ini terus di biarkan secara terus-menerus, keputihan hal yang demikian bisa membahayakan kehamilan Anda. Tak cuma itu keputihan juga bisa mengakibatkan persalinan secara prematur. Keputihan di kala kehamilan juga dapat mengakibatkan ketuban pecah jauh sebelum waktunya.

Penyebab Keputihan Saat Hamil

Penyebab Keputihan Saat Hamil
©klinikgracia.org

Apakah keputihan saat hamil adalah sebuah masalah? Memang bukan permasalahan yang hanya di alami oleh satu ibu hamil saja, melainkan acap kali di alami oleh ibu-ibu hamil lainnya. Ibu hamil akan merasakan ketidak nyamanan di kala terdapat cairan putih yang keluar dari dalam organ kewanitaan, tapi selama cairan tersebut bukan cairan ketuban yang pecah dan merembes, karenanya kondisi hal yang demikian masih wajar terjadi sehingga Anda tidak perlu kuatir atau panik bila keadaan ini terjadi pada diri Anda.

Tetapi bagaimana bila keputihan tersebut membuat ibu hamil merasa tak nyaman dan kenapa ibu hamil bisa sering mengalami keputihan? Perlu Anda kenal bahwa ada beberapa penyebab keputihan pada ibu hamil, untuk mengenal berita lebih jelasnya, simak review lengkapnya dibawah berikut ini.

Baca juga:  Tanda Ibu Hamil Terjangkit Virus Rubella

Infeksi jamur yang menyerang organ intim

Seorang wanita hamil akan mengalami perubahan hormonal yang bisa menyebabkan munculnya petunjuk / tanda kehamilan, keadaan ini juga dapat memicu keputihan pada ibu hamil. Penyebab keputihan saat hamil utamanya sendiri bukan dikarenakan perubahan hormon yang terjadi, melainkan sebab terjadinya perubahan pada pH alami di dalam organ intim yang disebabkan oleh hormon. Dengan demikian, kondisi ini akan berimbas pada tumbuhnya jamur dan juga parasit yang menyebabkan munculnya keputihan.

Gejala yang ditimbulkan adalah:

  • Ibu hamil biasanya akan mengalami gatal-gatal dan panas pada organ intim.
  • Muncul kemerahan dan rasa nyeri disekitar organ intim.
  • Cairan berwarna putih, tetapi tak berbau.
  • Timbul rasa sakit atau panas saat buang air kecil.
  • Timbul rasa sakit saat berkaitan intim.

Apakah kondisi ini biasa atau tidak pada ibu hamil?

Keputihan saat hamil yang disebabkan oleh jamur dan ragi adalah kondisi yang lazim terjadi, karenanya ibu hamil tidak perlu cemas saat mengalami keadaan seperti ini. Situasi ini disebabkan oleh sebab perubahan hormon, sehingga umumnya akan berlangsung cukup lama dan malah selama kehamilan. Apabila Anda merasa tidak nyaman dengan keputihan ini, karenanya sebaiknya konsultasikan dengan bidan atau dokter yang menangani kehamilan Anda.

Perawatan yang diperlukan

  • Selalu menjaga kebersihan organ intim selama kehamilan.
  • Rutin mengganti celana dalam dan pakai celana berbahan katun yang bisa menyerap peluh.
  • Rutin menjalankan pemeriksaan ke bidan atau dokter.
  • Minum minuman yang mengandung sumber probiotik seperti yoghurt, karena minuman probiotik ampuh mencegah dan melawan jamur atau ragi.

Infeksi Bakteri Vaginosis

Infeksi kuman vaginosis sendiri tak cuma dapat terjadi pada wanita ketika memasuki menstruasi saja, tapi juga dapat terjadi pada wanita hamil. Penyebab utama dari keputihan pada ibu hamil ini terjadi disebabkan oleh perubahan hormon, sehingga bisa merusak lingkungan pada komponen dalam organ intim. Kemudian infeksi ini dapat menyebar melalui relasi inti, sehingga bisa merusak organ kewanitaan dan memicu terjadinya keputihan. Selain itu, perubahan hormon ini juga bisa menyebabkan terjadinya morning sickness.

Gejala yang ditimbulkan

  • Cairan lebih lengket dan beraroma amis cukup menyengat
  • Muncul rasa sakit di kala membuang air kecil dan buang air besar
  • Tak meninggalkan bekas noda berwarna kuning pada pakaian dalam

Imbas keputihan yang ditimbulkan

Lazimnya banyak wanita yang mengalami keputihan saat hamil disebabkan oleh infeksi bakteri vaginosis, tetapi ibu dan bayi tetap dalam situasi sehat sampai tiba waktu melahirkan. Melainkan pada mulanya kuman ini akan berkembang di sekitar organ intim dan kemudian dapat masuk hingga ke dalam rahim. Imbas dari infeksi ini bisa menyebabkan pecah ketuban semenjak dini, sehingga bisa menyebabkan bayi lahir prematur.

Perawatan yang perlu dilaksanakan

Untuk mencegah terjadinya resiko bayi lahir prematur dan bayi terinfeksi, karenanya sebaiknya seketika dilakukan penanganan dengan metode dirawat oleh dokter. Kemudian dokter akan memberikan obat untuk bayi yang aman, mencegah terjadinya pecah ketuban dan juga menghentikan perkembangan infeksi yang terjadi, termasuk infeksi yang sudah menyebar ke dalam rahim.

Infeksi disebabkan oleh penyakit menular seksual

Penyebab keputihan saat hamil lainnya yakni dapat disebabkan oleh penyakit menular seksual dari pasangan, karena dengan menjalankan relasi intim ketika hamil dan sebelum hamil dengan seseorang yang terinfeksi bisa menyebabkan problem keputihan ini. Bagi pasangan yang sehat tidak akan terkena infeksi ini, sehingga Anda wajib senantiasa menjaga kesehatan dari relasi intim anda dengan pasangan.

Baca juga:  Begini Ciri-Ciri Wanita yang Hamil Bayi Laki-Laki

Penyebab dari infeksi ini kerap kali kali disebabkan oleh penyebaran dari Chlamydia, variasi infeksi ini dapat menyebabkan terjadinya keputihan dengan cairan berwarna kuning keunguan. Penyebab lain dari kondisi ini adalah disebabkan oleh infeksi dari trichomoniasis yang dapat memicu terjadinya keputihan dengan disertai rasa gatal dan rasa panas yang cukup parah.

Gejala yang ditimbulkan

  • Bau keputihan sungguh-sungguh menyengat, cairan yang keluar lebih banyak dan kental.
  • Warna dari keputihan berwarna kuning keunguan dan cairan beraroma amis.
  • Timbul rasa gatal, panas dan nyeri pada organ intim.
  • Timbul rasa sakit ketika buang air kecil dan terkait intim.
  • Bisa memunculkan bekas berwarna hijau atau kekuningan pada baju dalam.

Perawatan yang perlu dilakukan

Pada dasarnya keadaan sulit keputihan saat hamil ini disebabkan oleh sebab infeksi yang ditularkan melalui kekerabatan intim, sehingga sangat tak aman dan berbahaya jika dibiarkan saja, kehamilan yang sehat mesti tidak terjadi hal seperti ini karena dapat berakibat pada kelahiran prematur. Celakanya lagi, situasi ini bisa menyebabkan terjadinya infeksi rahim sesudah menjalankan persalinan bagus normal ataupun caesar.

Kuman ini dapat menyebar melalui plasenta dan kemudian dapat mempengaruhi kondisi kesehatan pada janin, seandainya ibu melahirkan secara normal bayi yang dilahirkan pun dapat terkena infeksi. Perawatannya sendiri umumnya dokter akan memberikan tipe obat antibiotik untuk membunuh sumber infeksi, walaupun pada pasangan yang terinfeksi dapat dilaksanakan perawatan dokter dan tidak dulu melakukan hubungan intim selama kehamilan.

Infeksi Leukorrhea.

Penyebab dari keputihan saat hamil yang dialami oleh calon ibu ini juga bisa disebabkan oleh sebab infeksi dari leukorrhea, infeksi ini sering kali menyebabkan ibu hamil mengalami keputihan yang mempunyai ciri-ciri cairan berwarna putih pekat dan lebih tipis dari biasanya, malahan keputihan ini juga dapat mempunyai bau tidak sedap dan juga tidak. Infeksi ini umumnya terjadi saat menginjak usia kehamilan 13 minggu, tetapi adakalanya keputihan ini juga bisa muncul lebih awal dan berlangsung selama kehamilan.

Meskipun situasi keputihan ini bisa berlangsung selama kehamilan dan memunculkan rasa tak nyaman, tapi situasi ini masih tergolong normal dan biasa terjadi pada ibu hamil. Tapi seandainya cairan dari keputihan ini kian berkembang dan cairan keluar dalam jumlah banyak dengan warna kecokelatan, karenanya sebaiknya langsung konsultasikan dengan bidan atau dokter. Tanda cokelat yang muncul dapat menjadi salah satu petunjuk dari janin yang tak berkembang di dalam kandungan, pun bisa memicu keguguran pada ibu hamil.

Perawatan yang perlu dilaksanakan

  • Selalu menjaga kebersihan organ intim sepanjang hari, rutin mengganti baju dalam dan menjaga daerah kewanitaan agar tidak terlalu lembab.
  • Anda bisa mengaplikasikan panty liner untuk meresap cairan keputihan yang keluar dari organ intim.
  • Hindari memakai produk pembersih kewanitaan, karena hampir segala produk pembersih kewanitaan mengandung bahan kimia yang benar-benar membahayakan jika diterapkan oleh ibu hamil.
  • Jangan pernah pakai tisu basah untuk membersihkan organ kewanitaan, karena kandungan yang terdapat pada tisu basah bisa menyebabkan terjadinya iritasi dan infeksi pada saluran kemih.
Baca juga:  5 Tips Agar Preeklampsia pada Ibu Hamil Bisa Diatasi

Bahaya Keputihan Saat Hamil yang Wajib Anda Ketahui

Bahaya Keputihan Saat Hamil yang Wajib Anda Ketahui
©kendangsari.com

Di bawah ini ada sebagian bahaya keputihan ketika hamil yang patut benar-benar di pahami, ialah sebagai berikut:

Kelahiran premature

Keputihan di kala hamil yang ditandai dengan munculnya cairan dari zona kewanitaan yang lebih kental, mempunyai bau yang menyengat serta rasa gatal yang dapat memicu iritasi pada vulva. Keputihan jenis ini yang terjadi pada ibu hamil bisa menyebabkan rasa nyeri saat bersegama. Adapun penyebab keputihan yang terjadi pada ibu hamil yakni Candida albicans, yang mana apabila tidak di atasi dengan serius tanpa adanya pengobatan, karenanya bisa menyebabkan terjadinya kelahiran bayi prematur.

Ketuban pecah sebelum waktunya

Munculnya cairan yang keluar dari area kewanitaan yang dibarengi dengan bebauan bau juga berwarna kekuningan serta memicu rasa gatal. Keputihan ragam ini disebut dengan vaginosis bakterialis yang memang bisa menyebabkan ketuban pecah dini, atau ketuban pecah di waktu yang tidak tepat.

Berat badan bayi rendah

Keputihan yang bersifat iritasi di area genital yang mana timbul dengan dibarengi rasa panas juga gatal. Pada situasi yang lebih parah, hal ini akan mengakibatkan rasa nyeri pada bagian vulva juga paha, perineum dan saat senggama. Keputihan ragam ini disebabkan oleh protozoa Trichmonas vaginalis yang mana ditularkan secara segera dengan cara hubungan suami istri. Imbas yang akan terjadi pada ibu hamil yakni adanya bahaya kelahiran bayi yang mempunyai berat rendah.

Cara Terbaik Mengatasi Keputihan Saat Hamil Muda

Cara Terbaik Mengatasi Keputihan Saat Hamil Muda
©akuinginhamil.com

Ada beberapa sistem yang dapat dikerjakan oleh ibu hamil untuk menyelesaikan keputihan :

  • Jagalah selalu kebersihan organ intim dengan membersihkannya tiap kali selesai membuang air kecil atau besar, jangan lupa untuk selalu membasuhnya dengan sistem yang benar, merupakan dari arah depan ke belakang.
  • Pakailah baju dalam yang terbuat dari bahan katun dan gampang meresap keringat.
  • Hindari pengaplikasian sabun mandi yang sebagian besar mengandung soda, atau kurangi pengaplikasian sabun pembersih vagina yang bersifat antiseptik. Ketika membersihkannya, gunakan air kucuran. Hindari menggunakan air yang telah tertampung di dalam ember atau bak mandi.
  • Sebaiknya hindari penggunaan pantyliner, karena bahan kapas pantyliner dapat menyebabkan kuman berkembang biak dengan mudah.
  • Hindari mandi berendam dengan air panas atau hangat, karena jamur yang menyebabkan keputihan lebih gampang tumbuh dan/atau berkembang di suhu hangat.
  • Kurangi mengonsumsi makanan junkfood atau siap saji, atau makanan yang mengandung bahan pengawet atau gula yang cukup tinggi, atau variasi makanan yang mengandung ragi, atau membeli makanan yang dikemas dalam bentuk kering (sebab biasanya makanan yang dikeringkan mengandung gula fruktosa yang cukup tinggi yang bisa meningkatkan produksi hormon pada organ kewanitaan Anda).

Demikianlah pembahasan mengenai keputihan saat hamil muda, penyebab, bahaya dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat bagi calon ibu 🙂

Tinggalkan komentar