Waspada 4 Bahaya Abu Vulkanik Bagi Tubuh

Bencana alam seperti meletusnya gunung berapi memang merupakan salah satu bencana alam yang kerap kali terjadi di Indonesia. Letusan gunung berapi ini memang memiliki pengaruh sangat besar bagi kehidupan manusia, baik dari segi finansial, ekonomi, sosial, sampai pada kesehatan yang disebabkan oleh berbagai material seperti debu dan gas yang dikeluarkan dari dalam perut bumi.

Saat meletus, gunung berapi umumnya menyemburkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), asam klorida (HCl), asam fluorida (HF), dan abu vulkanik ke atmosfer. Abu vulkanik yang dikeluarkan saat gunung berapi meletus memiliki kandungan seperti silika, mineral, dan bebatuan.

Unsur yang paling umum adalah sulfat,  klorida, natrium, kalsium, kalium, magnesium, dan fluorida. Ada juga unsur lain, seperti seng, kadmium, dan timah, tapi dalam konsentrasi yang lebih rendah dalam abu vulkanik ini.

Lalu apa saja dampak negatif abu vulkanik terhadap kesehatan?

Dampak abu vulkanik terhadap kesehatan dapat dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain gangguan pernapasan akut, gangguan pada penglihatan, iritasi pada kulit, dan gangguan mekanikal akibat abu vulkanik.

1. Gangguan pernapasan akut

Dari semua gangguan yang ditimbulkan abu terhadap kesehatan, gangguan pernafasan merupakan salah satu dampak yang paling utama dari abu vulkanik. Iritasi hidung dan tenggorokan, batuk, bronkitis, sesak napas, hingga penyempitan saluran napas yang dapat menyebabkan kematian sangat mungkin untuk terjadi.

Gangguan pernafasan yang diakibatkan oleh abu vulkanik tentu harus cepat ditangani, karena sistem pernapasan merupakan salah satu hal vital yang menunjang hidup manusia.

Partikel abu yang sangat halus, tentu sangat mengganggu sistem pernafasan, khususnya bagi Anda yang telah memiliki permasalahan paru-paru. Selain itu, paparan abu vulkanik juga sangat berbahaya bagi bayi, anak-anak, warga usia lanjut dan orang dengan penyakit paru kronis seperti asma.

Baca juga:  Paru-paru yang Rusak Akibat Merokok Bisa Sembuh Kembali?

2. Gangguan penglihatan

Selain mengganggu sistem pernapasan, abu vulkanik juga dapat mengganggu sistem penglihatan. Abu vulkanik memiliki butiran yang tajam, sehingga dapat menimbulkan gangguan pada mata.

Masuknya benda asing pada mata seperti abu vulkanik dapat menyebabkan Anda mengalami iritasi, konjungtivitis (radang pada konjungtiva), abrasi kornea (goresan pada kornea).

3. Iritasi pada kulit

Meskipun jarang ditemukan, kasus iritasi pada kulit terkadang ditemukan sepanjang hujan abu, terutama ketika abu gunung berapi tersebut bersifat asam.

4. Gangguan mekanikal

Efek mekanikal yang ditimbulkan oleh abu vulkanik dapat berupa runtuhnya atap rumah atau kecelakaan di jalan raya. Atap rumah dapat runtuh karena beban berat dari abu, apalagi jika abu tersebut basah dan bangunan tidak dibangun untuk menyangga beban berat.

Atap yang runtuh dapat menyebabkan orang yang berada dalam rumah tersebut tertimpa sehingga mengalami luka, bahkan meninggal seketika. Luka yang terjadi dapat berupa patah tulang, luka memar, luka robek, dan perdarahan yang memerlukan tindakan medis lebih lanjut.

Tinggalkan komentar