Mata merupakan organ yang peka dan penting dalam kehidupan, terletak dalam lingkaran bertulang yang berfungsi untuk memberi perlindungan maksimal sebagai pertahanan yang baik dan kokoh.
Mata mempunyai pertahanan terhadap infeksi, karena sekret mata mengandung enzim lisozim yang dapat menyebabkan lisis pada bakteri dan dapat membantu mengeliminasi organisme dari mata (Muzakkar, 2007).
Dalam pengobatan berbagai penyakit dan kondisi pada mata, ada beberapa bentuk sediaan pada obat mata, di mana masing-masing obat mata tersebut memiliki
mekanisme kerja tertentu.
Salah satunya bentuk sediaan obatnya adalah tetes mata (Lukas, 2006).
Obat tetes mata adalah sediaan steril berupa larutan atau suspensi yang digunakan dengan meneteskan obat pada selaput lendir mata di sekitar kelopak dan bola mata.
Persyaratan tetes mata antara lain: steril, jernih, tonisitas, sebaiknya sebanding dengan NaCl 0,9%.
Larutan obat mata mempunyai pH yang sama dengan air mata yaitu 4,4 dan bebas partikel asing.
Penggunaan tetes mata pada etiketnya, tidak boleh digunakan lebih dari satu bulan setelah tutup dibuka, karena penggunaan dengan tutup terbuka kemungkinan terjadi kontaminasi dengan bebas (Muzakkar, 2007).
Selain obat tetes mata digunakan untuk mengobati berbagai penyakit dan kondisi
pada mata, dapat juga digunakan untuk menghilangkan ketidaknyamanan pada mata (American Academy of Ophthalmology, 2011)
Menurut khasiatnya, obat mata dikenal antara lain sebagai anestetik topikal, anestetik lokal untuk suntikan, midriatik dan sikloplegik, obat-obat yang dipakai dalam pengobatan glaukoma, kortikosteroid topikal, campuran kortikosteroid dan obat anti-infeksi, obat-obat lain yang dipakai dalam pengobatan konjungtivitis alergika, dan obat mata anti-infeksi.
Sediaan pengobatan dapat berupa larutan dan suspensi dengan cara meneteskannya pada mata (Vaughan & Asbury, 2010).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tetes mata (oculoguttae) merupakan cara pemberian obat pada mata yang dapat digunakan untuk persiapan pemeriksaan struktur internal mata dengan cara mendilatasi pupil, untuk mengukur refraksi lensa dengan cara melemahkan otot lensa, kemudian juga dapat digunakan untuk menghilangkan iritasi mata (Aziz,2011).
[no_toc]
Pengertian Obat Tetes Mata
Obat tetes mata merupakan obat tetes yang diperuntukan mencegah, membersihkan serta mengobati penyakit penyakit yang ada pada mata.
Tetes mata adalah sediaan steril yang berupa larutan atau suspensi yang digunakan dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata di sekitar kelopak mata dari bola mata (saccus conjungtival).
Seringkali tetes mata dimasukkan ke dalam mata yang terluka atau kecelakaan atau pembedahan hal ini secara potensial lebih berbahaya daripada injeksi intravena.
Mata manusia adalah organ yang paling sensitif. Mata bereaksi dengan cepat. Sampai mendekati perubahan apa pun dalam lingkungannya.
Karena alasan ini larutan yang digunakan pada mata sebaiknya suspensi dan salep harus dibuat dengan perhatian yang sangat teliti.
Tetes mata dapat mengandung bahan-bahan antimikroba seperti antibiotik, bahan antiinflamasi seperti kortikosteroid, obat miotik seperti fisostigmin sulfat atau obat midriatik seperti atropin sulfat.
Sifat Obat Tetes Mata
Sifat-sifat yang harus dimiliki tetes mata antara lain:
- Steril ketika dihasilkan.
- Bebas dari partikel-partikel asing
- Bebas dari efek mengiritasi
- Mengandung pengawet yang cocok untuk mencegah pertumbuhan dari mikroorganisme yang dapat berbahaya yang dihasilkan selama penggunaan.
- Jika dimungkinkan larutan berair seharusnya isotonis dengan sekresi lakrimal konsentrasi ion hidrogen sebaliknya cocok untuk obat khusus, dan idealnya tidak terlalu jauh dari netral
- Stabil secara kimia
Kebanyakan syarat-syarat ini saling berkaitan dan tidak dapat dipandang secara terpisah yang dipertimbangkan secara individual.
Sterilisasi misalnya, dapat dihubungkan dengan pH, buffer, dan pengemasan. Sistem
buffer harus dipertimbangkan dengan pemikiran tonisitas dan dengan pemikiran kenyamanan produk.
Keuntungan Tetes Mata
Secara umum tetes mata lebih stabil daripada salep mata, meskipun salep dengan obat yang larut dalam lemak diabsorpsi lebih baik dari pada larutan/salep yang obat-obatnya larut dalam air, hal ini tidak mengganggu penglihatan ketika digunakan.
Semua bahan-bahan adalah larut dalam cair, keseragaman tidak menjadi masalah, hanya sedikit pengaruh sifat fisika dengan tujuan ini.
Kerugian Tetes Mata
Kerugian yang prinsipil dari larutan mata adalah waktu kontak yang relatif singkat antara obat dan permukaan yang terabsorsi.
Bioavailabilitas obat mata diakui buruk jika larutannya digunakan secara topical untuk kebanyakan obat kurang dari 1-3% dari dosis yang dimasukkan melewati kornea. Sampai ke ruang anterior.
Karena boavailabilitas obat sangat lambat, hendaknya pasien mematuhi aturan dan teknik pemakaian yang tepat.
Pemberian Obat Tetes Mata
a. Pengkajian
- Kaji gangguan pada mata
- Kaji kondisi mata
b. Prosedur Pelaksanaan
- Cek advis dokter untuk memastikan nama, dosis, waktu pemberian dan rute obat
- Cuci tangan
- Pakai sarung tangan steril
- Bersihkan mata dengan kapas basah steril dari dalam ke luar
- Minta pasien untuk melihat ke langit-langit
- Teteskan obat tetes mata dengan jarak kurang lebih 1 – 2 cm di atas sakus konjungtiva
- Biarkan pasien memejamkan mata
- Bila terdapat kelebihan kelebihan obat pada kelopak mata, dengan perlahan usap dari bagian dalam dengan gerakan sirkuler menggunakan bola kapas
- Bila pasien memiliki penutup mata, pasang penutup mata yang bersih di atas mata yang sakit, sehingga seluruh mata terlindungi
- Bereskan peralatan, kupas sarung tangan dan cuci tangan
c. Evaluasi
- Respon klien selama tindakan
- Evaluasi adanya nyeri dan ketidak-nyamanan
- Evaluasi adanya efek samping obat
4. Dokumentasi
- Catat waktu, tanggal, dan tempat
- Catat obat, konsentrasi, jumlah tetesan, waktu pemberian, dan bagian mata yang diobati.
kapan ini diterbitkan