8 Peluang atau Prospek Kerja Kedokteran yang Menjanjikan

Prospek Kerja Kedokteran. Berdasarkan data beberapa lembaga survei dinyatakan bahwa jurusan kedokteran di fakultas kedokteran saat ini menempati jurusan paling favorit di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di seluruh Indonesia. Kenapa?

Penyebabnya adalah profesi dokter mempunyai nama yang”harum” dan dapat hadir sebagai sosok “hero” di tengah tengah masyarakat, belum lagi jaminan akan besarnya peluang pekerjaan, tingginya kesejahteraan dan kemampuan dokter untuk bersikap mandiri.

Hal itu tidak berlebihan jika kita melihat data yang dikeluarkan World Health Organization (WHO) tahun 2013 di mana jumlah dokter umum di Indonesia baru mencapai 33 dokter umum per seratus ribu penduduk.

Padahal jumlah idealnya adalah 40 dokter umum per 100 ribu penduduk. Bahkan hingga tahun 2013 jumlah dokter umum yang ter catat baru 88 ribu orang saja. Kekurangan ini diharapkan dapat terpenuhi di beberapa tahun kedepan.

8 Prospek Kerja Kedokteran yang Menjanjikan di Masa Depan

Lalu apa saja peluang atau prospek lapangan pekerjaan bagi lulusan jurusan kedokteran?

1. Mengikuti CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil)

Penyerahan sk cpns dokter
kuningankab.go.id

Bagi para lulusan kedokteran, dibukanya pendaftaran CPNS adalah hal yang sangat dinanti nantikan karena selalu ada peluang yang besar bagi para dokter untuk dapat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Kementerian kesehatan akan memberikan kuota bagi para dokter yang kemudian akan dialokasikan ke berbagai daerah, khususnya wilayah yang belum memiliki dan kekurangan tenaga dokter, seperti di beberapa rumah sakit daerah, puskesmas, klinik, dan instansi kesehatan lainnya.

2. Mengikuti PTT (Pegawai Tidak Tetap)

Program nusantara sehat
sehatnegeriku.kemkes.go.id

Prospek kerja dokter umum untuk bekerja sebagai dokter PTT (Pegawai Tidak Tetap) masih terbuka sangat luas, apalagi untuk daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK).

Lama pengabdian di daerah tersebut adalah 2 atau 3 tahun. Kemudian setelah masa pengabdian itu habis para dokter dibebaskan memilih untuk memperpanjang ikatan PTT nya atau tidak.

Baca juga:  Hypothyroidsm

Lowongan besar besaran untuk dokter PTT ini telah dibuka oleh Kemenkes (Kementerian Kesehatan Indonesia) dalam Program Nusantara Sehat pada tahun 2016. Menarik bukan?

Lalu apa syaratnya sulit? Tentu saja tidak, syarat-syaratnya adalah:

  • Usia maksimal 35 tahun.
  • Tidak sedang terikat perjanjian/kontrak dengan pemerintah atau institusi swasta.
  • Tidak berkedudukan sebagai CPNS/PNS/Anggota TNI atau Polri.
  • Sehat jasmani dan rohani.
  • Bebas narkoba dan berkelakuan baik.
  • Wajib memiliki STR (Surat Registrasi Dokter) yang masih berlaku.
  • Bersedia ditempatkan di mana saja sesuai kebutuhan Kementerian Kesehatan.

Belum lagi berdasarkan data Kementerian Kesehatan Tahun 2015 di mana berdasarkan data tersebut disebutkan bahwa Kementerian Kesehatan membuka lowongan terhadap profesi dokter umum dan dokter gigi di 25 Provinsi.

Hal tersebut menjadi pertanda bahwa peluang kerja profesi dokter sebagai dokter PTT kesempatannya selalu terbuka secara luas setiap tahunnya.

Lalu bagaimana dengan hak yang didapat oleh dokter PTT? Seorang dokter yang bertugas di daerah Sangir, Solok Selatan dengan status dokter tidak tetap menuturkan bahwa ia dibayar di atasĀ 6 juta setiap bulannya oleh pemerintah.

3. Membuka praktek dokter mandiri

Praktek dokter mandiri
indria-dentist.blogspot.com

Tidak hanya tergantung kepada instansi pemerintah maupun instansi swasta saja, Prospek kerja seorang dokter juga bisa membuka praktik dokter mandiri. Membuka lahan pekerjaan sendiri adalah peluang kerja yang menarik bagi dokter.

Itu adalah salah satu bentuk keistimewaan yang dimiliki oleh profesi dokter. Selain dapat mengaplikasikan ilmu dan membantu masyarakat yang membutuhkan, dokter juga mendapatkan bayaran yang sesuai atas jasanya dan bahkan juga membuka peluang kerja bagi tenaga kesehatan lainnya.

Untuk membuka praktek dokter mandiri, seorang dokter harus mengurus dan memiliki Surat Izin Praktik (SIP) Dokter Umum. Lalu apakah sulit mengurus SIP tersebut? Tentu saja tidak.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 512/Menkes/PER/IV/2007 tentang izin praktik dan pelaksanaan praktik kedokteran, menyebutkan bahwa syarat syaratnya adalah:

  • Surat rekomendasi/surat pengantar dari organisasi profesi, yaitu Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
  • Foto kopi KTP pemohon/dokter.
  • Foto kopi Surat Tanda Registrasi (STR) yang telah dilegalisir oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).
  • Hasil pemeriksaan air di tempat praktik oleh Dinas Kesehatan.
  • Pas foto pemohon/dokter.
  • Surat pernyataan telah memiliki tempat praktik.
  • Surat permohonan bermaterai.
Baca juga:  31 Cabang Ilmu Kedokteran (Secara Menyeluruh)

Tidak sulit bukan?

4. Bekerja di rumah sakit swasta atau klinik kesehatan

Klinik kesehatan
my-itb.com

Di berbagai daerah banyak ditemukan rumah sakit swasta dan klinik-klinik kesehatan yang membutuhkan tenaga dokter sebagai staf. Ini tentu saja menjadi peluang atau prospek kerja kedokteran yang luas dan menjanjikan.

Lulusan dokter hanya perlu lebih giat mencari informasi tentang perekrutan dan lowongan pekerjaan ini, apalagi kita lihat saat ini di kota-kota besar telah banyak dibangun sarana dan fasilitas kesehatan, di mana ujung tombak pelaksana pelayanan kesehatan tersebut adalah membutuhkan jasa para dokter.

5. Menjadi dokter struktural

Dokter struktural
jurnalmedia.com

Apa itu dokter struktural? Dokter struktural adalah dokter yang menjalankan tugasnya sebagai manajer. Misalnya dokter yang menjadi direktur di rumah sakit atau kepala Puskesmas.

Jika kamu mempunyai kemampuan dan minat bersosialisasi, mempunyai bakat kepemimpinan, senang berorganisasi, tidak bisa diam serta “doyan” rapat maka menjadi dokter struktural ini adalah pilihan prospek kerja kedokteran yang tepat.

Kita dapat bekerja sesuai dengan minat dan passion kita, karena terkadang tidak semua dokter ingin membuka praktik dan berhubungan langsung dengan pengobatan.

Saran saya jika kamu ingin terjun menjadi dokter struktural ini sebaiknya melanjutkan pendidikan S2 Administrasi Rumah Sakit (MARS) atau S2 Manajemen Rumah sakit (MMRS).

6. Menjadi tenaga pendidik/dosen

Dosen
dinus.ac.id

Kesempatan lulusan kedokteran untuk bekerja sebagai tenaga pendidik atau dosen juga terbuka lebar, lulusan kedokteran bisa mengajukan lamaran pekerjaan ke institusi pendidikan negeri maupun swasta.

Contohnya saja bisa kita lihat di mana seorang dokter mengajar di Akademi Kebidanan atau Akademi Keperawatan swasta yang telah banyak menjamur, juga bisa menjadi staf akademik di fakultas kedokteran.

Namun seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan jenjang pendidikan saat ini, banyak institusi pendidikan yang mengharapkan tenaga pendidiknya melanjutkan ke jenjang S2 (Magister), sesuai dengan Undang-Undang Kependidikan No. 14 tahun 2005 pendidikan.

Baca juga:  Haruskah Usus Buntu Dioperasi?

7. Bekerja di industri farmasi

Industri farmasi
(ANTARA FOTO/Audy Alwi)

Lulusan dokter juga mempunyai peluang dan prospek kerja yang bagus di industri farmasi.

Tugas dokter yang dapat diaplikasikan dalam industri farmasi adalah melakukan riset mengenai penyakit dan pengobatannya serta yang tak kalah penting adalah mempromosikan produk dari pabrik farmasi tersebut.

Kok dokter harus ikut promosi?Ya tentu saja karena promosi dari seorang dokter pasti lebih dipercaya konsumen dan masyarakat luas karena dokter memang mempunyai ilmu dan basicnya mengenai penyakit dan obat tersebut.

8. Menjadi penulis/editor buku-buku teks kedokteran

Editor buku teks kedokteran

Buku adalah jendela ilmu. Melalui buku kita dapat mengetahui dan belajar apa saja. Oleh karena itu, industri penerbit dan penulisan buku selalu menggeliat dan semakin hari semakin bagus perkembangannya.

Dan di antara buku-buku tersebut buku dengan genre kesehatan mempunyai pasar tersendiri yang menarik dan laris manis di kalangan masyarakat, baik itu buku teks panduan kesehatan untuk mahasiswa kesehatan maupun buku kesehatan populer untuk bacaan informasi masyarakat umum.

Lalu siapa yang bisa menulis buku kesehatan ini? Tentu saja orang yang ahli dan menguasai di bidangnya, yaitu lulusan jurusan kedokteran.

Para dokter dapat menulis buku-buku kesehatan yang kemudian dapat diajukan ke penerbit-penerbit mayor seperti Gramedia Pustaka Utama, Elex Media Komputindo, dan lainnya.

Jika buku tersebut diterima dan siap diterbitkan maka dokter penulis akan mendapatkan royalti yang memuaskan atas karyanya tersebut.

Para dokter juga bisa melamar sebagai editor buku kesehatan, karena pembuatan buku-buku kesehatan tentu membutuhkan seorang editor yang juga mengenal baik tentang buku yang akan diterbitkannya.

Nah, itulah beberapa peluang atau prospek kerja kedokteran yang bisa menjadi pilihan. Semoga informasi ini menambah wawasanmu.

Tinggalkan komentar