13 Makanan Pantangan Ibu Hamil, Beresiko Pada Janin Bila Dikonsumsi

Makanan yang dilarang untuk ibu hamil ini penting untuk diketahui agar tidak sembarang dalam mengonsumsi makanan pada masa kehamilan, tidak hanya sekadar mengonsumsi makanan-makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil seperti yang dianjurkan, tetapi juga memperhatikan makanan pantangan.

Kondisi hamil memang kondisi yang tidak biasa. Dalam arti, meski seorang wanita dalam kondisi sehat, tetapi ada beberapa hal yang perlu diubah untuk menjaga agar kehamilannya dapat berjalan tanpa gangguan.

Salah satu hal yang perlu mendapat perhatian dalam hal ini adalah konsumsi makanan, minuman, atau lainnya. Ada beberapa makanan pantangan ibu hamil yang sebisa mungkin dihindari.

Ketika mengandung, ada beberapa makanan pantangan ibu hamil, karena seorang wanita tidak hanya berkewajiban menjaga dirinya atau fisiknya semata-mata, melainkan juga janin yang dikandungnya.

Makanan pantangan ibu hamil

Berikut ini adalah beberapa makanan yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil selama masa kehamilan:

  • Gula buatan atau sejenis gula berkalori rendah. Gula buatan/sintetis berupa saccharine dapat menyebabkan terjadinya risiko janin terkena kanker kandung kemih. Saccharine dapat masuk ke sirkulasi janin. Apabila sampai terjadi penimbunan, maka berisiko menimbulkan kanker kemih. Pemanis buatan lain yang juga harus dihindari adalah aspartam dan acesulfan yang biasanya ditambahkan pada softdrink, yoghurt, dan aneka permen.
  • Rokok dan alkohol. Banyaknya zat beracun yang terdapat dalam rokok cukup berbahaya bagi kesehatan janin. Begitu pula dengan minuman keras.
  • Jenis ikan laut tertentu juga ada yang masuk daftar makanan pantangan ibu hamil, semisal swordfish, marilin, mackarel, atau tuna, karena dikhawatirkan adanya kandungan merkuri yang bisa menyebabkan terganggunya perkembangan saraf janin.
  • Konsumsi daging setengah matang (daging sapi, ayam dan telurnya) atau bahkan mentah, karena dikhawatirkan mengandung Virus toksoplasma yang dapat menyebabkan infeksi pada janin, selain juga dikhawatirkan mengandung escheria coli dan salmonella sp. Yang terakhir itu dapat menyebabkan diare hebat pada ibu hamil.
  • Jenis keju tertentu atau susu yang tidak dipasteurisasi. Keju lunak atau susu yang tidak dipasteurisasi berisiko mengandung sejenis bakteri listeria yang dapat menyebabkan infeksi janin dan keguguran.
  • Kafein. Konsumsi kafein dapat menimbulkan rasa panas pada lambung. Hal ini akan dapat memengaruhi janin, karena proporsi besar perkembangan janin terjadi saat ibu hamil tengah tidur.
  • Herbal. Perlu berhati-hati apabila mengonsumsi herbal (selain jahe, kelopak mawar, dan lemon).
  • Obat-obatan sembarangan. Selalulah berhati-hati mengonsumsi obat-obatan yang tidak diresepkan oleh dokter.
  • Over multivitamin. Kelebihan vitamin juga tidak baik, khususnya bagi ibu hamil. Vitamin A dan D, misalnya, apabila kelebihan maka tubuh akan membuangnya. Namun, apabila tubuh tidak dapat membuang kelebihan itu, maka jadi makanan pantangan ibu hamil karena dapat menyebabkan risiko cacat lahir.
  • Nangka dan nanas juga termasuk makanan yang dilarang untuk ibu hamil. Bisa dikonsumsi karena mengandung vitamin C, namun tidak berlebihan.
  • Air es. Secara umum, air es tidak berbahaya dikonsumsi, kecuali jika dicampur sirup. Kandungan karbohidrat dalam gula sirup dikhawatirkan dapat menyebabkan berat janin di atas normal. (Sekadar catatan: air kelapa memiliki khasiat yang baik terhadap air ketuban, juga mengandung elektrolit yang dapat membantu badan selalu bugar-karenanya, kalau Bunda memang suka, lebih baik mengonsumsi air kelapa daripada air es.)
Baca juga:  Cegukan pada Bayi? Ini 5 Cara Mudah Mengatasinya!

Satu pemikiran pada “13 Makanan Pantangan Ibu Hamil, Beresiko Pada Janin Bila Dikonsumsi”

  1. Ya sangat setuju, Pantangan ibu hamil salah satu hal yang harus diketahui dan diperhatikan. Sebab, ada beberapa beberapa pantangan makanan atau gaya hidup yang akan mempengaruhi kesehatan janin.

    Ibu hamil sangat membutuhkan makanan dan minuman yang bergizi serta membutuhkan nutrisi untuk sang Janin yang berada di dalam kandungannya. karena ibu hamil pada trimester awal masih dalam masa pertumbuhan dan penuh kerentanan

    Balas

Tinggalkan komentar