Contoh Kosmetika Rambut Berdasarkan Tujuan Penggunaan

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan peradaban manusia maka bertambah pula kebutuhan manusia dalam berbagai bidang, khususnya kosmetika.

Dalam peradaban sekarang kosmetika tidak hanya dibutuhkan untuk kaum wanita saja, tapi juga dibutuhkan untuk semua golongan dan semua umur. Kosmetika dibutuhkan untuk berbagai keperluan tubuh yaitu sebagai pembersih tubuh, pengharum tubuh, memperelok atau memperindah penampilan.

Sediaan kosmetika rambut (bukan cat) adalah sediaan kosmetika yang berguna untuk pemeliharaan atau perawatan serta pengobatan rambut agar rambut tetap sehat, bagus dan menarik.

Sejarah Penggunaan Kosmetika Rambut

Kosmetika rambut telah dipakai sejak jaman sebelum masehi dan setiap negara mempunyai ciri khasnya masing-masing. Sebagai contoh, orang mesir kuno menggunakan jus jeruk dan asam sitrat yang efektif untuk mengurangi minyak dari rambut.

Pada abad ke-19 di Inggris telah dikenal shampo yaitu sejenis massage yang ditemui pada waktu orang-orang Turki mandi uap. Shampo berasal dari kata “champo” yang artinya meremas. Kebiasaan ini juga dilakukan oleh orang yang hidup pada zaman itu dari mulai India sampai di Inggris.

Di akhir tahun 1870, penata rambut Inggris memiliki budaya massage dan mencuci ketombe dengan campuran sabun, air dan soda. Saat itu setiap salon mengembangkan variasi resep yang berbeda dari resep dasar tersebut.

Shampo memerlukan busa untuk menghilangkan ketombe berminyak dari kepala. Jadi sabun tidak begitu efektif untuk membersihkan rambut karena sabun meninggalkan kotoran pada batang rambut.

Sabun yang mula-mula menggunakan busa dikembangkan pada tahun 1890 oleh seorang pemadam kebakaran Massachusetts, Jhon Breck. Ia menghabiskan hidupnya untuk mengembangkan produk perawatan rambut. Ia juga membuka perawatan ketombe pertama di Inggris pada tahun 1908.

Baca juga:  Pengenceran Obat atau Pemicikan Obat (Lengkap)

Sepanjang sejarah peradaban manusia, rambut selalu menempati kedudukan penting. Kedudukan penting tersebut berkaitan langsung dengan fungsi rambut yang antara lain sebagai pelindung bagi kepala, sebagai penghangat, dan sebagai pertanda sosial pada beberapa bangsa.

Seiring dengan berkembangnya peradaban dan ketika manusia makin menyadari betapa pentingnya penampilan sebagai penunjang keberhasilan, maka satu persatu fungsi alami rambut mulai tergeser oleh fungsi utamanya sekarang, yaitu sebagai penunjang penampilan.

Selain oleh karena hal di atas, memang sudah menjadi sifat manusia untuk sekali waktu untuk tampil berbeda. Keadaan ini dikarenakan arus globalisasi yang sudah merambah dikalangan anak muda abad ini, mereka berlomba-lomba untuk mengikuti tren, salah satunya adalah tren mewarnakan rambut. ada 4 tipe pewarnaan rambut, salah satunya adalah pewarnaan rambut permanen.

Pewarna rambut mengandung hidrogen peroksidaPewarna, untuk mengubah warna, peroksida harus dimasukkan ke dalam korteks rambut agar dapat mengubah susunan kimia pada pigmen rambut. Warna hitam pada rambut harus di-bleach lebih dulu agar menjadi lebih terang, sehingga lebih mudah diubah menjadi warna lain.

Semakin sering rambut di-bleach, kutikula akan rusak dan membentuk sisik. Hal ini menarik perhatian peneliti untuk memperoleh informasi mengenai efek dari pewarnaan rambut, serta jenis kerusakan rambut yang terjadi akibat proses tersebut.

Tujuan Penggunaan Kosmetika Rambut

Berdasarkan tujuan penggunaannya, sediaan kosmetika rambut dapat dibagi menjadi:

  • Untuk perawatan, keindahan, dan pengobatan rambut dapat digunakan shampo misalnya cair jernih, shampo krim cair, shampo kering, shampo telur, hair lotionhair tonic, dsb
  • Untuk keindahan rambut dapat digunakan minyak rambut misalnya hair fixative, brilliantine, cat rambut
  • Untuk pengobatan rambut dapat digunakan anti ketombe misalnya dalam bentuk salep, sampo, atau hair lotion.
  • Pembasmi kutu kepala misalnya dalam bentuk lotion.
Baca juga:  Materi Sediaan Tetes Mata (Pengertian Hingga Cara Pemberian)

Contoh Sediaan Kosmetika Rambut dan Formulanya

[su_note note_color=”#DDDDDD”]Pencuci rambut (Hair Shampoo)

Shampo adalah sediaan kosmetika rambut yang berguna untuk membersihkan rambut serta kulit kepala, untuk melemaskan, menghaluskan serta memberikan kilauan pada rambut dan mencegah kerontokan.

Syarat-syarat shampo:

  1. Tidak toksik.
  2. Tidak mengiritasi.
  3. Tidak merusak kulit, rambut dan mata.
  4. Ada pada rentang pH 4,5-5,5.

Formula umum shampo:

1. Bahan utama

Bahan utama merupakan basis dari shampo. Biasanya dapat membentuk busa dan bersifat. Deterjen yang dapat digunakan ada bermacam-macam diantaranya adalah:

  • Deterjen nonionik
  • Daya membusanya melemah, yang sering digunakan adalah C-12 metoksi polietilen glikol laurat yang juga berfungsi sebagai pelarut dari zat pewangi.
  • Deterjen kationik
  • Busanya bagus dan banyak, tetapi bila kena mata sangat perih dan beracun.
  • Deterjen anionik dan amfofilik
  • Deterjen golongan ini juga dapat merupakan zat tambahan sebagai surfaktan sekunder.

2. Bahan Tambahan

Adalah bahan yang digunakan untuk memberikan sifat tertentu pada shampo, misalnya:

  • Clarifying agent: zat yang digunakan untuk mencegah kekeruhan pada sampo. Sangat diperlukan pada pembuatan shampo cair dan sampo cair jernih. Contoh butil alkohol, isopropil alkohol, etil alkohol, metilen glikol dan EDTA.
  • Finishing agent: Zat yang berguna untuk melindungi rambut dari kekurangan minyak pada waktu pencucian rambut. Contoh: lanolin, minyak mineral, dll.
  • Opacifying agent: sediaan yang menimbulkan kekeruhan. Sangat penting pada pembuatan shampo krim dan sampo krim cair.
  • Zat pendispersi: zat yang berguna untuk mendispersikan sabun Ca dan Mg yang terbentuk dari air sadah. Contoh: komplekson III,Tween 80.
  • Zat pengental: zat yang perlu ditambahkan terutama untuk sampo cair jernih dan shampo krim cair. Contoh: gom, tragakan, methyl selulosa, CMC.
  • Zat pembusa: zat yang menghasilkan busa. Contoh: dietanolamin laurat.
  • Zat pengawet: zat yang berguna untuk melindungi rusaknya sampo dari pengaruh mikroba yang dapat menyebabkan rusaknya sediaan. Contoh ester-ester hidroksi benzoat, formaldehida, garam-garam fenil merkuri, fenol halogen.
  • Antiseptik: zat yang dapat ditambahkan ke sampo dengan maksud untuk membunuh bakteri atau mikroorganisme lain.
  • Zat pewangi atau zat pewarna: sering ditambahkan agar shampo menjadi menarik dalam bau dan warna.[/su_note]

Tinggalkan komentar