HIV: Gejala, Penyebab dan Pengobatan

Tentang HIV

Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan suatu virus yang menyebabkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Virus ini menyerang kekebalan tubuh seseorang dalam melawan infeksi dan kanker.

Seseorang dengan HIV dikatakan terkena AIDS jika jumlah CD4 telah kurang dari 200. Jumlah CD4 dapat dilihat dari hasil tes darah. Memiliki HIV belum berarti terkena AIDS, karena membutuhkan waktu bertahun-tahun bagi AIDS untuk berkembang dalam tubuh seseorang.

HIV dan AIDS tidak dapat disembuhkan. Meskipun orang-orang dengan AIDS kemungkinan suatu hari akan mati dari penyakit terkait AIDS, ada cara untuk membantu orang tetap sehat dan hidup lebih lama.

AIDS adalah tahap akhir dari infeksi HIV. Ketika sistem kekebalan tubuh sel CD4 turun ke tingkat yang sangat rendah, kemampuan seseorang untuk melawan infeksi hilang.

Gejala HIV

Kebanyakan orang tidak menunjukkan gejala apapun meski mereka telah terinfeksi HIV. Gejala seperti flu, demam, sakit kepala, letih dan membesarnya kelenjar limfa pada leher memang akan muncul, namun gejala tersebut biasanya akan menghilang dalam beberapa minggu.

Gejala lain yang ditunjukkan adalah :

  • Kurangnya energi
  • Berat badan menurun
  • Sering demam dan berkeringat
  • Mengalami ruam kulit atau kulit terkelupas
  • Kehilangan memori jangka pendek
  • Mulut, kelamin, atau dubur luka biasanya berasal dari infeksi herpes.

Penyebab HIV

Seseorang mendapat HIV ketika tubuhnya terinfeksi cairan (darah, air mani, cairan dari vagina atau air susu ibu) dan cairan memasuki aliran darahnya. Virus dapat masuk ke dalam darah melalui lapisan dalam mulut, anus, atau organ seks (penis dan vagina), atau melalui kulit rusak.

Para pengguna narkoba yang saling berbagi jarum suntik, serta melakukan seks bebas dengan orang yang terinfeksi HIV dapat menjadi salah satu penyebab menyebarnya HIV.

Baca juga:  Mengenal Alergi

Normalnya sel darah putih dan antibodi menyerang dan menghancurkan organism asing yang masuk ke dalam tubuh. Respon ini diatur oleh sel darah putih bernama limposit CD4. Limposit ini juga merupakan target utama HIV. Sekali masuk ke dalam tubuh, virus memasukkan material genetiknya ke dalam limposit dan melipat gandakan diri.

Ketika salinan virus baru keluar dari sel induk dan masuk ke dalam aliran darah, virus akan menyerang sel lain. Sebagai efeknya sel CD4 akan mati. Siklus ini terus berulang. Pada akhirnya menyebabkan kerusakan sistem imun yang berarti tubuh tidak akan mampu melawan infeksi bakteri dan virus lain.

HIV tidak dapat menyebar melalui :

  • Bersentuhan atau berpelukan dengan orang-orang yang mengidap HIV/AIDS
  • Kolam renang atau tempat pemandian umum
  • Menggunakan peralatan makan atau telepon yang sama dengan pengidap HIV/AIDS
  • Gigitan serangga

Faktor Resiko HIV

Faktor risiko terinfeksi AIDS antara lain :

  • Tidak memakai pelindung ketika melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan
  • Tidak memakai pelindung ketika melakukan hubungan seksual dengan orang dengan HIV positif
  • Memiliki penyakit menular seksual lain seperti syphilis, herpes, chlamydia, gonorrhea atau bacterial vaginosis
  • Bergantian memakai jarum suntik
  • Mendapatkan transfusi darah yang terinfeksi virus HIV
  • Memiliki sedikit salinan gen CCL3L1 yang membantu melawan infeksi HIV
  • Ibu yang memiliki HIV

Pengobatan HIV

Pengobatan standar untuk HIV adalah kombinasi dari obat yang disebut terapi Antiretroviral (ART). Obat-obatan antiretroviral memperlambat tingkat di mana virus berkembang. Menggunakan obat-obat ini dapat mengurangi jumlah virus dalam tubuh Anda dan membantu Anda tetap sehat.

Tidak mudah untuk menentukan waktu terbaik guna memulai pengobatan. Ada pro dan kontra untuk mulai ART sebelum jumlah CD4 anda + jumlah sel terlalu rendah. Diskusikan ini dengan dokter Anda sehingga Anda memahami pilihan Anda.

Baca juga:  Ini Prospek Kerja Jurusan Kesehatan Masyarakat, Bukan Nyuntik Atau Kasih Resep Obat Lho

Untuk memantau infeksi HIV dan efeknya pada sistem kekebalan tubuh Anda, dokter akan melakukan tes  viralload, yang menunjukkan jumlah virus dalam darah Anda. CD4+ count sel, yang menunjukkan seberapa baik sistem kekebalan tubuh Anda bekerja.

Jika Anda tidak memiliki gejala dan CD4 + count sel pada tingkat yang sehat, Anda mungkin belum memerlukan pengobatan. Dokter Anda akan mengulangi tes secara teratur untuk melihat bagaimana Anda lakukan.

Setelah Anda memulai pengobatan, penting untuk mengonsumsi obat sesuai yang telah diarahkan dokter. Pengobatan seringkali tidak bekerja karena HIV telah menjadi resisten terhadap obat. Hal ini dapat terjadi jika Anda tidak meminum obat Anda dengan benar.

Pengobatan telah menjadi jauh lebih mudah selama beberapa tahun terakhir. Kombinasi obat baru termasuk dua atau tiga obat yang berbeda dalam satu pil. Banyak orang dengan HIV mendapatkan pengobatan yang mereka butuhkan dengan mengambil hanya satu atau dua pil sehari.

Untuk tetap sehat mungkin selama pengobatan Anda harus menghindari rokok. Orang dengan HIV lebih mungkin untuk mengalami serangan jantung atau kanker paru-paru. Makan makanan yang sehat dan seimbang untuk menjaga sistem kekebalan tubuh yang kuat. Lakukan olahraga teratur untuk mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup Anda. Jangan gunakan obat-obatan terlarang, dan membatasi penggunaan alkohol.

Pencegahan HIV

Tidak ada vaksin untuk mencegah infeksi HIV dan tidak ada penyembuh untuk AIDS. Jaga kesehatan dan lindungi diri anda dari faktor-faktor risiko adalah jalan terbaik.

Jika Anda HIV negatif maka tindakan terbaik yang dapat dilakukan adalah :

  • Ketahui apa itu HIV dan bagaimana penularannya
  • Ketahui status kesehatan pasangan seksual anda
  • Gunakan kondom setiap kali melakukan hubungan seksual
  • Pertimbangankan jika melakukan penyunatan pada laki-laki
  • Gunakan jarum suntik steril
  • Waspada terhadap transfusi darah
  • Periksakan kesehatan secara teratur
Baca juga:  Studi: Penyuka Kopi Pahit Cenderung Memiliki Kepribadian Psikopat

Jika Anda positif mengidap HIV maka Anda harus melindungi orang di sekeliling anda dengan :

  • Lakukan hubungan seksual yang aman dengan memakai kondom
  • Beritahukan pasangan anda bahwa anda mengidap HIV
  • Jika pasangan anda hamil, beritahukan bahwa anda mengidap HIV dan lakukan perawatan untuk menjaga kesehatannya dan bayinya
  • Katakan kepada orang lain yang anda rasa perlu untuk tahu bahwa anda mengidap HIV
  • Jangan berbagi jarum suntik
  • Jangan donorkan darah dan organ Anda
  • Jangan berbagi pisau cukur atau sikat gigi
  • Jika hamil, ambil perawatan medis secepatnya.

Tinggalkan komentar