22 Antialergi dan Obat untuk Anafilaksis

Antialergi dan anafilaksis adalah obat yang digunakan dalam terapi untuk pengobatan gejala sakit alergi dan gejala sakit oleh karena terjadi anafilaksis, terhadap atau oleh karena alergen seperti obat, minuman atau oleh karena pengaruh lingkungan.

Alergi obat adalah reaksi intoksikasi yang terjadi oleh karena adanya reaktivitas terubah sistem imun tubuh pasien sebagai akibat kontak sebelumnya dengan obat yang berfungsi sebagai antigen. Reaksi alergen tidak bergantung dari dosis yang digunakan.

Simpton dan tanda-tanda sakit yang berkembang ditentukan oleh interaksi antigen-antibodi dan sebagian besar tidak bergantung dari sifat farmakologi molekul obat. Dalam artian yang tidak tegas, reaksi alergi tidak sepenuhnya tak terprediksi, sebab riwayat klinik yang cermat dan uji kulit yang sesuai dapat dijadikan dasar untuk memperkirakan kemungkinan terjadi resiko alergi tadi.

Makanan yang mengandung alergen misalnya udang dapat menimbulkan reaksi alergi; menunjukkan simptom dan tanda-tanda sakit seperti alergi.

Alergi dan anafilaksis, keduanya lazim disebut hipersensitivitas, dan anafilaksis merupakan hipersensitivitas aktif dengan simptom dan tanda-tanda sakit yang terjadi dengan tiba-tiba, dan dapat berakibat fatal; maka harus segera diatasi dengan segera.

Obat antialergi dan obat untuk anafilaksis meliputi;

  1. astemizol,
  2. astirizin,
  3. dihidroklorida,
  4. azelastin,
  5. betametason,
  6. deksametason,
  7. feksofenadin,
  8. feniramin hidrogen maleat,
  9. flutikason propionate,
  10. hidroksizin dihidroklorida,
  11. klorfeniramin maleat,
  12. levosetirizin,
  13. loratadin,
  14. momotason,
  15. mebhidrolin napadisilat,
  16. meklastin,
  17. oksatomid,
  18. prometazin,
  19. setirizin,
  20. siprohepatadin,
  21. terfenadin, dan
  22. triamsinolon asetonida.
Baca juga:  Teknologi Sel Punca Sedang Dikembangkan di Jepang

Tinggalkan komentar