AIDS: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Tentang AIDS

AIDS adalah penyakit kronis yang mengancam jiwa, yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (atau HIV). Dengan merusak sistem kekebalan tubuh, HIV mengganggu kemampuan tubuh untuk melawan organisme yang menyebabkan penyakit.

Penyebaran HIV dapat melalui hubungan sex, kontak dengan darah yang terinfeksi, ibu yang mengidap HIV (kehamilan) atau menyusui. HIV berkembang menjadi AIDS, biasanya dalam waktu 10 tahun. Saat itu, kekebalan tubuh penderitanya sudah rusak parah dan rentan terhadap infeksi.

Gejala AIDS

Gejala-gejala AIDS adalah :

  • ‘Banjir’ keringat saat malam hari.
  • Menggigil atau demam tinggi (diatas) 38 derajat selama beberapa minggu.
  • Batuk dan sulit bernapas.
  • Diare kronis.
  • Terdapat bintik-bintik putih yang sulit hilang di lidah atau mulut.
  • Pusing.
  • Lelah tanpa sebab.
  • Pandangan kabur.
  • Berat badan turun.
  • Ruam dan terdapat benjolan-benjolan di kulit.

Penyebab AIDS

HIV menyerang sel CD4, sel darah putih yang berperan penting dalam pertahanan tubuh. Semakin habis sel CD4, semakin lemah sistem kekebalan tubuh penderitanya. Setelah beberapa tahun, HIV akan berkembang menjadi Aids.

Jika jumlah CD4 dibawah 200, artinya Anda mengidap Aids.

Penularan HIV dapat terjadi melalui :

  • Hubungan sex.
  • Transfusi darah.
  • Jarum suntik.
  • Kehamilan (antara ibu dan anak).

Faktor Resiko AIDS

HIV – AIDS sering ditemui dilingkungan pecinta sesama jenis, faktor lain yang memicu seseorang terjangkit AIDS adalah :

  • Melakukan seks tanpa menggunakan kondom, apalagi jika berganti-ganti pasangan.
  • Menderita penyakit menular seks lainnya. Karena penyakit tersebut menimbulkan luka terbuka pada alat kelamin sehingga memudahkan HIV masuk kedalam tubuh.
  • Penggunaan obat-obatan. Mereka yang menggunakan obat-obatan terlarang sering menggunakan jarum suntik yang sama secara bergantian.
Baca juga:  Hati-hati dengan Mulut Kering

Komplikasi Akibat AIDS

Infeksi HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh, menjadikan penderitanya mudah terinfeksi penyakit lain, diantaranya:

  • Tuberkulosis (TB) adalah satu penyakit yang paling meningkatkan resiko kematian bagi penderita AIDS.
  • Salmonella adalah bakteri yang berasal dari makanan dan air yang terkontaminasi. Gejala yang diakibatkan adalah diare parah, demam, menggigil dan muntah.
  • Sitomegalovirus adalah virus penyebab herpes yang ditransmisikan kedalam cairan tubuh, seperti saliva, darah, urin, semen (tempat bagi sprema) dan ASI.
  • Kandidiasis infeksi yang menyebabkan peradangan dan lapisan putih tebal pada mulut, lidah, esofagus dan vagina. Kandidiasis pada mulut dapat menyebabkan rasa sakit saat makan.
  • Kriptokokus meningitis adalah peradangan pada membran dan cairan disekitar otak dan saraf tulang belakang, yang disebabkan oleh jamur yang ada ditanah atau dari kotoran burung dan kelelawar.
  • Toxoplasma adalah jenis infeksi mematikan, umumnya disebarkan oleh hewan (kucing) dan dapat menyebar ke hewan yang lain.
  • Kriptosporidiosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit didalam usus hewan dan dapat hidup didalam tubuh manusia.
  • Kaposi’s sarcoma adalah tumor pada dinding pembuluh darah.
  • Limfoma adalah kanker pada limfosit (sel darah putih), umumnya dimulai pada kelenjar getah bening.

Diagnosa AIDS

Beberapa tes yang dilakukan adalah :

CD4 count (untuk mengukur jumlah sel CD4), viral load (virus dalam tubuh) dan drug resistance.

Pengobatan AIDS

Beberapa jenis obat yang dapat membantu mengontrol virus bagi penderita AIDS, diantaranya :

  • Nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NNRTIs) misalnya efavirenz (Sustiva), etravirine (Intelence) dan nevirapine (Viramune).
  • Nucleoside reverse transcriptase inhibitors misalnya (NRTIs) Abacavir (Ziagen), kombinasi dari emtricitabine dan tenofovir (Truvada), lamivudine dan zidovudine (Combivir).
  • Protease inhibitors (PIs) atazanavir (Reyataz), darunavir (Prezista), fosamprenavir (Lexiva) dan ritonavir (Norvir)
  • Entry or fusion inhibitors enfuvirtide (Fuzeon) and maraviroc (Selzentry).
  • Integrase inhibitors

Pengobatan diatas dapat mengakibatkan banyak efek samping, misalnya :

  • Mual, muntah dan diare.
  • Detak jantung yang tidak normal.
  • Kesulitan bernapas.
  • Ruam kulit.
  • Kerusakan tulang.
Baca juga:  Siklus Hidrologi: Bagaimana Proses Terjadinya Hujan

Tinggalkan komentar