Senyawa Kovalen. Ada berbagai macam jenis senyawa yang bermanfaat bagi kehidupan. Salah satunya adalah senyawa kovalen. Contoh senyawa kovalen adalah metana. Metana merupakan senyawa yang hanya mengandung karbon serta hidrogen.
Metana dipakai untuk bahan bakar karena pembakarannya yang sangat mudah. Untuk mengetahui penjelasan secara lebih lengkapnya, simak uraian berikut.
Pengertian Senyawa Kovalen
Pengertian dari senyawa kovalen yaitu suatu senyawa yang bisa terbentuk dari dua maupun lebih unsur non-logam misalnya seperti hidrogen dan karbon.
Di dalam senyawa kovalen, berbagai macam unsur yang berbeda terdapat di dalam molekul oleh ikatan kovalen. Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia bersama atom yang berpasangan dan berbagi dengan elektron valensi.
Gaya tarik yang terjadi adalah antara elektron bersama. Inti positif dari kedua atom memegang atom bersama-sama dalam suatu molekul. Molekul merupakan partikel terkecil dari suatu senyawa kovalen yang masih mempunyai berbagai macam sifat senyawa. Molekul kovalen yang paling kompleks mempunyai ribuan atom.
Protein dan karbohidrat merupakan contoh yang termasuk senyawa pada makhluk hidup. Sedangkan yang terkecil adalah senyawa kovalen sederhana yang mempunyai molekul dengan jumlah hanya dua atom.
Misalnya yaitu hidrogen klorida (HCl). HCl terdiri atas satu atom hidrogen serta satu atom klorin.
Penamaan dan Penulisan Rumus Senyawa Kovalen
Ikuti beberapa aturan di bawah ini untuk mengetahui cara menamai dan menuliskan senyawa kovalen sederhana, di antaranya yaitu:
- Langkah yang pertama adalah mulailah dengan nama unsur yang terdekat ke sisi bagian kiri tabel periodik.
- Kemudian ikuti ini dengan nama unsur yang terdekat di bagian sebelah kanan tabel periodik. Berikanlah nama kedua ini dengan akhiran berupa -ida.
- Jika sudah, maka langkah berikutnya adalah gunakan awalan untuk mewakili jumlah atom yang berbeda pada setiap molekul senyawa. Paling umum prefiks yang dipakai adalah sebagai berikut:
Jumlah | Awalan |
1 | mono- |
2 | di- |
3 | tri- |
4 | tetra- |
5 | penta- |
6 | heksa- |
Sifat Senyawa Kovalen
Jadi, ikatan kovalen yang ada pada senyawa kovalen mempunyai tanggung jawab untuk banyak sekali sifat senyawa. Hal ini karena elektron valensi dibagi ke dalam senyawa kovalen dan bukan ditransfer antara atom seperti yang ada dalam senyawa ionik. Sifat senyawa kovalen sangat berbeda dengan senyawa ionik.
Beberapa sifat senyawa kovalen yaitu meliputi:
- Banyak sekali senyawa kovalen yang mudah terbakar, terutama yang mengandung hidrogen dan karbon. Sedangkan senyawa ion banyak yang tidak membakar.
- Berbeda dengan senyawa ionik, senyawa kovalen tidak mempunyai elektron yang bebas bergerak. Jadi, senyawa kovalen tidak bisa menghantarkan listrik.
- Banyak sekali senyawa kovalen yang tidak larut dalam air. Berbeda dengan senyawa ionik yang sebagian besarnya larut dalam air dengan baik.
- Molekul-molekul individu pada senyawa kovalen bisa dengan lebih mudah dipisahkan dari ion dalam kristal. Jadi, sebagian besar senyawa kovalen mempunyai titik didih yang cenderung relatif rendah. Hal inilah yang menjelaskan mengapa banyak senyawa kovalen menjadi gas atau cairan pada suhu kamar. Anda bisa membandingkan titik didih dari beberapa kovalen serta ion senyawa dalam tabel berikut.
Nama Senyawa (Rumus Senyawa) | Jenis Ikatan | Titik Didih (℃) |
Metana (CH4 ) | Kovalen | -164 |
Nitrogen Oksida (NO) | Kovalen | -152 |
Sodium Klorida (NaCl) | Ionik | 1413 |
Lithium fluorida (LiF) | Ionik | 1676 |
Penjelasan Mengenai Sifat Senyawa Kovalen
Beberapa sifat senyawa kovalen akan dijelaskan pada uraian berikut:
· Titik Didih dan Titik Beku Rendah
Pada umumnya senyawa kovalen mempunyai titik didih dan titik beku yang cenderung cukup rendah. Hal ini bisa terjadi karena ikatan antar molekul pada senyawa kovalen tersebut lemah. Lemahnya ikatan antar molekul ini juga berdampak pada sifat fase dari senyawa kovalen.
Senyawa kovalen umumnya mempunyai fase cair atau gas pada suhu kamar. Hal ini tentunya berbeda dengan senyawa ion. Senyawa ion umumnya mempunyai fase padat pada suhu kamar. Salah satu senyawa kovalen yang mempunyai fase padat seperti Iodin pada kenyataannya tidak bisa mempertahankan sifat kepadatanya di suhu kamar.
Hal ini karena senyawa tersebut sangat mudah menyublim. Menyublim adalah perubahan dari fase padat ke gas. Jadi pada intinya senyawa kovalen mempunyai titik didih serta titik leleh yang cenderung cukup rendah.
· Bisa Membentuk Polimer atau Makromolekul
Protein, karbohidrat dan lemak adalah senyawa organik yang merupakan salah satu senyawa makromolekul dalam tubuh. Berbagai senyawa tersebut sebenarnya disusun oleh berbagai macam molekul yang kecil seperti asam amino, glukosa serta gliserol. Berbagai macam molekul yang kecil tersebut merupakan salah satu senyawa kovalen.
Jadi, pada umumnya senyawa kovalen mempunyai kemampuan untuk membentuk senyawa yang lebih besar lagi atau istilah lainnya adalah makromolekul. Senyawa kovalen juga bisa membentuk ikatan antar sesamanya, lalu bergabung untuk membentuk suatu senyawa yang lebih besar lagi atau istilah lainnya adalah polimer.
· Tidak Bisa Menghantarkan Listrik
Salah satu sifat dari senyawa kovalen yang secara umum diketahui yaitu tidak bisa menghantarkan arus listrik. Hal ini karena senyawa kovalen larut dalam bentuk berbagai molekul yang tidak memiliki muatan. Jadi, arus listrik tidak bisa dibawa oleh molekul-molekul tersebut.
Hal tersebut sangat berbeda dengan senyawa ion yang bisa menghantarkan arus listrik karena ion-ionya leluasa untuk bergerak. Sebab ion-ion tersebut mempunyai muatan positif serta muatan negatif. Jadi, pada intinya senyawa kovalen adalah penghantar listrik yang buruk.
· Kelarutan dalam Air
Pada umumnya senyawa kovalen mempunyai tingkat kelarutan yang cenderung cukup rendah di dalam air. Terlebih senyawa kovalen jenis non polar seperti CH4, CCl4, CO2 dan lain sebagainya.
Beberapa senyawa kovalen jenis polar seperti NO2, NH3 serta HCl mempunyai tingkat kelarutan yang cenderung cukup tinggi di dalam air. Kelarutan dari senyawa kovalen masih kalah jauh jika dibandingkan dengan senyawa ion.
· Reaksinya Berlangsung Lambat
Pada umumnya senyawa kovalen melakukan reaksi dalam tingkat molekul. Jadi, untuk mereaksikan senyawa kovalen yang satu dengan yang lainnya dibutuhkan energi lebih.
Diperlukan energi yang besar serta katalis untuk mereaksikan senyawa kovalen yang wujudnya berupa gas pada suhu kamar supaya reaksi bisa berlangsung.
Hal tersebut bisa kita amati pada reaksi yang terjadi antara gas H2 dengan gas N2. Untuk mereaksikan kedua gas ini diperlukan suhu serta tekanan yang tinggi.
Tujuannya tidak lain adalah agar kedua gas tersebut bisa bereaksi. Jadi, reaksi kimia pada senyawa kovalen bisa dikatakan tidak secepat reaksi yang terjadi pada senyawa ion.
Beberapa contoh senyawa kovalen jenis polar yaitu H2O, Alkohol, Aseton, Methanol, Asam Format, N2O5, Asam Asetat, NH3, HCl, HBr, Sukrosa, HF, SO2, Cl2O5 dan masih banyak contoh yang lainnya.
Sedangkan beberapa contoh senyawa kovalen non polar yaitu H2, Cl2, N2, Br2, BCl3, SF6, CO2, CH4, I2, CCl4, NO2, BF3 dan lain sebagainya.
Itulah penjelasan mengenai senyawa kovalen yang bisa Anda pahami. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda.