Bedanya Mual Karena Hamil dengan Mual Karena Maag

Mual selama ini melekat dengan dua hal, pertama karena masuk angin dan kedua karena hamil. Sayangnya jika mual yang dialami oleh seorang wanita yang paling dikaitkan bukan karena masuk angin atau karena maag tapi langsung dikaitkan dengan kehamilan. Padahal sih sebenarnya mual itu tidak selamanya berarti hamil.

Ya mual tidak selalu menandakan kehamilan, bahkan kadang pada beberapa Ibu mual karena hamil dengan mual karena maag atau karena masuk angin itu cukup sulit untuk dibedakan. Pasalnya gejala yang terjadi saat mual karena hamil dengan mual karena maaf hampir sama. Terlebih pada Ibu yang memiliki riwayat penyakit maag.

Hal tersebutlah yang bakal kita bahas kali ini Bun, yaitu bedanya mual karena hamil dengan mual karena maag. Seperti apa bedanya? Yuk kita bahas bersama Bun.

Untuk mengetahui seperti apa bedanya, tentu hal yang harus kita lakukan adalah membedakannya. Hal ini dapat kita lihat dari ciri-cirinya, namun untuk mengetahui pasti seperti apa ciri-cirinya Bunda penting untuk mengetahui lebih jauh tentang kondisi tubuh Bunda sendiri serta mendeteksi di waktu-waktu mana saja Bunda mengalami mual. Termasuk hal yang menyebabkan Bunda mual, apakah itu dengan bau atau karena setelah mengkonsumsi makanan tertentu.

Mual Karena Hamil dan Penanganannya

Mual karena hamil

Seperti yang disebutkan sebelumnya untuk membedakan mual karena hamil dan karena maag maka kita harus bisa tahu ciri-cirinya. Nah, ciri-ciri mual karena kehamilan itu terjadi karena pengaruh perubahan hormonal yang terjadi pada tubuh Bunda. Selain itu mual karena kehamilan bisa terjadi karena Bunda menghirup aroma yang menusuk bisa karena bumbu dapur atau bahkan kadang aroma orang terdekat Bunda.

Baca juga:  8 Jenis Makanan Supaya Cepat Hamil

Ciri-ciri mual karena hamil selanjutnya yaitu mual dapat muncul secara terus menerus bahkan sampai 3 bulan lebih. Mual karena hamil juga umumnya terjadi pada pagi dan malam hari yang kadang dibarengi dengan sensasi pusing. Mual karena kehamilan pun kadang dapat memicu infeksi lambung bahkan tenggorokan jika mual yang dialami tidak diatasi.

Nah Bunda itulah ciri-cirinya, tapi seperti yang sudah disebutkan jika mual karena kehamilan tidak diatasi maka lambung dan tenggorokan berisiko tinggi mengalami infeksi.

Karena itu untuk memudahkan Bunda yang mengalaminya, penting agar Bunda melakukan pemeriksaan ke dokter. Umumnya untuk menangani mual dokter akan memberikan obat anti mual yang aman untuk kehamilan. Pastikan Bunda mengonsumsinya secara rutin saat pagi atau sebelum sarapan.

Istirahat yang cukup pun penting untuk menangani mual yang Bunda alami, mencukupi asupan nutrisi pun wajib agar kesehatan tubuh dan tumbuh kembang janin yang Bunda kandung tidak mengalami gangguan sekaligus mencegah maaf terjadi. Mengatur pola makan dengan porsi kecil tapi sering merupakan salah satu cara efektif untuk Bunda lakukan.

Untuk meredakan rasa mual, Bunda bisa mengkonsumsi minuman yang segar dan hangat. Bisa seperti jahe yang segar dan menghangatkan atau teh. Tapi khusus untuk teh pastikan Bunda konsultasikan dengan dokter. Agar mual yang Bunda alami tidak memicu risiko pada kehamilan Bunda maka sangat penting agar Bunda menjaga tubuh tetap terhidrasi yaitu dengan mengkonsumsi air putih secukupnya.

Mual Karena Maag dan Penanganannya

Mual karena maag
mommiesdaily.com

Nah Bunda itulah ciri-ciri mual karena hamil serta penanganannya. Sedangkan mual karena maag tentu saja berbeda. Secara umum mual karena maag terjadi karena pola makan yang tidak teratur, riwayat kesehatan dan beberapa faktor lainnya.

Baca juga:  7 Bahaya Penggunaan Ayunan Listrik pada Bayi

Hanya saja mual karena maag juga bisa terjadi pada Bunda yang sedang mengandung. Kondisi seperti ini tentu mengkhawatirkan apalagi jika di hamil muda Bunda pun mengalami mual dan muntah. Umumnya maag pada Ibu hamil disebabkan oleh 4 faktor antara lain:

  • kondisi perut akan sangat tidak nyaman, seperti perut terasa melilit dan bergelombang
  • nafsu makan menurun yang membuat pola makan berubah drastis
  • rasa nyeri di ulu hati yang membuat nafsu makan hilang
  • pola makan yang tidak teratur

Sangat penting agar Bunda yang mengalaminya disaat hamil agar segera memeriksakan diri ke dokter, karena jika tidak maka janin yang sedang tumbuh dan berkembang di dalam kandungan Bunda bisa berisiko bahaya.

Nah, ciri-ciri mual karena hamil dan maag tentu berbeda. Mual karena maag jelas tidak dipengaruhi oleh kondisi hormon yang terjadi pada Bunda.

Selain itu mual karena maag pun terjadi tidak setiap hari dan tidak terus menerus. Mual karena maag tidak dapat dipastikan waktunya, bisa di pagi hari, siang, malam bahkan disaat Bunda lagi tidur sekalipun mual bisa terjadi.

Yang paling berbeda dalam penyebabnya, jika mual karena hamil disebabkan oleh perubahan hormon yang membuat penciuman Bunda lebih sensitif, maka mual karena maag disebabkan karena Bunda mengkonsumsi sesuatu. Bisa karena makanan panas, pedas, asam atau karena makanan berminyak. Sensasi yang Bunda rasakan jika mengalami mual karena maag juga berbeda. Mual karena maag umumnya disertai dengan rasa nyeri di ulu hati.

Maag bukanlah sebuah kondisi yang bisa dibiarkan begitu saja, meski sudah sangat umum terjadi maag itu harus bisa mendapatkan penanganan medis.

Dokter akan memberikan obat pereda rasa maag sekaligus untuk menurunkan cairan asam lambung di dalam lambung, sehingga rasa sakit pada ulu hati dan bagian lambung akan berkurang.

Baca juga:  20+ Permainan Bayi Usia 0-1 Tahun, Mengenalkan Dunia Kepada Anak

Bunda yang maag umumnya akan diminta untuk menjaga dan mengatur pola makan yang sehat dan teratur, ini berarti tidak hanya makan tepat waktu tapi juga mengkonsumsi makanan sehat dan menghindari makanan yang memicu maag seperti asam, panas, pedas, berminyak atau bersantan.

Jika Bunda terbiasa minum kopi kebiasaan seperti ini juga sebaiknya mulai dikurangi apalagi jika Bunda minum kopi saat perut kosong yang dapat memicu lonjakan asam lambung.

Nah Bunda itulah bedanya mual karena maag dengan mual karena hamil. Semoga informasinya bermanfaat ya Bun.

Tinggalkan komentar