Apa Itu Kebidanan?

Kebidanan adalah bidang ilmu yang mempelajari keilmuan dan seni dalam mempersiapkan kehamilan, menolong persalinan, nifas dan menyusui, masa interval dan pengaturan kesuburan, klimakterium dan menopause, bayi baru lahir dan balita, fungsi-fungsi reproduksi manusia, serta memberikan bantuan atau dukungan kepada perempuan, keluarga, dan komunitasnya.

Sedangkan bidan sendiri mempunyai beberapa definisi dari lembaga-lembaga yang berbeda, namun definisi itu tetap merujuk pada satu arti dan makna yang sama.

Definisi bidan ini juga secara berkala akan di-review dalam pertemuan International Confederation of Midwives (ICM) yang dianut oleh seluruh organisasi bidan di seluruh dunia, serta diakui oleh WHO dan Federation of International Gynecologist Obstetrition (FICO), dan definisi terakhir disusun melalui kongres ICM ke-7, yaitu pada bulan Juli 2005 di Australia.

Lalu apa sajakah definisi dari bidan menurut lembaga-lembaga tersebut?

A. Pengertian bidan menurut WHO

Menurut WHO, bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar dan memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan.

B. Pengertian bidan menurut IBI

Menurut Ikatan Bidan Indonesia (IBI), bidan adalah seorang perempuan yang telah lulus dari pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah negara Republik Indonesia, serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk didaftar, disertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.

C. Pengertian bidan menurut ICM

Menurut International Confederation of Midwives (ICM), bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui negaranya, berhasil lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik kebidanan.

Baca juga:  Kaki Bengkak Saat Hamil? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Jadi secara umum dapat diartikan bahwa jika ingin menjadi seorang bidan, syarat utamanya adalah berjenis kelamin perempuan, karena program pendidikan bidan di seluruh dunia hanya menerima perempuan untuk dapat menjalani pendidikan kebidanan, berbeda dengan profesi perawat atau dokter yang juga menerima pria untuk menjalani pendidikan pada profesi mereka.

Kemudian kita diharuskan dapat menamatkan pendidikan tersebut sesuai dengan lama pendidikan di masing-masing tingkatan, misalnya untuk mahasiswi Diploma III Kebidanan dengan lama pendidikan 3 tahun, mahasiswi Diploma IV Kebidanan dengan lama pendidikan 4 tahun atau mahasiswi Strata 1 Kebidanan dengan lama pendidikan 4 tahun ditambah profesi 1 tahun.

Selengkapnya kita akan membahasnya di link ini untuk masing-masing jenjang pendidikan jurusan Kebidanan.

Hal penting yang harus diingat adalah sebaiknya kita lulus dan mendapat ijazah pendidikan kebidanan dari Perguruan Tinggi atau Akademi Kebidanan berakreditasi dan berlisensi yang telah diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah negara Republik Indonesia.

Sudah banyak ditemukan kasus-kasus di mana seorang mahasiswi telah lelah menimba ilmu sekian tahun, belum lagi waktu dan materi yang terlanjur dicurahkan untuk menjalankan pendidikan tersebut, namun menjadi sia-sia karena tidak selektif memilih tempat pendidikan.

Pasalnya tempat pendidikan tersebut tidak berizin resmi pemerintah, sehingga ijazahnya tidak diakui. Ujung-ujungnya selembar ijazah yang telah diperjuangkan dengan keringat dan air mata tersebut ditolak bagian administrasi saat akan melamar menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil) atau PTT (Pegawai Tidak Tetap).

Tidak hanya sampai sebatas memiliki ijazah saja, sangat penting bagi seorang bidan untuk memiliki kompetensi yang telah diajarkan selama pendidikan tersebut, serta memiliki kualifikasi untuk kemudian didaftar (register) melalui beberapa tes. Jika dinyatakan lulus, maka secara sah bidan tersebut akan mendapatkan lisensi, di mana ia berhak untuk menjalankan praktik kebidanan.

Baca juga:  Flek Saat Hamil, Berbahayakah?

Profesi bidan juga diakui sebagai profesi profesional yang mempunyai tanggungjawab dan akuntabel. Seorang bidan merupakan bagian dari petugas kesehatan yang memberikan dukungan, asuhan, serta pelayanan kesehatan kepada khususnya perempuan sepanjang daur kehidupan, seperti kepada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, anak dan balita, para remaja, bahkan para perempuan lanjut usia.

Hal itulah yang membuat profesi ini dikhususkan bagi perempuan saja.

Lalu siapa saja sasaran asuhan seorang bidan?

Selama masa pendidikan kebidanan berlangsung, mahasiswi kebidanan tidak hanya belajar teori di kelas saja, tetapi juga melibatkan laboratorium praktik kebidanan. Dan yang paling penting ikut terjun langsung di lahan praktik, seperti rumah sakit, klinik kebidanan, puskesmas, BPS, serta ke pemukiman masyarakat untuk bersama-sama memecahkan masalah kesehatan yang ada di masyarakat tersebut.

Demikianlah sekilas penjelasan tentang jurusan Kebidanan. Kita memang harus menjalani proses pembelajaran untuk mendapatkan suatu keahlian tertentu, apalagi keahlian ini berhubungan langsung dengan nyawa manusia, terutama ibu dan anak.

Lalu apakah hal itu sulit?

Sebenarnya sulit atau tidak tergantung dengan minat dan niat kita masing-masing, jika dijalankan dengan senang hati maka profesi ini akan sangat menyenangkan. Melihat senyum seorang ibu yang seakan mengucapkan ribuan terima kasih kepada seorang bidan, ketika bidan tersebut berhasil membantu persalinannya.

Terkadang hal itu tidak dapat diukur dengan materi, melainkan akan menjadi amal perbuatan baik seorang bidan yang tidak akan lekang dimakan masa.

Tinggalkan komentar