Ini Rahasia Cellina, Bisa Lulus Sarjana Kedokteran di Usia 19 Tahun

“Kuliah kedokteran mah tua di kampus”

Itulah ungkapan yang sering dilontarkan orang yang beranggapan bahwa kuliah kedokteran itu akan membutuhkan waktu sangat panjang. Namun, Maria Cellina Wijaya berhasil mengubah anggapan tersebut. Di usianya yang belum genap kepala dua, ia sudah menjadi Sarjana Pendidikan Kedokteran. Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) tersebut berhasil lulus dalam kurun waktu 3,5 tahun saja. Pada usia 19 tahun 4 bulan, ia meraih predikat lulusan termuda kedokteran tahun 2017.

Apa rahasia sukses Cellina?

Dara cantik kelahiran 30 November 1997 itu sukses menyelesaikan pendidikan formal lebih cepat daripada pelajar pada umumnya. Kalau biasanya jenjang SD-SMA ditempuh sepanjang 12 tahun, Cellina hanya butuh waktu 10 tahun. Putri semata wayang dari pasangan Budi Wijaya dan Siti Nur Farida ini telah tercatat sebagai siswa SD di usia 5 tahun. Kemudian, lulus jenjang SMP dan SMA dalam waktu empat tahun. Ia mengikuti kelas akselerasi di SMPN 2 Jember dan SMAN 1 Jember.

Tidak hanya cepat menyelesaikan studi, ia juga merupakan siswa berprestasi. Dari SMP, ia sudah memenangkan lomba bahasa Inggris se-kabupaten dan provinsi. Prestasinya ini terus dicetak hingga SMA, ia dinobatkan sebagai siswa berprestasi tingkat Jawa Timur pada tahun 2012.

Dari segelintir prestasi tersebut, perempuan asal Jember ini resmi menjadi mahasiswa kedokteran Unair di usia 15 tahun. Walau usianya masih tergolong SMA, namun Cellina tidak mengalami kesulitan berarti dalam beradaptasi di lingkungan kampus.

Akan tetapi, ia menemukan kesulitan di sistem pembelajaran saat awal semester pertama. Ia merasa bosan dengan mata kuliah yang diterima lantaran sebagian besar mirip dengan pelajaran Biologi SMA. Di kondisi tidak nyaman tersebut, niatnya untuk mengundurkan diri dan beralih ke jurusan lain sudah di ujung tanduk. Penyuka olahraga basket tersebut ingin pindah haluan ke jurusan Bisnis.

Baca juga:  Stroke

Namun, niat itu pun diurungkan sebab ketika masuk semester kedua, rasa bosan yang dilanda perlahan pudar. Praktik kedokteran mulai diberikan pada mahasiswa. Nah, salah satu yang menarik bagi Cellina yaitu mata kuliah Anatomi. Mengapa? Ia berkesempatan membedah mayat manusia secara utuh. Hii… Tidak ada rasa takut maupun jijik, Cellina malah sangat menikmatinya. Mata kuliah ini membuatnya merasa benar-benar menjadi seorang dokter. Sejak saat itu, ia semakin giat menekuni kuliah.

Well, kemampuan luar biasanya ini sudah diakui sang ayah sejak kecil. Di usia 4 tahun, Cellina sudah bisa membaca, dan 5 tahun sudah lancar menulis. Melihat perkembangan yang sangat pesat, orang tuanya pun mencoba masukkan Cellina ke SD. Awalnya, sekolah sempat menolak Cellina lantaran usianya masih 5 tahun. Akan tetapi, karena sekolah pun melihat potensinya, maka anggota Center for Indonesian Medical Students Activites (CIMSA) itu pun diterima.

Tidak heran, Cellina memang memiliki kegemaran dalam membaca dari kecil. Buku-buku favoritnya adalah serial komik, kartun, serta fiksi. Jika sudah membaca, berjam-jam pun dilaluinya tanpa terasa. Untuk buku fiksi tebal, bisa dihabiskannya dalam waktu dua hari saja. Jadi, hobi membaca ini merupakan salah satu rahasia suksesnya.

Hmm, makanya, jangan malas membaca, smart buddies. Banyak sekali manfaat yang akan kamu dapatkan lho. Cellina sendiri sudah membuktikannya. Hayoo, siapa yang masih malas membaca? (Source: ruangguru.com)

Tinggalkan komentar