BIANG KERINGAT PADA BAYI – Bayi memiliki kulit yang sensitif dan rawan terjadi biang keringat. Meskipun biang keringat yang terjadi tersebut tidak berbahaya, penyakit ini cenderung membuat bayi merasa tidak nyaman dan gelisah seiring berjalannya waktu. Bayi bisa menunjukkan tanda-tanda iritasi dan mungkin sulit tidur.
Tentu sebagai orang tua Anda tidak ingin anak-anak Anda menderita karena biang keringat. Oleh karena itu, pada artikel kali ini kami akan memberitahu Anda bagaimana cara mencegah ruam panas bayi dan menanganinya secara efektif saat mereka datang.
Apa Itu Biang Keringat?
Biang keringat biasanya juga disebut ruam panas atau malaria, atau ruam keringat. Penyakit ini terjadi akibat adanya keringat yang mengalami penyumbatan di kelenjar keringat yang terjadi secara tidak biasa dan biasa terjadi pada orang dewasa. Bayi dan anak-anak juga rentan terhadap ruam ini karena kelenjar keringat mereka masih berkembang.
Menurut Dokter Jody A. Levine, penasihat orang tua dan direktur dermatologi di Plastic Surgery & Dermatology of New York City, “Biang keringat terjadi saat keringat mengalami penyumbatan, yang biasa umum terjadi pada bayi, dan terjebak di bawah kulit.”
Biang Keringat Pada Bayi
Pada umumnya biang keringat pada bayi yang besar atau tinggal di lingkungan yang panas atau lembab, bila tubuh cenderung mengeluarkan keringat berlebihan. Ketika seseorang berkeringat terdapat kemungkinan sel kulit mati dan bakteri menyumbat kelenjar keringat, menjebak keringat di bawah kulit, sehingga menimbulkan benjolan yang khas.
Sensasi yang menyengat atau menusuk bisa dirasakan saat benjolan ini pecah untuk melepaskan keringat. Mengenakan pakaian ketat atau baju hangat bisa membuat kondisinya semakin memburuk.
Ruam panas juga bisa muncul pada bayi saat musim dingin. Hal ini bisa terjadi karena terlalu panasnya rumah atau jika bayi memakai banyak lapisan pakaian, atau jika ia sedang demam.
Bagaimana Mengidentifikasi Biang Keringat pada Bayi?
Ruam panas adalah kumpulan benjolan merah kecil atau merah muda atau titik-titik, mirip dengan lecet atau jerawat. Mereka biasanya terlihat di punggung bayi, wajah, lipatan kulit, perut, leher, dada bagian atas, kaki, selangkangan, daerah popok, atau ketiak. Biang keringat bahkan mungkin ditemukan di kulit kepala atau kepala jika bayi memakai topi.
Secara umum, biang keringat menyebabkan rasa tidak nyaman, gatal, dan membuat bayi rewel atau gelisah. Selain itu, biasanya juga menimbulkan sensasi kesemutan atau seperti tertusuk. Namun, penyakit ini tidak bersifat menular.
Kemungkinan bayi Anda akan terbangun semalaman dan menggaruk benjolan-benjolan biang keringat tersebut semalaman. Dalam beberapa kasus terkadang menggaruk bisa menyebabkan terjadinya infeksi kulit sekunder.
Pengobatan Masalah Keringat Pada Bayi di Rumah
Inti dari pengobatan atau perawatan biang keringat di rumah adalah pada menjaga agar bayi berada dalam kondisi yang tetap dingin. Ikuti beberapa langkah penyembuhan sederhana di rumah berikut ini untuk memastikan biang keringat hilang dalam beberapa hari.
- Longgarkan pakaian bayi Anda dan cobalah untuk membuatnya tetap berada di tempat yang sejuk.
- Ketika ingin memandikannya gunakan bak mandi yang berisi air suam-suam kuku (tidak panas dan tidak dingin) dan menggunakan mild soap (sabun untuk kulit sensitif). Coba tambahkan serbuk oatmeal koloid ke dalam bak air mandi. Hal tersebut akan membantu menenangkan bayi Anda.
- Keringkan kulit bayi dengan hati-hati dan lemah lembut. Ingatlah untuk selalu mengeringkan setiap lipatan kulit bayi setiap habis mandi.
- Menggunakan lotion kalamin akan membantu menenangkan kulit bayi yang sakit dan krim hidrokortison (0,5%) dapat mengurangi biang keringat yang parah. Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum menggunakannya pada bayi.
Cara Mencegah Terjadinya Biang Keringat pada Bayi
Biang keringat sendiri sebenarnya merupakan penyakit yang ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun apabila biang keringat tersebut terkena infeksi tentu akan bisa bertambah semakin parah. Agar biang keringat tidak terjadi pada bayi, alangkah baiknya jika Anda melakukan beberapa hal di bawah ini.
- Hindarkan dari keadaan yang panas dan lembab. Caranya bisa dengan menggunakan air condiioner (ac) atau kipas angin agar ruangan tetap sejuk dan tidak panas. Usahakan untuk tidak mengarahkan angin langsung ke arah tubuh bayi. Apabila hendak keluar rumah sebaiknya gunakan topi dan bawalah kipas tangan.
- Gunakan pakaian bayi yang terbuat dari serat alami, serta hindari pakaian yang terbuat dari bahan sintesis seperti poliester dan nilon. Dikarenakan kain dari bahan sintesis bisa menebak panas. Bisa juga dengan melonggarkan pakaian bayi atau bahkan tidak memakaikan popok untuk si bayi.
- Tidak disarankan menggendong bayi dalam keadaan cuaca yang panas. Sebab akan membuat bayi semakin kepanasan, karena berhadapan dengan dua sumber panas yakni udara panas dan panas tubuh Anda. Sebaiknya baringkan bayi di ranjang atau biarkan dia merangkak atau berjalan-jalan sendiri ketika bangun.
Demikian artikel mengenai biang keringat pada bayi semoga bisa bermanfaat bagi para orang tua agar tidak panik ketika anaknya rewel karena biang keringat. Satu lagi, memang biang keringat merupakan penyakit yang sepele dan bisa sembuh dengan sendirinya. Baca juga mengenai cegukan pada bayi yang biasa menjadi masalah yang dihadapi oleh para bunda di artikel sebelumnya.
Akan tetapi segera pergi ke dokter jika suhu badan bayi mencapai 38 derajat celcius, biang keringat tidak hilang selama 3-4 hari, tampak semakin parah, dan terinfeksi. Jadi Anda tidak perlu panik, namun tetap waspada dan mengawasi perkembangan biang keringat pada bayi.