Mendengar kata kedokteran hal yang pertama kali terlintas di kepala adalah seseorang yang berjas putih dengan stetoskop tergantung di leher. Terkadang profesi dokter disebut juga sebagai perantara Tuhan. Tetapi apa itu sebenarnya ilmu kedokteran?
Kedokteran dalam bahasa Inggris dikenal dengan medicine, yaitu suatu ilmu dan seni yang mempelajari tentang penyakit dan cara penyembuhannya.
Ilmu kedokteran adalah cabang ilmu kesehatan yang kompleks, suatu ilmu yang mengajari tentang cara menjaga kesehatan manusia dan menyembuhkan manusia dengan memberikan pengobatan sesuai dengan penyakit dan cedera yang dialami.
Ilmu kedokteran ini meliputi keseluruhan pengetahuan tentang tubuh manusia (anatomi) dan fungsi tubuh manusia (fsiologi).
Tidak hanya itu, ilmu kedokteran membahas dengan detail setiap organ-organ yang ada pada tubuh manusia lengkap dengan mekanisme, sel dan jaringan, perdarahan hingga histologinya (bentuk, keadaan dan fungsi sel serta jaringan di bawah mikroskop).
Pengertian Ilmu Kedokteran
Banyak definisi yang dapat menggambarkan arti dari kedokteran, sedangkan pelaku dari ilmu kedokteran itu sendiri disebut dengan Dokter. Namun siapa sebenarnya dokter itu?
Dokter adalah seorang pelaku kesehatan yang bertugas untuk menjaga kesehatan manusia dan mengembalikan manusia dalam keadaan sehat kembali.
Sedangkan definisi dokter menurut para ahli dan lembaga tertentu, yaitu:
1. Dokter menurut Kamus Kedokteran Dorland
Menurut Dorland, dokter adalah praktisi kesehatan. Seseorang yang lulus dari sekolah kedokteran, osteopati, ilmu kedokteran gigi, kiropraktik, optometri, ilmu pengobatan dan pemeliharaan kaki (podiatry), atau ilmu kedokteran hewan, dan mempunyai izin untuk praktik.
2. Dokter menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI dokter adalah lulusan pendidikan kedokteran yang ahli dalam hal penyakit dan pengobatannya.
3. Dokter menurut IDI (Ikatan Dokter Indonesia)
Menurut IDI, dokter (dari bahasa Latin yaitu “guru”) adalah seseorang yang karena ilmunya berusaha menyembuhkan orang-orang sakit. Tidak semua orang yang menyembuhkan dikatakan dokter.
Untuk menjadi dokter biasanya diperlukan pendidikan yang lama dan pelatihan khusus serta memiliki gelar dalam bidang kedokteran
4. Dokter menurut WHO (World Health Organization)
Menurut WHO, dokter adalah seorang tenaga kesehatan yang menjadi tempat kontak pertama pasien (orang sakit) untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi tanpa memandang jenis penyakit, usia, dan jenis kelamin.
Penanganan dengan sedini dan secepat mungkin, secara menyeluruh, paripurna, bersinambung, dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan profesional kesehatan lain (bidan, perawat,farmasi,dan lain lain) dengan menggunakan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien serta menjunjung tinggi tanggungjawab professional.
Jadi secara umum dapat disimpulkan bahwa dokter adalah seseorang (baik wanita atau pria) yang telah menamatkan pendidikan kedokteran dan memiliki gelar profesi dokter serta mempunyai ilmu dan berusaha menyembuhkan orang sakit, memberikan penanganan kesehatan seefektif dan seefisien mungkin, dan mampu berkolaborasi dengan tenaga professional kesehatan lainnya.
Kuliah Kedokteran Berapa Tahun?
Mendapatkan gelar dokter atau dipanggil dengan sebutan dokter diperoleh dengan masa pendidikan yang cukup lama dan berat, di mana jurusan di pendidikan lain mayoritas sudah dapat menamatkan masa pendidikan paling cepat 4 tahun, sedangkan pendidikan kedokteran ditempuh dengan masa pendidikan paling cepat 5 hingga 6,5 tahun.
Dalam pendidikan kedokteran, selama 4 – 4,5 tahun, mahasiswa menggeluti buku-buku ilmu kedokteran, berdiskusi, melakukan bedah, telaah jurnal, membahas anatomi, fisiologi hingga penyakit-penyakit, melakukan praktik dokter-pasien (OSCE), serta praktik-praktik seperti anatomi, histology, patologi, mikrobiologi, parasitology, dan lainnya hingga pada akhirnya diwisudakan dengan gelar S. Ked.
Namun pada tahap ini sarjana kedokteran belum diperbolehkan untuk melaksanakan sendiri praktik dokternya. Mereka masih harus melanjutkan 1-1,5 tahun lagi masa pendidikan di Rumah Sakit. Pada saat ini seorang mahasiswa kedokteran akan disebut sebagai “dokter muda” atau co-ass. Di sinilah ilmu-ilmu selama menjadi mahasiswa akan dipraktikkan, hingga pada akhirnya diwisudakan lagi dengan gelar “dokter (dr)”.
Suka Duka Menjadi Dokter
Setelah menyandang gelar dokter, perjuangan akan dilanjutkan dalam masa abdi. Masa abdi ini disebut dengan istilah internship. Pada saat inilah dokter benar-benar akan menjadi mandiri dalam mempertanggungjawabkan gelarnya.
Pada titik inilah seorang mahasiswa kedokteran yang telah bermetamorfosis menjadi dokter muda akan menunjukkan dan mengaplikasikan ilmu-ilmu yang ia dapat selama 6 tahun masa perjuangan.
Sulitkah? Ya, apalagi mengingat akan ancaman-ancaman mallpraktik di masyarakat, baik itu karena kelalaian dokter sendiri atau tenaga kesehatan lain yang bersangkutan.
Tapi semua itu akan terbayar dengan satu kalimat sakti. Semua takut dan lelah itu akan hilang dengan kalimat singkat “Terima kasih dok, anak saya sudah sembuh…” Ya, di sanalah titik kepuasan seorang dokter.
Pada saat itu, mungkin cobaan semasa kuliah, begadang hingga ‘mata panda’, menghafal hingga suara serak, berlatih bicara sendiri seperti orang tidak waras, dan tidur sambil berjalan, duduk atau berdiri pada masa co-ass akan hilang. Luntur begitu saja.