Peluang atau prospek kerja Farmasi (Apoteker) begitu luas. Kamu dapat memilih sesuai dengan minat dan kecenderungan kamu.
Beberapa prospek kerja Farmasi yang dapat dipilih oleh seorang lulusan farmasi atau apoteker adalah sebagai berikut:
1. Industri Farmasi
Bekerja di industri farmasi adalah salah satu hal yang umum dijalani oleh alumni farmasi, terutama dari perguruan tinggi dengan latar belakang industri yang cukup kuat, baik dari segi materi perkuliahannya, maupun fasilitas yang ada sebagai penunjang perkuliahan.
Industri farmasi di Indonesia saat ini semakin bertambah jumlahnya, dan tentu saja memerlukan sumber daya manusia yang cukup besar. Ini tentu saja menjadi prospek kerja lulusan Farmasi yang begitu menjanjikan.
Dasar yang harus diperhatikan ketika kamu ingin bekerja di industri farmasi adalah harus memahami Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Ini menjadi dasar saat kamu melakukan pekerjaan kefarmasian di industri.
Apoteker di industri farmasi terlibat pula dalam fungsi pemasaran produk, riset dan pengembangan produk, pengendalian kualitas, produksi, dan administrasi atau manajemen. Jika kamu bekerja di farmasi industri, kamu dapat menerima gaji pertahun mulai dari 47 juta rupiah hingga 86 juta rupiah.
Berikut ini adalah beberapa industri farmasi yang ada di Indonesia, yang dapat menjadi lapangan pekerjaan bagi seorang apoteker. Selain industri di bawah ini masih banyak industri farmasi yang terdapat di Indonesia.
Daftar Industri Farmasi di Indonesia
No. | Nama Perusahaan | Alamat |
---|---|---|
1 | PT Ikapharmindo Putramas | Jl. Pulogadung Raya Raya |
2 | PT Kalbe Farma | Kawasan Industri Delta Silicon, Jl. MH Thamrin BlokA3-1, Lippo Cikarang Bekasi 17550 PO BOX 371 Bekasi 17037 |
3 | PT Abbot Indonesia | Menara Jamsostek Lt. 23 Jl. Gatot Subroto Kav. 38 Jakarta Selatan |
4 | PT Aditama Raya Farmindo | Jl. Rungkut Industri II/45C Surabaya - 60293 |
5 | PT Afiat | Jl. Leuwigajah No.138 Cimindi, Cimahi Bandung 40522 |
6 | PT Afifarma | Jl. Mauni Industri No.8, Kediri Jawa Timur 64131 |
7 | PT Alcon, Tempo Scan Pacific | Cedung Bina Mulia JI HR Rasuna Said Kav. 11 Jakarta 12950 PO BOX 1308 Jakarta |
8 | Actavis | Jl. Raya Jakarta Bogor Km 28, Jakarta 13710 |
9 | PT Apex Pharma Indonesia | Menara Batavia Lt. 22 Jl. K.H. Masyur Kav. 126, Jakarta - 10220 |
10 | PT Armoxindo Farma | Jl. Arjuna No.28, Tanjung Duren Jakarta 11470 Pabrik: Jl. Farmasi1 Sukanagalih Pacet, Cianjur 43253 |
11 | PT ASTA Medica, Transfarma Medica Indah | Wisma Pondok Indah Lt4 JI Sultan lskandar Muda Blok V-TA Pondok Indah Jakarta 12310 |
12 | PT AstraZeneca Indonesia | Wisma Nestle Arkadia, Office Park Jl Letjen T.B. Simatupang Kav. 88, Jakarta 12520 |
13 | PT Aventis | Jl. Achmad Yani Pulomas ]akarta -13210 |
14 | PT Bayer Indonesia Tbk | Mid Plaza I Lt.14 JI. Jenderal Sudirman Kav. 1011 Jakarta 10220 |
15 | PT Berlico Mulia Farma | Jl. Juwangen Kalasan Km 10.6, Tromol Pos No. 8 |
16 | PT Bio Farma | Jl. Pasteur No. 28, Bandung 40016 |
17 | Boehringer Ingelheim | Wisma Standard Chartered Bank Lt. 11 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 33A, Jakarta 10220 |
18 | PT Cendo Pratama | Jl. Pungkur 41, Bandung Pabrik: Jl. Moh Toha Km 6,7 Cisirung, Palasari, Bandung 40255 |
19 | PT Combiphar Farma | Jl. Tanah Abang 11/19, Jakarta 10160 Pabrik: Jl. Raya Simpang 385, Padalarang 40553 |
20 | PT Dankos Laboratories Tbk | Jl. Rawa Catel Blok III S Kav.37-38 KIP Jakarta 13930 PO Box 1195/JAT Jakarta 13011 |
21 | PT Darya Varia Laboratoria | Graha Darya Varia Lt. 2 Jl. Melawai Raya No. 93, Jakarta 12130 Pabrik: Jl. Mercedes No.105 Cunung Putri Citeureup, Bogor PO Box 24 Cibinong |
22 | PT Dexa Medica | Jl. RS Fatmawati Kav. 33 Lt.4, Jakarta 12430 Pabrik: Jl. Letjen Bambang Utoyo 138, Palembang 30114 |
23 | PT Eisai Indonesia | Ratu Plaza Tower Office Lt. 11 Jl. Jendral Sudirman No. 9, Jakarta 10290 Pabrik: Ds. Karang Asem Barat Kec. Citeureup |
34 | PT Errita Pharma | Desa Bojongsalam RT.04 RW.07, Kec. Rancaekek, Kab. Bandung 40396 |
25 | PT Fahrenheit, Pratapa Nirmala | Jl. Raden Saleh Raya 4, Jakarta 10430 |
26 | PT GIaxoSmithKlin | Jl. Pulobuaran Raya Kav.111 DD/2,3,4 Kaw. Ind. Pulogadung, Jakarta 13930 |
27 | PT Gracia Pharmindo | Jl. Sumber Endah I No.10 Komp. Sumber Sari Indah, Bandung 40222 |
28 | PT Harsen Laboratories | Pabrik: Jl. Raya ]akarta-Bogor Km.24,6 Cijantung, Jakarta Timur |
29 | PT Hexpharm Jaya | Gedung Sapta Mulia Lt.3, Jl. Rawa Gelam V, Kav. OR 33, KIP Jakarta 13930 Pabrik: Jl. Gadog I, Cipanas Sindanglaya 43243, Jawa Barat |
30 | PT Ifars Pharmaceutical & Lab | Jl. Raya Solo-Sragen Km.14,9 Kebakkramat, Surakarta 57762 |
31 | PT lndofarma | Jl. Indofarma No.1 Cibitung, Bekasi 17520 |
32 | PT Interbat | Jl. Cempaka Putih Barat 26 No. 28, Jakarta 10520 |
33 | PT Konimex Pharm Laboratories | Jl. K.H. Wahid Hasyim 162. Jakarta 10250 Pabrik: Ds. Sanggrahan, Kec. Grogol, Kab. Sukoharjo PO Box 233 Surakarta 57101 |
34 | Landson, Pertiwi Agung, PT | Jl. Gedung Mensa II Lt. II Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B35 Jakarta 12910 Pabrik: Jl. DDN Sukadanau, Cikarang Barat, Bekasi 17843 |
35 | PT Merck Indonesia | Jl. T.B. Simatupang No. 8, Pasar Rebo Jakarta 13760 |
2. Farmasi Rumah Sakit
Bagi alumni farmasi, terutama dengan latar belakang konsentrasi atau minat Farmasi Klinik dan Komunitas, bekerja di rumah sakit merupakan hal yang sesuai dengan kemampuan dan kualifikasinya.
Di rumah sakit, seorang apoteker bertanggung jawab dalam hal pengadaan, penyimpanan, peracikan obat, inventaris obat termasuk di dalamnya manajemen obat kadaluarsa, memberikan obat kepada pasien rawat jalan, memantau adanya medication error di lingkungan instalasi farmasi rumah sakit, memberikan konseling pada pasien, dan pada beberapa rumah sakit sudah diberlakukan adanya visitasi atau kunjungan oleh apoteker ke ruangan pasien.
Diharapkan dengan adanya visitasi ini, keilmuan seorang apoteker akan lebih dirasakan manfaatnya oleh pasien. Fungsi kefarmasian ini sudah sangat berkembang di negara maju, juga sudah mulai dirintis di Indonesia dengan pembukaan program spesialisasi Farmasi Rumah Sakit. Jumlah kebutuhan apoteker di rumah sakit di masa depan akan semakin meningkat karena beberapa hal.
- Meningkatnya kebutuhan untuk perawatan yang lebih baik di rumah sakit;
- Fungsi dan peranan apoteker rumah sakit akan lebih meningkat dalam berbagai aspek mengenai penggunaan dan pemantauan obat.
Gaji standar yang diberikan untuk apoteker adalah sekitar 3 hingga 5 juta rupiah.
3. Apotek
Kita tidak bisa memungkiri bahwa di masyarakat umum, seorang apoteker sangat identik dengan apotek. Bekerja di apotek bisa menjadi salah satu pilihan bagi seorang alumni jurusan Farmasi untuk mengamalkan ilmunya. Kamu dapat memilih peluang kerja juga posisi di apotek sesuai dengan kemampuan kamu.
Bisa sebagai Pemilik Sarana Apotek (PSA), apoteker penanggungjawab apotek atau apoteker pendamping di apotek. Ketiganya tentu saja memiliki tugas dan tanggungjawab yang berbeda. Saat kamu memilih menjadi pemilik apotek, tentu kamu harus memiliki modal yang cukup untuk mendirikan sebuah apotek yang layak beroperasi.
Bekerja di apotek akan memberikan pengalaman bagi kamu dalam hal memanajemen hal-hal yang berada di dalamnya seperti obat-obatan, sumber daya manusia, hingga ke margin keuntungan dari obat yang kamu jual. Gaji standar yang diberikan untuk apoteker yang bekerja di apotek berada di kisaran 1 sampai dengan 3 juta rupiah.
Bagaimana jika kamu ingin mendirikan apotek sendiri? Baca penjelasan tata cara pendirian apotek.
4. Pelayanan Farmasi di Pemerintahan
Instansi pemerintahan juga memiliki lapangan pekerjaan bagi seorang apoteker untuk berkarya. Alumni farmasi dapat bekerja di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) atau Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain itu, alumni farmasi dapat juga memasuki instansi pemerintah seperti Dinas Kesehatan. Gaji untuk profesi pelayanan farmasi di pemerintahan ini kisaran 3 juta rupiah ke atas.
5. Pendidikan Farmasi
Seperti telah kamu ketahui, pendidikan farmasi di Indonesia begitu luas. Penyelenggaraan pendidikan farmasi ada yang mulai dari tingkat SMA, yaitu SMF, tingkat D3, S1, hingga S3.
Semua tingkatan ini tentunya memerlukan pengajar yang sesuai dengan kompetensi yang akan dihasilkan. Seorang alumni farmasi yang tertarik pada bidang pendidikan dapat mengambil lapangan pekerjaan di bagian pendidikan menjadi guru di SMF, atau menjadi dosen di perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan farmasi.
Gaji yang dapat kamu terima pada umumnya jika menjadi tenaga pendidik Farmasi tergantung jam mengajar serta jumlah kelas yang diampu, kisaran 5 juta rupiah ke atas.
6. Pedagang Besar Farmasi (PBF)
Apoteker juga memiliki peran penting dalam pendistribusian obat. Jalur distribusi ini dimulai dari industri farmasi, hingga ke jalur terakhir seperti apotek dan rumah sakit.
Jalur distribusi ini melewati pedagang besar farmasi yang memerlukan kualifikasi seorang apoteker untuk melakukan pengawasan sesuai dengan peraturan yang berlaku, dan mengawasi agar obat terdistribusi secara aman. Alumni farmasi dapat mengambil peran di bagian ini.
PBF sangat berperanan sebagai sumber penyalur obat dari berbagai industri farmasi yang secara cepat dapat melayani kebutuhan Farmasis Komunitas (Apoteker) untuk secara cepat pula melayani kebutuhan penderita akan obat.
PBF juga mengurangi beban Finansial apoteker dalam hal menyimpan stok obat dalam jumlah besar dan menjembatani kerumitan negosiasi dengan ratusan industri farmasi sebagai produsen obat. Untuk penghasilan dari profesi ini tentunya sangat menjanjikan dan cenderung meningkat, bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah perbulan.
7. Farmasi Komunitas
Saat ini tingkat kesadaran masyarakat mengenai kesehatan sudah semakin membaik. Begitu pula tingkat kesadaran masyarakat mengenai obat-obatan. Masyarakat mulai kritis terhadap obat-obatan yang dikonsumsinya.
Arus informasi yang berkembang pesat dan kemajuan teknologi membuat masyarakat dapat mencari informasi mengenai obat-obatan di internet, yang belum dapat dipastikan keakuratan sumber informasi tersebut.
Di sini perlu sekali peran apoteker untuk mengedukasi masyarakat. Apoteker memiliki tanggung jawab terhadap obat yang tertulis di dalam resep. Apoteker merupakan konsultan obat bagi dokter maupun pasien yang memerlukannya. Apoteker harus mampu menjelaskan tentang obat yang berguna bagi pasien karena dia mengetahui tentang:
- Cara menggunakan dan meminum obat;
- Efek samping yang timbul jika obat dipakai;
- Stabilitas obat dalam berbagai kondisi;
- Toksisitas dan dosis obat yang digunakan.
Untuk gaji yang diberikan profesi ini sangat bervariasi, pastinya lebih dari 2,5 juta per bulannya.
Nah, demikianlah berbagai peluang atau prospek kerja Farmasi untuk masa depan kamu yang cerah. Kuliah di jurusan Farmasi nggak bakal nyesal deh. Tenaga dan keahliannya banyak dibutuhkan oleh berbagai instansi di banyak bidang. Semoga menginspirasi kamu yaa.