Peran dan Tugas Apoteker di Apotek, Rumah Sakit, dan Klinik Kecantikan

Peran Apoteker – Pada tahun 1240 Kaisar Frederick II telah memaklumkan pemisahan antara kedokteran dan farmasi. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat memperoleh perawatan medis yang layak, maka peracikan obat harus dilaksanakan oleh seorang ahli yang bertanggung jawab serta memiliki pengetahuan dan ketrampilan khusus.

Dengan peraturan tersebut farmasi sekaligus menjadi suatu profesi resmi dan mencapai tingkat etik yang tinggi.

Nama Apoteker merupakan nama peninggalan Belanda ialah orang yang bertanggung jawab dan memimpin apotek. Apotek adalah tempat pengabdian dan praktik profesi farmasi, di Amerika Apoteker disebut Farmasis.

Farmasi adalah suatu profesi kesehatan yang berhubungan dengan pembuatan dan distribusi dari produk yang berkhasiat obat. Ini meliputi seni dan ilmu pembuatan dari sumber alam atau sintetik menjadi material atau produk yang cocok dan enak dipakai untuk mencegah, mendiagnosa atau pengobatan penyakit.

Pembuatan produk ini meliputi pengetahuan identifikasi, seleksi, aksi farmakologi, pengawetan. kombinasi, analisa dan standardisasi obat.

Farmasi juga meliputi profesi yang sah dan fungsi ekonomi dari distribusi produk yang berkhasiat obat yang baik dan aman.

Perlu diingat bahwa banyak industri farmasi berkembang dari apotek dengan para Apoteker yang progresif dalam abad ke 19 mulai membuat obat secara mekanis sebagai pengganti cara pembuatan dengan tangan. Laboratorium Farmasi yang kecil tidak dapat mencukupi kenaikan permintaan kebutuhan obat.

Oleh karena itu untuk memenuhi hal tersebut Apoteker mulai memproduksi obat dalam jumlah besar supaya dapat memenuhi kebutuhan obat.

Sekitar tahun 1820 Joseph Pelletier, Apoteker dari Paris membangun pabrik ekstraksi kimia, dan Apoteker M.E. Merck dari Darsmstadt membual pabrik dan bekerja untuk memurnikan alkaloida dan tumbuh tumbuhan dalam jumlah besar. Oleh karena itu pada tahun 1900 dapat dilihat adanya transisi dari laboratorium farmasi di apotek menjadi pabrik bahan baku farmasi atau yang mempekerjakan beribu tenaga.

Tugas seorang Apoteker di apotek dan temannya Apoteker di Industri Farmasi adalah tidak saling berlawanan, tetapi memberikan pada masing-masing suatu penekanan pada tugas baru yang lebih luas.

Dengan beralihnya sebagian besar pembuatan obat dan apotek ke industri, maka mempengaruhi fungsi dan tugas apotek.

Sesuai dengan kenyataan yang ada, dalam pelayanan resep Dokter, sekarang apotek tidak lagi banyak meracik karena kebanyakan obat yang tertulis dalam resep adalah obat jadi dalam bentuk speciality yang sudah disiapkan oleh pabrik farmasi.

Baca juga:  Manajemen Strategi Pengembangan Apotek

Para Apoteker yang melayani masyarakat di bidang kesehatan meliputi pelayanan obat atas resep dokter dan obat bebas di Amerika disebut Community Pharmacist.

Pada saat ini farmasi masyarakat maupun usaha di bidang farmasi mempunyai dua profil yaitu; pada tangan yang satu merupakan institusi profesi, terutama farmasi masyarakat memberikan peranan yang penting sebagai anggota tim kesehatan pada tangan yang lain merupakan pengusaha perdagangan obat.

Oleh karena itu Apoteker harus dibekali pula mengenai pengetahuan manajemen dan ekonomi. Kesadaran sosial berdasarkan rasa perikemanusiaan hendaklah memainkan peranan yang menonjol dalam pengusahaan farmasi ini. Tetapi bukan berarti mengusahakan kefarmasian ini didasarkan oleh motif sosial semata-mata.

Adalah hal yang wajar kalau pengusahaan farmasi mengharapkan laba asal wajar, sesuai dikatakan: Profit is not only necessary but it is also the heart of the system.

Apoteker dan fungsinya sekarang telah mengalami perubahan dramatis baik dalam orientasi pribadi maupun aktivitas profesi. Dia tidak lagi merupakan pelayan obat atas resep. Farmasi telah membina kekuatan fungsinya sebagai sumber informasi tentang obat kepada Dokter dan konsultan terapi dengan obat.

Tugas ini merupakan tugas kewajiban profesi. Apoteker adalah profesi dalam bidang dan haknya sendiri dan merupakan tim di dalam tim kesehatan yang mengelola obat dengan potensi yang besar.

Perlu diingat meskipun apotek juga merupakan usaha yang bertujuan memperoleh laba, terhadap adanya komersialisasi yang berlebihan dalam bidang distribusi obat di apotek perlu dihindari.

Komersialisasi dalam bidang distribusi obat di apotek yaitu mengisi apotek dengan komoditi yang tidak ada sangkut-pautnya dengan kesehatan, meskipun dengan dalih memberi servis yang lebih besar apalagi dengan dalih memperoleh keuntungan yang besar. Karena hal ini dapat menimbulkan masalah yang hanya mencemarkan profesi Apoteker saja.

Peran Apoteker atau lapangan tugas profesi farmasi dapat disebutkan sebagai berikut:

A. Peranan Apoteker di Apotek

Peranan apoteker di apotek
kimiafarmaapotek.co.id

Apotek mempunyai fungsi utama dalam pelayanan obat atas dasar resep dan yang berhubungan dengan itu, serta pelayanan obat tanpa resep yang biasa dipakai di rumah.

Baca juga:  Jaminan Mutu Pelayanan Apotek: Metode, Standar, dan Evaluasi Kepuasan Pasien

Dalam pelayanan obat ini Apoteker harus berorientasi pada pasien/penderita, apakah obat yang diinginkan pasien tersebut dapat menyembuhkan penyakitnya serta ada tidaknya efek samping yang merugikan.

Dalam menjaga dan memajukan kesehatan, kekuatan mental dan fisik rakyat adalah pemberian informasi yang cukup mengenai obat pada orang yang memerlukan informasi oleh orang yang dalam kedudukannya cakap memberikan informasi tersebut dan orang yang diharapkan tahu banyak tentang obat adalah Apoteker. Karena hal tersebut adalah bidangnya dan menjadi tanggung jawabnya.

Tanggung jawab dan tugas Apoteker di apotek ialah: Pertama adalah tanggung jawab atas obat dengan resep. Apoteker mampu menjelaskan tentang obat pada pasien, sebab:

  • Dia tahu bagaimana obat tersebut diminum.
  • Dia tahu reaksi samping obat yang mungkin ada.
  • Dia tahu stabilnya obat dalam bermacam-macam kondisi.
  • Dia tahu toksisitas obat dan dosisnya.
  • Dia tahu cara dan rute pemakaian obat.

Kedua, tanggung jawab Apoteker untuk memberi infomasi pada masyarakat dalam memakai obat bebas dan bebas terbatas (OTC). Apoteker mempunyai tanggung jawab penuh dalam menghadapi kasus self diagnosis atau mengobati sendiri dan pemakaian obat tanpa resep.

Apoteker menentukan apakah self diagnosis/self medication dari penderita itu dapat diberi obatnya atau disuruh pergi konsultasi ke dokter atau tidak. Pengobatan dengan non resep jelas akan makin bertambah.

B. Peranan Apoteker di Rumah Sakit

Peranan apoteker di rumah sakit
rumahsakit.unair.ac.id

Farmasi rumah sakit merupakan departemen/servis di dalam rumah sakit yang dipimpin oleh Apoteker.

Rantai hubungan tugas Apoteker di apotek ialah: Dokter – Apoteker – Pasien, sedang di rumah sakit adalah Dokter- Apoteker – Perawat – Pasien.

Tanggung jawab dan peran Apoteker di rumah sakit adalah:

  1. Mengawasi pembuatan obat-obat yang digunakan di rumah sakit.
  2. Menyediakan dan mengawasi akan kebutuhan obat dan suplai obat ke bagian-bagian.
  3. Menyelenggarakan sistem pencatatan dan pembukuan yang baik.
  4. Merencanakan, mengorganisasi, menentukan kebijakan apotek rumah sakit.
  5. Memberikan informasi mengenai obat (konsultan obat) kepada Dokter dan Perawat.
  6. Merawat fasilitas apotek rumah sakit.
  7. Ikut memberikan program pendidikan dan training kepada Perawat.
  8. Melaksanakan keputusan komisi farmasi dan terapi. Komisi farmasi dan tetapi adalah suatu komisi penasihat yang bertugas memberi nasihat kepada staf medis, Apoteker administrator rumah sakit dalam segala persoalan yang menyangkut soal penggunaan obat di rumah sakit.
Baca juga:  19 Syarat dan Mekanisme Pengajuan Mendirikan Apotek

C. Peranan Apoteker di Industri Farmasi, Klinik Kecantikan dan Obat Tradisional

Peranan apoteker di industri farmasi
alamipedia.com

Apoteker di dalam industri farmasi:

  1. Bidang teknik, yaitu:
    – Apoteker bekerja di lab. quality control
    – Apoteker bekerja di bidang pembuatan obat (manufacturing)
    Grup ini meliputi pula galenik, biofarmasetik, farmakokinetik.
  2. Bidang administrasi, meliputi pembelian bahan (inventory control), pemasaran, dokumentasi, registrasi, urusan paten dan perundang-undangan,
  3. Bidang medical representative: merupakan salah satu bagian yang sangat penting sebagai badan kontak antara industri farmasi dalam dunia pengobatan.

Kewajiban Apoteker dalam bidang laboratorium analisa tidak hanya dalam kontrol kualitas saja tetapi juga dalam perkembangan/ penemuan obat baru dan bentuk sediaannya.

D. Peranan Apoteker dalam Bidang Tugas Lain

Peran apoteker di bidang pendidikan, apoteker mengajar
suaramerdeka.com

1. Pedagang besar farmasi (PBF)

Dalam PBF, Apoteker hendaknya menduduki kepala departemen pelayanan profesional (profesional service department) bila diadakan di PBF, karena obat-obatan yang diperdagangkan dapat dilakukan secara efektif dan sekaligus membantu dan mendorong industri farmasi memproduksi obat-obat yang bermutu tinggi dan dalam melakukan tugas promosi obat akan lebih dihargai oleh para dokter praktik, Apoteker di apotek dan rumah sakit.

2. Pada bidang pemerintahan

Terutama di Depkes, khususnya di Direktorat POM, peran apoteker adalah sebagai pengawasan obat dan makanan termasuk pengawasan minuman, kosmetik dan jamu (obat tradisional).

  • Di RSU dan di laboratorium pemeriksaan obat pemerintah.
  • Di Departemen Perindustrian dan Departemen Keuangan.

3. Pada bidang militer

Di bidang militer juga banyak diperlukan tenaga Apoteker untuk bekerja di Angkatan Laut, Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan juga di Kepolisian.

4. Pada bidang pendidikan farmasi

Peran apoteker di sini adalah bekerja sebagai dosen dan sebagai tenaga peneliti.

5. Pada bidang riset farmasi

Apoteker dapat ikut aktif menggali sumber obat baru. Kamu melihat prospek kerja farmasi dan gajinya secara lengkap, kamu bisa baca di sini: Peluang atau Prospek Kerja Farmasi (Apoteker) dan Gajinya

Demikianlah di antara peran dan tugas apoteker di berbagai bidang dan instansi, semoga menambah wawasan kamu sebagai salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi strategis dalam pelayanan kesehatan di masyarakat.

Tinggalkan komentar