Amankah penggunaan HES (Hydroxyethyl Starch)?

Yuk, kenalan dulu dengan HES, jadi hydroxyethyl starch (HES) adalah polimer karbohidrat sintetik yang dipasarkan sebagai volume expander dalam berat molekul dan tingkat substitusi yang berbeda. Lebih dari 20 larutan HES yang berbeda dari beberapa produsen tersedia di Uni Eropa dan lebih dari 30 sediaan di seluruh dunia. HES telah digunakan dalam berbagai pengaturan klinis, termasuk selama operasi dan untuk mengobati hipovolemia setelah trauma, luka bakar, dan sepsis, meskipun kurangnya bukti manfaat klinis dibandingkan dengan cairan intravena lain seperti albumin dan kristaloid.

Masalah keamanan dari HES dilaporakan pertama kali pada tahun 1972 yang kurang lebihnya dapat diurutkan seperti dibawah ini:

  • 1972: HES berlisensi di AS untuk pengobatan dan profilaksis hipovolemia berdasarkan pada penelitian kecil yang tidak terkontrol. Modifikasi produk selanjutnya disetujui terutama pada data yang sama
  • 1970-an: Laporan-laporan bahwa HES mengganggu koagulasi dan bahwa 10-30% dari HES yang diinfuskan tetap ada di dalam jaringan
  • 1993: Laporan kegagalan ginjal pertama kali dicatat. Pengamatan selanjutnya dari peningkatan gagal transplantasi ginjal ketika donor diresusitasi dengan HES
  • 2001: Pihak berwenang Prancis menambahkan label peringatan setelah laporan perdarahan intrakranial pada pasien dengan perdarahan subarachnoid
  • 2001: Studi menemukan bahwa pasien dengan sepsis berat diresusitasi dengan HES menyebabkan gagal ginjal akut lebih sering daripada pasien yang menerima gelatin
  • 2004: FDA mengeluarkan label peringatan karena peningkatan pendarahan dalam operasi jantung
  • 2008-12: Tiga penelitian multisenter acak terkontrol menemukan peningkatan angka gagal ginjal dan perdarahan terkait dengan HES pada pasien sakit kritis dan septik dan peningkatan risiko kematian pada pasien sepsis.

Menurut penelitian yang dilakukan Cornelius Jungheinrich dan Thomas A. Neff tahun 2005 mengenai farmakokinetik dari Hydroxyethyl starch dari berbagai generasi (hetastarch, pentastarch dan tetrastarch). Jenis Hydroxyethyl starch dengan substitusi molar >0,4 terakumulasi dalam plasma setelah pemberian berulang, paling jelas dengan hetastarch (Hydroxyethyl starch 670/0,75).

Baca juga:  13 Kampus dengan Jurusan Farmasi Terbaik di Indonesia

Hydroxyethyl starch 130/0,4 tidak terakumulasi dalam plasma setelah pemberian dosis tunggal dan ganda berbeda dengan semua jenis Hydroxyethyl starch lainnya yang tersedia. Pembersihan plasma Hydroxyethyl starch 130/0,4 setidaknya 20 kali lipat lebih tinggi dari itu untuk hetastarch, dan jauh lebih tinggi daripada pentastarch. Pada pasien dengan insufisiensi ginjal, data farmakokinetik hanya tersedia untuk Hydroxyethyl starch 130/0,4. Ekskresi urin kumulatif, bahkan di hadapan gagal ginjal non-anurik berat, lebih tinggi untuk hidroksietil pati 130/0,4 dari nilai yang dipublikasikan untuk spesifikasi Hydroxyethyl starch yang lebih tua. Hydroxyethyl starch 130/0,4 dapat diberikan kepada pasien dengan gangguan ginjal berat selama aliran urin dipertahankan.

Pada penelitian John A. Myburgh dkk, mengatakan bahwa penyebab kegagalan ginjal disebabkan karena peningkatan kreatinin dan penurunan urin selama periode waktu tertentu. Pada pasien di ICU, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam mortalitas 90 hari antara pasien yang diresusitasi dengan 6% HES (130/0,4) atau saline. Namun, lebih banyak pasien yang menerima resusitasi dengan HES diobati dengan terapi ginjal.

Pada tahun 2013 European Medicines Agency (EMA) mengatakan bahwa produk tersebut tidak boleh digunakan mengobati pasien sakit kritis atau pasien dengan sepsis, setelah uji coba menemukan peningkatan risiko gagal ginjal dan kematian. Selanjutnya Februari 2017, pengawas kesehatan masyarakat AS Public Citizen and Ian Roberts, editor koordinasi Cochrane Injury Group, mengirim petisi ke FDA bahwa Hydroxyethyl starch segera ditarik dari pasar untuk mencegah kerusakan dan kerugian lebih lanjut ke ribuan pasien.

Referensi:

  1. Hartog CS., et.al. Concerns over use of hydroxyethyl starch solutions. BMJ (British Medical Journal) 2014, www.bmj.com. 10 November 2014.
  2. Jungheinrich, C., Neff TA. Pharmacokinetics of Hydroxyethyl Starch. Clin Pharmacokinet 2005; 44 (7): 681-699.
  3. Myburgh JA, et.al. Hydroxyethyl Starch or Saline for Fluid Resuscitation in Intensive Care. The New England Journal of Medicine. 8 Novembwe 2012.
  4. Cohen Debora. EMA calls for hydroxyethyl starch solution to be taken off market. BMJ (British Medical Journal) 2018, www.bmj.com. 16 Januari 2018.

Tinggalkan komentar