Tanya Jawab Seputar Demam Pada Anak

Demam Pada Anak – Ada beberapa fakta tentang demam yang sudah diketahui orang tua, tapi tak sedikit mitos salah kaprah yang masih begitu diyakini. Simak penjelasan sebenarnya dari dokter RSU Islam Kustati Surakarta berikut ini.

Apa sih yang Dimaksud dengan Demam?

Demam merupakan kondisi di mana suhu tubuh lebih dari biasanya, sekitar 37,5°C. Normalnya, suhu tubuh anak berkisar antara 36°C hingga 37, 5°C. Demam sebetulnya muncul karena kapasitas produksi panas lebih besar daripada pengeluaran panas tubuh itu sendiri pada anak. peningkatan panas dapat dengan mudah terjadi karena meningkatnya aktivitas tubuh ataupun lingkungan yang panas

Demam juga kerap disertai gejala menggigil yang merupakan indikasi adanya virus, bakteri, atau kuman. Dalam hal ini demam merupakan indikasi mekanisme perlahanan tubuh melawan infeksi atau zat asing dari luar. Jenis-Jenls mikroorganisme itulah yang mengeluarkan racun dalam tubuh si kecil dan selanjutnya menyebabkan tubuh menggigil. Jadi, menggigil bukan diakibatkan oleh panas itu sendiri dan tidak semua demam disertai gejala menggigil.

Apa sih Penyebab Demam?

Banyak hal bisa memicu demam, seperti dehidrasi. gangguan di otak. maupun tumor. Infeksi saluran kemih yang ditandai dengan sering buang air kecil disertai rasa perih pun kerap menyebabkan demam. Begitu pula dengan infeksi tenggorokan yang kerap ditandai dengan radang tenggorokan, ataupun infeksi sinus dan abses gigi. Demam juga bisa terjadi ketika si kecil kelelahan setelah bermain di siang hari di bawah terik matahari.

Dari semuanya, demam pada anak paling sering diakibatkan oleh infeksl virus dan bakteri. Masuknya virus ini akan merangsang sistem pertahanan tubuh yang bersangkutan untuk memberikan perlawanan. Dengan suhu tubuh yang tinggi, maka sel darah putih (leukosit) dan limposit (salah satu jenis sel darah) akan bekerja lebih baik ketimbang di dalam suhu normal.

Baca juga:  Lingkungan yang Terlalu Bersih Tingkatkan Risiko Alergi pada Bayi dan Anak

Apa Obat Terbaik?

Masing-masing golongan obat memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi, hal yang perlu diperhatikan bukanlah merek atau golongan obatnya, melainkan dosis penggunaannya. Gunakanlah dosis tepat agar bias berfungsi efektif. Kini, banyak merek dan golongan obat demam beredar di pasaran. Ada golongan parasetamol, asetosal dan Ibuprofen yang masing-masing memiliki kandungan zat antipiretik dan analgesik.
Antiplretik artinya berkhasiat menurunkan suhu tubuh, sementara analgesik bermanfaat meredakan nyeri dan rasa tidak nyaman. Kandungan zat antipiretik tersebut akan bekerja keras menurunkan suhu tubuh langsung di pusat pengatur suhu tubuh, yaitu di daerah otak (hipotalamus). Turunnya suhu ini akan diikuti respons flsiologls berupa penurunan produksi panas, peningkatan aliran darah ke kulit, dan mudahnya panas tubuh menguap lewat kulit.

Dikompres Perlukah?

Kompres telah dikenal sejak dulu sebagai sarana penurun panas. Meski begitu, kompres haruslah dilakukan dengan cermat agar tidak merugikan kesehatan. Kompres dengan air as atau es batu hendaknya ditinggalkan karena bersifat kontraproduktif. Alih-alih menurunkan demam, kompres dengan air as justru bisa memicu peningkatan suhu tubuh. Pasalnya, air dingin akan menyebabkan pembuluh darah tepi di kulit mengecil dan tubuh pun akan bertambah panas.

Kompres yang kini banyak dilakukan adalah dengan air hangat. Asumsinya, dengan suhu di luar yang hangat. maka tubuh akan menganggap suhu di luar cukup panas. Dengan demikian tubuh akan bereaksi dengan menurunkan suhu yang ada. Bukan itu saja, air hangat juga bisa membuat pembuluh darah tepi di kulit melebar yang selanjutnya membuat pori-pori terbuka. ltu berarti memudahkan pengeluaran panas dari tubuh.

Betulkah Obat Penurun Panas Mesti Dipakai Bersama Antibiotika?

Banyak orang keliru dengan menganggap antibiotika sebagai obat penurun panas yang ampuh. Tak heran jika banyak orang yang seenaknya membeli antibiotika tanpa resep dokter. Tindakan semacam ini jelas merupakan kesalahan besar.

Baca juga:  Insomnia, Ini Cara Mengatasinya

Perlu diingat, antibiotika bukanlah pereda demam, melainkan untuk menggempur bakteri yang menyerang tubuh. Sementara penyebab demam tidak hanya bakteri dan kuman, tapi juga virus dan lainnya. Penggunaan antibiotika sembarangan justru bisa menyebabkan kuman kebal. Apalagi demam biasanya membuat tubuh mengeluarkan cairan lebih banyak. Agar tak mengalami kekurangan cairan, usahakan banyak minum atau mengonsumsi makanan yang banyak mengandung air seperti sayuran berkuah. Sediakan aneka minuman yang disukai penderita demam jangan berselimut dengan selimut tebal atau memakai pakaian tebal karena bisa menghambat pengeluaran panas dari tubuh.

Tidak Boleh Mandikah?

Keliru! Mandi air hangat justru dianjurkan untuk penderita demam seperti halnya kompres hangat. Selain membuat tubuh segar dan nyaman, mandi juga sangat baik untuk menghilangkan kuman dan bakteri di kulit setelah mandi, segera keringkan tubuh anak dengan handuk dan cepatlah berganti pakaian agar ia tidak kedinginan.

Kapan Ke Dokter?

Ada beberapa kondisi demam yang mengharuskan sesegera mungkin ke dokter. Di antaranya bila suhu demam sangat tinggi (melebihi 40°C), disertai keluhan sulit bernapas, kejang, muncul bintik merah atau biru di tangannya, dibarengi muntah atau diare, dan muncul radang tenggorokan.

Tinggalkan komentar