PENTINGNYA PENDIDIKAN – Masyarakat masa kini semakin menyadari betapa pentingnya pendidikan untuk anak usia dini. Hal ini bisa dilihat dengan perkembangan tempat pendidikan anak usia dini formal maupun non formal di berbagai daerah di Indonesia.
Bentuknya beragam, mulai dari bentuk tempat bimbingan belajar anak, taman bermain, kelompok bermain, taman kanak-kanak dan pendidikan anak usia dini lainnya yang sejenis.
Meskipun jumlahnya masih belum mencukupi dan belum merata di berbagai kawasan, mengingat jumlah anak usia dini Indonesia saat ini sekitar 21 juta jiwa.
Oleh karenanya itu, karena pentingnya pendidikan perlu suatu usaha untuk pemerataan pendidikan anak usia dini, terutama di daerah-daerah terpencil dan daerah-daerah pedesaan atau daerah terlantar atau pun kawasan perkotaan yang secara ekonomi penduduknya belum mampu.
Masyarakat Indonesia perlu meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini, seperti taman kanak-kanak atau yang sejenisnya yang telah dibangun dengan menggunakan prasarana yang ada. Pentingnya pendidikan untuk semua kalangan adalah hal yang harus diutamakan pemerintah.
Pendidikan Adalah Sebuah Kebutuhan
Dorongan untuk belajar harusnya ada pada semua warga masyarakat, dan dijadikan sebagai sebuah kebutuhan. Semua orang perlu belajar dan menuntut ilmu lewat jalur pendidikan baik itu formal maupun non formal untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya.
Oleh sebab itu, pendidikan adalah solusinya. Karena pentingnya pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan manusia, yakni menjadikan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, memiliki akhlak yang mulia, cakap, berilmu, sehat, mandiri dan menjadi warga yang bermanfaat untuk orang banyak serta bertanggung jawab.
Pentingnya Pendidikan Untuk Semua Kalangan
Masih banyak kalangan yang mempunyai pemikiran yang menganggap bahwa pendidikan itu sangat penting, namun tidak sedikit pula orang yang mempunyai anggapan bahwa pendidikan itu bukanlah suatu yang perlu, terutama masyarakat yang menetap di pedesaan tau daerah terpencil.
Sebagian masyarakat di kawasan terpencil menganggap bahwa pendidikan itu bukanlah sesuatu yang penting dan perlu diutamakan. Mereka menganggap bahwa lebih baik bekerja dari pada menempuh pendidikan/sekolah.
Alasan utama mereka mempunyai anggap seperti itu tidaklah sulit ditebak, yakni kalau mereka bekerja mereka akan mendapatkan penghasilan sementara menempuh pendidikan formal hanya membuang-buang dan menghabiskan uang.
Apalagi keadaan ekonomi mereka yang cukup sulit dan susah menemukan lapangan pekerjaan, sehingga pentingnya pendidikan belum ada dalam pemikiran mereka.
Paling tidak, ada beberapa poin yang perlu diketahui semua kalangan mengenai pentingnya pendidikan, yakni:
Memberikan Pengetahuan
Pengaruh langsung dari sebuah jenjang pendidikan yang telah ditempuh adalah pengetahuan yang didapatkan. Dengan pengetahuan memberikan kita begitu banyak pengetahuan tentang segala sesuatu dan berbagai hal yang ada di dunia ini.
Pentingnya pendidikan untuk setiap orang juga akan memberikan pandangan bagi kehidupan. Menjadi dasar bagi seseorang dalam membentuk sudut pandangnya menyikapi kehidupannya di dunia.
Pentingnya Pendidikan untuk Karier/Pekerjaan
Kalau sebelumnya telah disebutkan bahwa banyak orang yang menganggap bahwa pendidikan itu tidak penting karena antara sekolah dan tidak sekolah sama saja, tetap sudah dalam mendapatkan lapangan pekerjaan, maka perlu ada perubahan pola pikir.
Bahwa dengan pendidikan, maka seseorang akan lebih dimudahkan dalam mendapatkan pekerjaan yang berkualitas jika dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah menempuh pendidikan. Berpikiran yang positif dan selalu berusaha, itulah yang penting.
Membangun karakter
Pentingnya pendidikan bukan hanya memberikan kita pengetahuan, namun juga memberikan pelajaran kepada kita pada hal-hal baik dan benar. Pentingnya pendidikan bagi setiap individu juga akan menjadikan kita pribadi yang senantiasa bersikap dewasa dalam menghadapi persoalan hidup. Perlu diketahui bahwa dengan pendidikan yang baik, kita akan menjadi pribadi yang lebih manusiawi.
Sebuah kata kata bijak latin yang mengatakan bahwa kita belajar bukan untuk nilai sekolah, tetapi dimana kita bersekolah untuk mendapatkan nilai kehidupan. Itu artinya bahwa pentingnya pendidikan atau menempuh sekolah bukan hanya untuk membahagiakan orang tua apalagi sekadar untuk mendapatkan nilai yang tinggi.
Namun lebih dari itu, tujuan utama menempuh pendidikan adalah untuk mencari dan mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya dimana selanjutnya kita gunakan ilmu tersebut untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu untuk kepentingan pribadi, terlebih untuk dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak.
Melihat pendidikan sekarang ini, kita terkadang merasa prihatin, jika dibandingkan dengan pendidikan pada yang terdahulu dari segi orientasinya. Saat ini banyak orang menempuh pendidikan hanya untuk kepentingan dirinya sendiri.
Pendidikan sekarang lebih mengedepankan memperoleh nilai (angka) yang tinggi, dari pada nilai penerapan ilmu itu sendiri. Banyak yang berpendidikan tinggi tapi gagal menerapkannya pada kehidupan sehari-hari dan masyarakat.
Pada hakikatnya, pendidikan bertujuan untuk mendidik putra-putri bangsa, sehingga kelak diharapkan putra-putri bangsa tersebut memiliki karakter dan perilaku yang lebih baik dari generasi saat ini. Pendidikan juga mempunyai misi utama bagaimana mengajarkan nilai-nilai dan budi pekerti yang luhur kepada anak-anak.
Pentingnya Pendidikan dalam Membangun Karakter Bangsa
Pola pendidikan yang bisa kita saksikan saat ini dalam membentuk karakter anak bangsa memiliki kesan maju, baik pada tingkat taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, maupun perguruan tinggi.
Pemerintah telah mengupayakan terbentuknya generasi-generasi emas yang diharapkan di masa depan bisa mengembangkan pendidikan dan kemajuan bangsa ini. Sejalan dengan perkembangan zaman, maka muncul berbagai teknologi, salah satu di antaranya demi tercapainya tujuan pendidikan.
Dari hal tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa luaran dari proses pendidikan yang berkualitas salah satunya adalah lahirnya manusia atau generasi yang dapat menghasilkan sesuatu yang memberikan dampak positif. Tetapi hal ini dapat terwujud jika sistem pendidikan yang diberikan tepat dan sesuai.
Oleh sebab itulah siapapun yang menjadi pendidik atau pengajar semampunya mampu memberikan ilmunya dengan sebaik mungkin kepada muridnya ketika mengajar.
Ada sebuah ungkapan menarik, yang semoga bisa menjadi bahan renungan buat para guru, dosen atau pendidik lainnya, “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.” Dari ungkapan ini kita bisa mengambil maknanya dan pesannya bahwa tingkah laku peserta didik tergantung oleh hal yang diajarkan oleh gurunya. Karena guru merupakan sosok panutan untuk semua peserta didik.
Keluarga Adalah Pondasi Pendidikan Anak
Satu hal yang juga perlu diketahui, bahwa tugas untuk membentuk sekaligus mengembangkan karakter masing-masing anak bukan hanya tanggung jawab lembaga pendidikan, melainkan juga tugas orang tua (lingkungan keluarga).
Bahkan lingkungan keluarga menjadi dasar dari segala pendidikan anak. Karena pada lingkungan keluargalah anak pertama kali mengenal pendidikan. Sehingga pembentuk karakter anak ini harus bermula juga dari lingkungan keluarga. Keluarga harus bisa memberikan contoh atau teladan yang baik untuk anak-anaknya, sehingga karakter yang terbentuk baik pula.
Kita bisa mengambil contoh misalnya ketika anak ada masalah di lingkungan keluarga (broken home), umumnya mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran dari guru-gurunya di sekolah. Apalagi jika anak tersebut tidak mendapatkan kasih sayang oleh kedua orang tuanya, tinggal menunggu akibat buruknya bagi perkembangan psikologi sang anak.
Robert Fulghum pernah berkata, “jangan mengkhawatirkan bahwa anak-anak tidak mendengarkan Anda, tetapi khawatirkanlah bahwa mereka selalu mengamati Anda.” Dari kata kata bijak tersebut kita dapat mengambil sebuah pelajaran berharga bahwa keluarga sangatlah berpengaruh terhadap pembentukan karakter anak.
Karakter-karakter anak bangsa selanjutnya dapat kita lihat dari cara memberikan pendidikan oleh orang tuanya. Dalam mendidik anak, ada renungan yang disampaikan oleh orang terdahulu bagi orang tua dalam mendidik anak-anaknya agar dapat berkembang dengan baik, yaitu:
Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia belajar berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengan cemohan, maka ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, maka ia belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia belajar mengendalikan diri.
Jika anak dibesarkan dengan motivasi, maka ia belajar percaya diri.
Jika masyarakat dan lembaga pendidikan paham mengenai tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, tentang pentingnya pendidikan untuk generasi penerus, maka pendidikan di Indonesia tidak akan terjadi kesenjangan.